Konten dari Pengguna

Revolusi Teknologi dalam Mengubah Dunia Akuntansi

Nailah Fakhirah
Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
25 Oktober 2024 14:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nailah Fakhirah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Akuntan. Foto firmbee/pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Akuntan. Foto firmbee/pixabay.com
ADVERTISEMENT
Pesatnya kemajuan teknologi, membuat dunia akuntansi mengalami perubahan yang signifikan. Jika sebelumnya kita harus menghitung semua transaksi menggunakan tangan di buku besar dan menghadapi risiko kesalahan manusia, kini teknologi menjadi penolong yang membawa perubahan dalam cara akuntan bekerja. Dalam waktu singkat, kecerdasan buatan (AI) dan perangkat lunak akuntansi, seperti Xero dan QuickBooks mengubah cara akuntan melakukan pekerjaannya sehingga menjadi lebih efisien, cepat, dan akurat. Banyak perusahaan beralih menggunakan teknologi akuntansi agar dapat lebih mudah dalam memantau laporan keuangan secara real-time, dan memastikan data selalu akurat. Tapi, apakah ini berarti profesi akuntan akan digantikan oleh teknologi?
ADVERTISEMENT
Teknologi Kawan atau Lawan bagi Akuntan?
Ilustrasi Pengodean Komputer. Foto pexels/pixabay.com
Banyak orang mungkin berpikir bahwa dengan hadirnya teknologi seperti AI, akuntan menjadi profesi yang terancam. Namun, sebenarnya hal ini justru membuka tantangan baru. Akuntansi bukan hanya tentang mencatat angka, melainkan juga menganalisis data dan mengambil keputusan berdasarkan pemahaman yang mendalam. Akuntan memiliki kemampuan untuk memahami alasan di balik angka-angka dan itu sesuatu yang belum bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan. Sebagai contoh, AI dapat dengan cepat memproses data keuangan dalam jumlah besar, tetapi untuk menganalisis kondisi keuangan perusahaan dan memberikan saran strategis berdasarkan informasi tersebut masih membutuhkan insting dan pemahaman mendalam seorang akuntan. Pada akhirnya, AI ataupun teknologi lainnya hanyalah alat yang membantu akuntan bekerja lebih efisien, sementara keputusan-keputusan penting tetap berada di tangan manusia.
ADVERTISEMENT
Salah satu inovasi teknologi yang juga mengguncang dunia akuntansi adalah blockchain. Teknologi ini akan memastikan transparansi dalam pelaporan keuangan. Dengan sifatnya yang tidak dapat diubah, blockchain memungkinkan setiap transaksi keuangan terekam secara permanen, sehingga meminimalisir risiko manipulasi data. Di satu sisi, blockchain dapat mengurangi kebutuhan untuk audit karena data dapat diverifikasi secara langsung melalui sistem. Namun, akuntan masih dibutuhkan untuk memahami bagaimana teknologi ini bekerja dan mengintegrasikannya ke dalam praktik bisnis yang lebih luas.
Selain itu, blockchain juga memungkinkan hadirnya smart contracts, yaitu kontrak otomatis yang dapat dilakukan tanpa campur tangan manusia. Ini memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi bisnis, tetapi tetap memerlukan manusia untuk memastikan validitas kesepakatan di balik kontrak tersebut.
ADVERTISEMENT
Tantangan dalam Aspek Keamanan
Ilustrasi Keamanan Teknologi. Foto pixelcreature/pixabay.com
Meskipun teknologi telah membawa banyak kemudahan, kemajuan ini juga menghadirkan tantangan baru, terutama dalam hal keamanan. Di era digital, data keuangan dapat diakses secara real-time melalui berbagai perangkat, tetapi hal ini juga memperbesar risiko terjadinya serangan siber seperti malware dan peretasan. Keamanan data menjadi prioritas utama bagi perusahaan dan biaya untuk melindungi sistem keuangan dari ancaman digital ini dapat membengkak.
Peran akuntan dalam era digital tidak hanya sebatas memastikan laporan keuangan akurat, tetapi juga melibatkan tanggung jawab dalam menghadapi dan menghindari risiko keamanan yang muncul dari penggunaan teknologi. Akuntan perlu bekerja sama dengan tim IT untuk menerapkan langkah-langkah yang tepat dalam memastikan data keuangan tetap aman.
ADVERTISEMENT
Masa Depan Akuntansi di Tengah Revolusi Teknologi
Ilustrasi Teknologi dalam Akuntansi. Foto goumbik/pixabay.com
Meskipun teknologi semakin canggih, profesi akuntan tidak akan tergeser, tetapi para akuntan harus terus berevolusi. Teknologi hanyalah penunjang bagi akuntan, bukan pengganti. Di masa depan, akuntan akan bekerja berdampingan dengan kecerdasan buatan dan menggunakan wawasan mereka untuk membuat keputusan yang tepat, etis, dan strategis yang mendukung kesuksesan bisnis. Akuntansi akan selalu menjadi bagian penting yang dibutuhkan perusahaan, terutama menganalisis dan mengambil keputusan akan keuangan, yang mana tidak dapat dilakukan oleh teknologi.
Agar tetap bisa menyesuaikan diri di industri yang terus berubah ini, akuntan perlu mengembangkan keterampilan teknologi dan analitisnya. Akuntan tidak lagi berperan sebagai pencatat transaksi, tetapi sebagai pemberi nasihat bisnis yang mampu memberikan wawasan berdasarkan data, mendukung keputusan strategis, dan menjaga integritas laporan keuangan perusahaan di era digital. Dengan demikian, revolusi teknologi bukanlah ancaman bagi profesi akuntan, melainkan peluang bagi akuntan untuk terus berkembang dan berinovasi. Akuntan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi akan menjadi bagian penting dari masa depan bisnis yang lebih transparan, efisien, dan aman.
ADVERTISEMENT