Konten dari Pengguna

Gen Z dan Pakaian Tradisional: Menyatukan Gaya dengan Warisan

Nailal Husna
Mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga
1 Desember 2024 13:51 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nailal Husna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi fashion dan GenZ (Sumber : iStock)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi fashion dan GenZ (Sumber : iStock)
ADVERTISEMENT
Era globalisasi yang semakin berkembang menjadikan identitas budaya Indonesia sering kali terancam oleh gerusan arus modernitas yang cepat, terutama dengan adanya kemajuan teknologi dan tren mode yang terus berubah. Namun, di balik itu semua, terdapat beragam kekayaan budaya yang harus kita jaga dan juga lestarikan, salah satunya adalah pakaian tradisional. Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan juga budaya, Indonesia tidak hanya memiliki warisan tekstil dan fashion yang sangat berharga, tetapi Indonesia juga memiliki lebih dari 300 suku, yang mana pada setiap daerahnya memiliki ciri khas masing-masing dalam hal pakaian tradisional. Misalnya ulee balang dari aceh, batik dari jawa, dan tenun ikat dari nusa tenggara. Setiap detail pada baju adat menggambarkan keindahan visual dan juga sarat akan makna dan filosofi yang mendalam. Pakaian adat sering kali digunakan dalam upacara adat dan momen momen penting sebagai bentuk dari identitas budaya yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Di dunia fashion saat ini. runway didominasi oleh merek-merek global yang sering kali menjadi sorotan karena mereka selalu menghadirkan tren terbaru sesuai dengan selera global. Generasi muda Indonesia, terutama Gen Z, kini hidup di tengah derasnya arus globalisasi. Hal itu secara alami membuat mereka terpapar berbagai tren fashion dari Barat. Akses media sosial yang luas juga mempercepat mereka untuk mengikuti gaya berpakaian yang sedang populer di negara negara barat. Dengan dominasi tren Barat di platform seperti Instagram dan TikTok, Gen Z sering kali merasa tekanan untuk mengikuti tren global agar tidak dianggap "outdated”. Tak jarang, gaya hidup modern dan tren global dianggap lebih keren dan up-to-date dibandingkan dengan budaya lokal. Pakaian tradisional pun sering kali terlihat “kuno” atau “kurang relevan” di mata mereka. Padahal, di balik tren global itu, ada kekayaan budaya sendiri yang patut mereka kenal dan banggakan, salah satunya pakaian tradisional.
(Sumber : iStock)
Pakaian tradisional kita memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh trend-trend dan juga merek-merek besar lainnya: karakter dan cerita yang mendalam. Dalam setiap kain dan motif tradisional, terdapat sejarah dan nilai budaya yang membuatnya istimewa dan unik. Membawa pakaian tradisional ke runway bukan hanya tentang mengikuti tren, tapi juga soal menunjukkan bahwa mode bisa lebih dari sekadar gaya yang bisa menjadi cara untuk merayakan identitas bangsa kita. Di era globalisasi, pakaian tradisional bisa memberi warna berbeda dan membuat Indonesia dikenal sebagai negara yang punya keunikan tersendiri dalam industri mode. Mengangkat kembali pakaian tradisional di runway juga bisa menjadi langkah untuk memperkenalkan kembali keunikan dan nilai estetis yang ada dalam budaya kita. Oleh sebab itu, menemukan cara untuk membuat Gen Z merasa bangga dan nyaman mengenakan pakaian tradisional, tanpa merasa ketinggalan tren merupakan sebuah tantangan besar bagi bangsa Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Mamberikan tempat untuk pakaian tradisional di runway fashion bisa menjadi panggung yang tepat untuk mengubah persepsi Gen Z terhadap pakaian tradisional. Di runway, tren baru diciptakan dan diakui, dan di sinilah desainer bisa menunjukkan bahwa warisan budaya Indonesia punya tempat di dunia mode yang dinamis ini. Bayangkan jika kain tenun, batik, atau songket muncul dalam bentuk jaket streetwear yang edgy atau gaun modern yang elegan—desain-desain ini bisa memberi warna baru dan segar yang langsung menarik perhatian Gen Z. Ketika pakaian tradisional dipresentasikan dalam format yang modern dan "keren," anak muda akan melihat bahwa budaya lokal juga bisa menjadi bagian dari identitas gaya mereka yang kekinian. Runway fashion bukan hanya ajang pameran, tapi juga gerakan untuk menghidupkan kembali kebanggaan budaya di mata generasi yang cenderung terpapar tren global. Dengan menghadirkan tradisi dalam desain inovatif, runway menjadi sarana yang efektif untuk memperlihatkan bahwa budaya kita tidak kalah menarik dari tren internasional, bahkan bisa menciptakan trennya sendiri.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, runway fashion bisa menjadi lebih dari sekadar acara glamor, tapi juga ajang "storytelling" budaya. Setiap desain pakaian tradisional yang tampil di runway bisa membawa pesan tentang asal-usulnya—misalnya, sepotong kain batik yang dipadu dengan gaya urban bisa dilengkapi dengan narasi digital tentang filosofi motifnya, atau tenun dari Nusa Tenggara bisa ditampilkan dengan video pendek tentang para pengrajinnya di latar belakang. Ini akan membuat runway menjadi lebih interaktif dan "instagrammable," menghubungkan Gen Z dengan cerita di balik setiap kain tradisional. Dengan memanfaatkan teknologi seperti augmented reality atau QR code, penonton bahkan bisa melihat cerita detail dari setiap motif dan pola yang mereka kenakan, membuat mereka merasa bagian dari sejarah dan budaya yang mereka banggakan. Runway fashion bisa menjadi ruang di mana budaya bertemu dengan teknologi, menawarkan pengalaman mode yang lebih mendalam, personal, dan tentu saja tak terlupakan bagi generasi muda.
ADVERTISEMENT
Mendukung pakaian tradisional di acara fashion juga bisa memajukan industri tekstil lokal dan memberikan kesempatan bagi pengrajin untuk menunjukkan keterampilan mereka. Ini dapat menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi lokal, sehingga memberikan dampak positif baik bagi komunitas pengrajin maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan mengenalkan pakaian tradisional dirunway fashion show, kita tidak hanya menampilkan kekayaan estetika, tetapi juga mengkomunikasikan cerita serta nilai-nilai yang tersirat. Ini adalah kesempatan untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda mengenai akar budaya mereka, sambil menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang berani menjalani keberagaman, menggabungkan tradisi dan inovasi secara harmonis. Runway bukan hanya catwalk; ia adalah jalan untuk membawa budaya kita melangkah maju, menyatu dengan dunia, sambil tetap memeluk akar tradisi yang tak lekang oleh waktu.
ADVERTISEMENT