Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengobatan Tradisional dalam Meningkatkan Akses Kesehatan di Wilayah Terpencil
5 Desember 2024 20:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nailah Raatu Rumaisha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap individu. Lebih tepatnya, hak atas kesehatan adalah hak yang harus dipenuhi bagi setiap orang. Ketersediaan layanan kesehatan, obat-obatan, serta lingkungan yang bersih dan sehat adalah contoh faktor vital bagi keberlangsungan hidup manusia. Tujuan dari faktor-faktor ini adalah untuk meningkatkan kesadaran, motivasi, dan kemampuan masyarakat dalam menjaga kesehatan demi tercapainya tingkat kesehatan yang optimal.
ADVERTISEMENT
Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pemerintah Indonesia telah menjamin pemenuhan hak atas kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Pemerintah telah memfasilitasi kesehatan masyarakat melalui berbagai program yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan, seperti ASKES (Asuransi Kesehatan), BLT (Bantuan Langsung Tunai), BPJS, KIS (Kartu Indonesia Sehat), dan program-program lainnya.
Namun, meskipun kemajuan teknologi dan pengobatan modern telah sangat berkembang, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas masih terbatas. Terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau dengan baik oleh pemerintah, sehingga distribusi layanan kesehatan tidak merata. Fasilitas yang baik dan tenaga-tenaga ahli lebih terkonsentrasi di kota-kota besar, sehingga belum terjangkau oleh masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
Ketidakmerataan akses layanan kesehatan tersebut membuat masyarakat di daerah terpencil sering beralih menggunakan pengobatan tradisional yang diwariskan turun-temurun. Pengobatan tradisional di Indonesia, meskipun sering dianggap kurang standar atau konvensional, sebenarnya memiliki manfaat yang besar. Berdasarkan sejarah perjalanan kehidupan suku bangsa tertentu, pengetahuan tentang sistem pengobatan tradisional sudah menyebar dan berkembang di masyarakat yang tinggal di daerah yang terpencil. Pengobatan tradisional juga bisa dijadikan sebagai pengobatan alternatif bagi masyarakat karena mudah didapatkan, terjangkau, dan dapat disesuaikan dengan budaya serta kearifan lokal yang ada di setiap daerah serta suku bangsa.
ADVERTISEMENT
Pengobatan tradisional memiliki pendekatan holistik dalam pencegahan dan perawatan kesehatan dasar. Masyarakat cenderung beranggapan bahwa penggunaan obat kimia dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit baru akibat kerusakan organ tubuh, sehingga mereka beralih ke pengobatan tradisional. Selain itu, pengobatan tradisional lebih mudah diakses oleh masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, menjadikannya solusi yang lebih praktis dan terjangkau.
Kemajuan teknologi modern juga telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan obat-obatan tradisional berbasis tanaman. Teknologi dan teknik modern menjadi alat penting untuk memantau dan menjaga kualitas formulasi serta upaya dalam pengembangan pengobatan tradisional lebih lanjut. Pemerintah Indonesia sendiri telah berkomitmen dalam mengembangkan obat tradisional, khususnya jamu buatan Indonesia. Hal tersebut sehubungan dengan upaya untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional. Sejumlah kebijakan dan regulasi telah diterbitkan, mulai dari tingkat Undang-undang hingga Keputusan Menteri Kesehatan. Kebijakan tersebut meliputi mandat pemerintah untuk mengatur obat tradisional, pengaturan praktisi pengobatan tradisional, pengaturan praktik pengobatan alternatif, dan pengembangan jamu berbasis ilmiah.
ADVERTISEMENT
Nailah Raatu Rumaisha
Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga