Membangun Konsep Diri Positif pada Anak Tunarungu

Naila Kumala Putri Br Sembiring
Mahasiswa Bimbingan Konseling Universitas Negeri Medan
Konten dari Pengguna
11 April 2021 5:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naila Kumala Putri Br Sembiring tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak tunarungu. Sumber foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak tunarungu. Sumber foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Ketika pertama kali mendengar kata konsep diri, apa yang terlintas di pikiran kita? Mungkin kebanyakan dari kita berpikir konsep diri adalah sifat seseorang atau pun pembawaan seseorang. Mengacu pada pendapat Hendra Surya dalam bukunya yang terbit pada tahun 2007, konsep diri adalah bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri yang juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pandangan dan penilaian orang terhadap dirinya pribadi.
ADVERTISEMENT
Konsep diri sendiri sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep diri positif adalah kondisi di mana individu mampu mengenali dirinya sehingga ia mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ia miliki, serta mampu menghargai dirinya. sedangkan konsep diri negatif merupakan suatu keadaan di mana individu merasa rendah diri. Dalam dunia pendidikan konsep diri positif penting untuk ditanamkan dalam diri anak termasuk pada mereka yang memiliki kebutuhan khusus seperti anak tunarungu.
Tunarungu merupakan seseorang yang memiliki gangguan pendengaran yang dapat berlangsung sementara maupun permanen. hal ini tentunya dapat membuat anak tunarungu memiliki perasaan kurang berharga maka penting untuk anak tunarungu memiliki konsep diri positif.
Ada pun cara yang dapat diajarkan pada anak tunarungu untuk membangun konsep diri positif, yaitu :
ADVERTISEMENT
1. Ekspresikan Kasih Sayang pada Anak
ilustrasi mengekspresikan kasih sayang. Sumber foto: Freepik
Mengekspresikan kasih sayang pada anak perlu untuk ditunjukkan oleh orang tua seperti memberikan pujian ke pada anak ketika mereka melakukan hal–hal kecil yang positif sehingga mereka merasa di sayang.
2. Open Minded
Ilustrasi orang berpikiran secara open minded. Sumber foto: Freepik
Open Minded adalah keadaan di mana individu mampu melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang sehingga dapat membentuk individu menjadi seseorang yang positif. Dalam hal ini penting bagi anak tunarungu memiliki pemikiran yang open minded sehingga mereka mampu menerima kekurangan yang ia miliki dan tidak terfokus pada kekurangan kekurangan tersebut
3. Bersyukur
Ilustrasi orang bersyukur. Sumber foto: Freepik
Rasa bersyukur perlu untuk dimiliki oleh anak tunarungu, karena ketika kita mampu bersyukur dengan apa yang kita miliki maka membuat kita lebih mampu menikmati kehidupan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Penting untuk kita sebagai orang sekitarnya mengingatkan ke pada mereka hal–hal positif apa yang tetap mampu disyukuri oleh mereka jika dibandingkan dengan orang lain. Sehingga mereka tetap dapat menganggap diri mereka berharga.
ADVERTISEMENT
4. Mengembangkan Bakat
Ilustrasi orang menari. Sumber foto: Freepik
Setiap orang pasti memiliki kelebihan masing–masing tidak terkecuali anak tunarungu. Bakat yang dimiliki anak tunarungu dapat dimanfaatkan sebagai wadah dalam membentuk konsep diri positif dalam diri anak sehingga mereka merasa memiliki nilai lebih yang dapat menutupi kelemahan fisik mereka.