Konser Coldplay di Indonesia: Musik Sebagai Jembatan Kesetaraan

Nahda Sharfina Ariqoh
Pre-clinical Dental Medicine Student of Airlangga University
Konten dari Pengguna
22 Mei 2023 19:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nahda Sharfina Ariqoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Coldplay di Brazil. Foto: Instagram Coldplay
zoom-in-whitePerbesar
Coldplay di Brazil. Foto: Instagram Coldplay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan ini, konser Coldplay yang dijadwalkan akan diselenggarakan di Indonesia telah menjadi sorotan perhatian publik. Namun, beberapa kalangan menganggap kontroversial kehadiran band ini di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Alasan di balik penentangan konser tersebut adalah dugaan bahwa musik Coldplay mendukung LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender), yang bertentangan dengan nilai-nilai dan normal sosial Indonesia.
Salah satu aspek kekayaan Indonesia adalah keberagaman budaya, agama, dan identitas gender. Sebagai sebuah negara yang plural, kita seharusnya memahami bahwa perbedaan adalah keniscayaan yang harus kita hadapi dan hormati.
Medukung kebebasan berekspresi, termasuk dalam hal musik, adalah salah satu langkah penting dalam memupuk persatuan di tengah keragaman.
Musik telah lama diakui sebagai bahasa universal yang dapat menghubungkan orang dari berbagai latar belakang. Konser musik internasional, seperti konser Coldplay, dapat menjadi jembatan yang menghubungkan budaya dan negara-negara di dunia.
Menghadirkan artis internasional juga dapat meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia, serta memperluas perspektif masyarakat terhadap perbedaan budaya.
Ilustrasi Konser Coldplay di Jakarta. Foto: Instagram Coldplay
Dalam menghadapi perbedaan pendapat, dialog dan pendidikan menjadi kunci utama untuk memperdalam pemahaman dan menghormati perspektif yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Alih-alih menghindari atau melarang, lebih baik memberikan kesempatan bagi para penentang konser ini untuk berbicara dan mendengarkan pandangan mereka dengan saling menghormati.
Diskusi yang konstruktif dapat membantu mengurangi ketidakpahaman dan mencapai titik temu yang lebih baik dalam masyarakat yang beragam.
Kontroversi konser Coldplay di Indonesia mencerminkan perbedaan dalam pandangan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Namun, sebagai negara yang beragam, kita perlu menyadari pentingnya menghormati keberagaman, mengapresiasi musik sebagai bahasa universal, dan mendorong dialog yang konstruktif untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.