Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3M adalah Penggemar Rahasiaku
9 Mei 2018 23:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Nahla amartia Amartia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berada setiap hari menghirup udara bersih, sejuk dan bebas polusi pastinya dambaan setiap orang, salah satunya saya. Dari kecil saya tinggal bersama Ibu dan Ayah di kawasan Puncak Bogor. Semua orang sudah tau, betapa sejuknya tempat tinggal kami. Banyak pohon, kebun teh, dan masih banyak yang berwarna hijau. Setiap hari kami bangun pagi dengan pemandangan yang indah dimana pohon-pohon cemara besar dan tinggi masih mendominasi. Kadang pohon-pohon cemara itu tidak terlihat karena tertutup kabut.
Itu cerita ketika saya kecil. Setelah lulus SMA, saya harus kuliah di Jakarta. Ini pertama kalinya saya harus meninggalkan rumah Ayah dan Ibu dalam waktu yang lama. Sedih dan takut, itu yang saya rasakan. Ya sudahlah apa boleh buat. Toh Jakarta Puncak hanya terhalang Tol Jagorawi saja.
ADVERTISEMENT
“Jakarta panas, sumpek, macet, bu!”
Mungkin Ibu sudah bosan mendengar dumelan saya tentang bagaimana rasanya tinggal di Jakarta. Kota besar yang penuh dengan polusi dan udara kotor, beda dengan Puncak tempat tinggal saya.
“Nak, jangan lupa beli dan pakai masker kalau keluar kosan, supaya nggak kena polusi” , kata Ibu setiap hari.
Ya ibu benar, salah satu cara untuk mengurangi polusi dengan memakai masker. Karena itu setiap hari saya pakai masker, entah apa mereknya tidak terlalu saya perhatikan yang penting masker itu sangat bermanfaat untuk saya setiap hari. Lalu suatu hari, masker saya habis, saya harus ke mampir ke mini market untuk membeli masker. Saya segera pakai masker itu dan pergi ke kampus. Sesampainya di kampus saya harus menunggu dosen yang belum datang. Kali ini tiba-tiba rasa penasaran saya muncul, saya lepas masker yang saya pakai dan saya lihat merek masker yang selalu saya pakai tiap hari.
ADVERTISEMENT
“Oohh.. mereknya 3M”
Itu toh rupanya merek masker yang setiap hari melindungi saya dari polusi, melindungi wajah saya supaya jerawatnya tidak lebih banyak muncul yang baru, melindungi saya ketika banyak orang yang sakit disekitar saya supaya saya tidak tertular, yang paling penting adalah masker 3M selalu menyelamatkan saya ketika bibir saya bengkak karena alergi kumat dan saya tidak bisa membanyangkan bila tidak ada masker 3M.
Rasa penasaran saya tidak berhenti sampai disitu, saya melakukkan pencarian apa itu 3M. Sambil baca hasil pencarian, saya kaget, ternyata banyak produk 3M yang saya gunakan setiap hari. Dari mulai 3M Nexcare masker wajah, scotch brite spons pencuci piring, plester waterproof 3M, 3M post it, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Seperti penggemar rahasia, kadang tidak terlihat tapi selalu memberikan perhatian. Sama seperti 3M. Mungkin saya dan sebagian orang tidak kenal 3M, namun 3M selalu menjadi pelindung dan penyelamat setiap hari, dimanapun dan kapanpun.
“Apa jadinya kalau tidak ada 3M ya bu!“