Konten dari Pengguna

Merah Mengabdi Volume 3: Menyelami Pesona Adat dan Adab di Nagari Koto Tangah

Naila Ammara
Universitas Andalas Jurusan Ilmu Hukum
29 Januari 2025 11:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naila Ammara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembukaan Merah Mengabdi Vol. 3 Bersama Ketua DPRD Kab.Lima Puluh Kota dan Wali Nagari Koto Tangah
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Merah Mengabdi Vol. 3 Bersama Ketua DPRD Kab.Lima Puluh Kota dan Wali Nagari Koto Tangah
Merah Mengabdi merupakan salah satu program pengabdian dari Departemen Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas. Program ini telah terlaksana selama tiga kali dan telah membawa pengalaman yang sangat unik dan berharga di setiap tahunnya. Pada tahun ini Merah Mengabdi yang akrab dikenal dengan sebutan Merdi telah melaksanakan program ketiga kalinya, dan tempat yang dituju adalah Nagari Koto Tangah yang terletak di Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota. Meskipun terletak jauh dari pusat kota, nagari ini menyimpan banyak pesona dan adat istiadat yang sangat kental.
ADVERTISEMENT
Selain terkenal akan adat istiadatnya yang kental, masyarakat nagari Koto Tangah terkenal sebagai penduduk yang sangat islami, yakni menjunjung tinggi nilai keagamaan. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan sehari-hari masyarakat yang selalu beramai ramai untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid dan di setiap hari Jum’at masyarakat juga selalu melaksanakan wirid. Di sisi lain masyarakat nagari ini juga terkenal akan keramah-tamahannya sehingga Volunteer Merdi yang terdiri dari Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Andalas disambut dengan sangat baik selama menjalani masa pengabdian.
Dalam kehidupan sehari-sehari, adat dan adab dalam nagari Koto Tangah menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan. Hal ini dapat dilihat pada adat istiadat dari masyarakat yang dikenal dengan sebutan “adek salingka nagari”. Pada umumnya masyarakat masih menerapkan adat istiadat yang berlaku dalam suatu nagari dan merupakan bentuk alami dari kearifan lokal budaya masyarakat setempat. Selain itu bahasa sehari-hari yang digunakan juga unik dan istimewa. Pengejaan yang dominan menggunakan huruf vokal “O” menjadi ciri khas tersendiri dari nagari ini. Contohnya saja nagari Koto Tangah yang disebut sebagai nagari “Koto Tongah”.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh dari itu, masyarakat nagari Koto Tangah sangat melibatkan seluruh elemen dan tokoh masyarakat terhadap seluruh kegiatannya. Perangkat desa atau Wali Nagari menjalin komunikasi yang baik secara menyeluruh dengan pemuka adat setempat, sehingga tidak heran setiap kegiatan dan program yang dibawakan oleh Volunteer Merdi dibersamai dan didukung sangat baik oleh seluruh pihak.
Audiensi Volunteer Merdi Vol 3 Bersama Perangkat Nagari
Keterkaitan adat dengan adab dalam nagari ini juga tergambar pada struktur komunikasi yang dibangun oleh masyarakat. Meskipun zaman terus berkembang, namun nagari Koto Tangah tetap mempertahankan nilai-nilai adat yang mereka miliki. Ibarat kata pepatah dari Minangkabau “indak lapuak dek hujan, indak lakang dek paneh”. Bahasa dan komunikasi yang digunakan oleh masyarakat setempat selalu memperhatikan kato nan ampek. Yakni, kato mandaki, kato manurun, kato mandata, dan kato malereang. Hal inilah yang menunjukkan adat dan adab tersebut saling berkaitan, sehingga seluruh kegiatan dan program yang dilaksanakan dari Merdi Volume Tiga selalu menyesuaikan dengan adat dan kebiasaan setempat.
Program Kerja Sektor Pendidikan, Ekonomi, dan Hukum
Ketertarikan untuk melakukan kegiatan pada nagari ini juga diselaraskan dengan kebutuhan dan kondisi kehidupan sehari-hari di nagari tersebut. Berdasarkan hal ini, pada akhirnya pengabdian yang dilaksanakan oleh Merdi Volume Tiga membawa tiga sektor program kerja, yakni pendidikan, ekonomi, dan hukum. Tiga sektor ini menjadi sasaran kegiatan utama yang dilaksanakan selama sepuluh hari pengabdian.
ADVERTISEMENT
Pada sektor pendidikan, Volunteer Merdi berkunjung ke sekolah-sekolah yang ada di nagari Koto Tangah, baik itu tingkat TK,SD, SMP, dan SMA dengan membawakan tema materi yang relevan. Pada sektor ekonomi, Volunteer Merdi juga mengadakan kegiatan sosialisasi materi Hak Kekayaan Intelektual dengan sasaran utamanya adalah masyarakat kelompok tani. Narasumber yang dihadirkan pun adalah narasumber yang kompeten dalam bidangnya, yakni Ibu Lusda Astri, S.H., M.H., CLA., CLI., CTL., CMED. dan Reny Sunarty, S.H.,M.H dari kantor Renchmark Padang.
Sektor terakhir yakni sektor hukum dengan program kerja yang tidak kalah menarik, yakni mengadakan pemilihan Duta Hukum Nagari dan Forum Group Discussion dengan menghadirkan narasumber dari Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Malam Puncak Pentas Seni dan Penutupan Merah Mengabdi Vol. 3
Diluar dari ketiga program tersebut, Merdi Volume Tiga juga mengadakan malam puncak pentas seni pada hari terakhir sebagai acara penutup dari serangkaian pengabdian yang dilaksanakan. Penampilan bakat yang ditampilkan merupakan bakat seni dari anak-anak nagari Koto Tangah dari berbagai kalangan. Tentunya hal ini dipersiapkan sedemikian rupa oleh seluruh Volunteer melalui sesi Sore Akrab di setiap harinya. Pada malam puncak ini, penampilan bakat yang ditampilkan sangatlah beragam, mulai dari tarian, puisi, nyanyi, silat, bahkan musikalisasi drama sebagai penutup dari kegiatan. Meskipun cuaca saat itu hujan deras, namun hal itu tidak mengurangi antusias dari masyarakat untuk membersamai acara penutupan serangkaian pengabdian Merdi Volume Tiga hingga akhir.
Volunteer Merdi Vol 3 Bersama Masyarakat Nagari Koto Tangah
Koto Tangah dengan segala pesona dan keindahannya pantas untuk dijadikan teladan. Tidak hanya mengajarkan untuk saling tolong menolong, akan tetapi juga saling menghargai satu sama lain. Adat istiadat yang sangat kental seolah-olah menanamkan bagaimana norma dalam kehidupan sehari-hari dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Kunjungan dari Volunteer Merdi Volume Tiga merupakan langkah awal bagi seluruh pihak untuk bersama-sama memajukan daerah ini.
ADVERTISEMENT
Harapannya nagari ini bisa lebih terkenal dan menjadi tempat bagi setiap orang untuk belajar dan bertumbuh. Dengan kerjasama yang dilakukan oleh Volunteer Merah Mengabdi bersama dengan seluruh elemen masyarakat setidaknya dapat sedikit bermanfaat dan menjalin silaturahmi yang hangat. Tidak hanya memberi, namun pengabdian pada nagari ini juga banyak membawa makna menerima bagi Volunteer Merah Mengabdi Volume Tiga dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.