Konten dari Pengguna

Origami dan Perpustakaan: Inovasi Edukasi Anak yang Interaktif dan Menyenangkan

Naila Nisrina
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro
4 Februari 2025 15:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naila Nisrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi kegiatan KERTAS oleh mahasiswa Universitas Diponegoro
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi kegiatan KERTAS oleh mahasiswa Universitas Diponegoro
ADVERTISEMENT
Origami, seni melipat kertas yang berasal dari Jepang, telah lama dikenal sebagai metode edukatif yang bermanfaat bagi anak-anak dalam mengembangkan kreativitas, keterampilan motorik, dan kemampuan kognitif mereka (Nurhayati, I., et.al., 2021). Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan inovatif dalam edukasi anak semakin mengadopsi origami sebagai alat bantu pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Origami sebagai Inovasi dalam Edukasi Anak
Penelitian menunjukkan bahwa origami tidak hanya meningkatkan koordinasi tangan dan mata, tetapi juga membantu anak-anak dalam memahami konsep geometri dan pemecahan masalah dengan cara yang lebih visual dan praktis (Ilhami, 2022). Sebuah studi oleh Hajriah (2012) menemukan bahwa aktivitas melipat kertas dapat meningkatkan kemampuan spasial anak-anak dan memperbaiki daya ingat mereka dalam memahami bentuk dan pola.
Dalam konteks edukasi, berbagai institusi mulai mengintegrasikan origami dalam metode pengajaran untuk meningkatkan daya pikir kreatif serta keterampilan sosial anak-anak. Misalnya, kegiatan Kreativitas Anak Terampil dan Seru (KERTAS) yang diadakan di Perpustakaan Jakarta oleh mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro (UNDIP) menjadi salah satu contoh bagaimana origami dapat dimanfaatkan sebagai media edukatif yang inovatif. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan seni lipat kertas kepada anak-anak, sekaligus membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik halus dan imajinasi mereka sejak dini. Lebih dari sekadar aktivitas seni, program ini juga menjadi pintu gerbang bagi anak-anak untuk mengenal perpustakaan dan memahami manfaatnya sebagai ruang belajar yang inspiratif dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Manfaat Origami bagi Perkembangan Anak
Dokumentasi kegiatan KERTAS oleh mahasiswa Universitas Diponegoro
Origami menawarkan banyak manfaat dalam perkembangan anak. Proses melipat kertas melatih kesabaran, konsentrasi, dan keterampilan pemecahan masalah yang penting dalam perkembangan kognitif (Roslianti, et. al., 2022). Anak-anak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini juga menunjukkan peningkatan dalam koordinasi motorik halus, yang dapat membantu mereka dalam aktivitas lain seperti menulis dan menggambar.
Selain manfaat kognitif, origami juga dapat digunakan sebagai terapi kreatif bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar atau memiliki gangguan konsentrasi. Studi terbaru menemukan bahwa kegiatan melipat kertas secara berulang dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus anak-anak dengan ADHD (Benzing, et. al., 2018).
Perpustakaan sebagai Ruang Kreatif dan Inovatif
Perpustakaan modern kini tidak lagi sekadar tempat untuk membaca dan mencari referensi, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan kreativitas bagi anak-anak. Kegiatan KERTAS di Perpustakaan Jakarta menunjukkan bahwa perpustakaan dapat berperan dalam menghadirkan program edukatif yang menyenangkan dan interaktif. Dengan adanya program berbasis seni seperti origami, anak-anak dapat lebih tertarik untuk datang ke perpustakaan dan menjadikannya tempat belajar yang inspiratif.
ADVERTISEMENT
Melalui origami, anak-anak dapat mengalami perpustakaan sebagai ruang yang lebih dari sekadar rak buku. Mereka diajak berinteraksi, berkreasi, dan menggali rasa ingin tahu mereka, sehingga membangun hubungan positif dengan dunia literasi sejak dini. Dengan pendekatan ini, perpustakaan tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga lingkungan yang mendorong eksplorasi dan pembelajaran berbasis pengalaman.
Sebagai bagian dari pendekatan edukasi inovatif, origami terus berkembang dan diaplikasikan dalam berbagai bentuk kegiatan pembelajaran. Dengan kombinasi seni dan literasi, diharapkan anak-anak dapat lebih aktif mengeksplorasi kreativitas mereka dan memahami pentingnya perpustakaan dalam proses belajar mereka.
Dengan pendekatan berbasis seni dan inovasi seperti origami, perpustakaan dapat terus menjadi ruang belajar yang menarik dan bermanfaat bagi anak-anak. Melalui program seperti KERTAS, diharapkan semakin banyak anak yang bisa mengembangkan kreativitas dan keterampilan mereka sambil menikmati pengalaman belajar yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Nurhayati, I., Syaira, R., Nurona, R., Lati, L., Sidik, H., Andriana, B., & Firmansyah, A. (2024). Terapi Bermain Melipat dan Menempel Kertas Origami Pada Anak Usia Dini. Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat. https://doi.org/10.56359/kolaborasi.v4i2.351.
Ilhami, A. (2022). PENGARUH BERMAIN SENI KRIYA DAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL TERHADAP PEMAHAMAN GEOMETRI. JISPE: Journal of Islamic Primary Education. https://doi.org/10.51875/jispe.v2i1.33.
Hajriah, N. (2012). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat/Origami Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi I Donohudan Pada Semester II Tahun 2011/2012 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Roslianti, E., Firmansyah, A., Nugraha, Y., Asmara, A., Maulidiyah, H., Monika, H., Fitriani, R., & Falah, S. (2022). Peningkatan Motorik Halus melalui Kegiatan Melipat Kertas Origami di PAUD Kober Cempaka. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK). https://doi.org/10.36565/jak.v4i3.375.
ADVERTISEMENT
Benzing, V., Chang, Y., & Schmidt, M. (2018). Acute Physical Activity Enhances Executive Functions in Children with ADHD. Scientific Reports, 8. https://doi.org/10.1038/s41598-018-30067-8.