Tidak Hanya Terkenal Sebagai Kota Ukir, Jepara Terkenal Dengan Kain Tenun Troso

Pengertian Tenun Troso Jepara

Tenun torso jepara merupakan kerajinan dari kabupaten jepara, lebih tepatnya berasal dari salah satu desa di jepara yaitu desa Troso yang terletak di Kecamatan Pecangaan. Memang nama kain tenun torso diambil dari nama desa karena awal mula dibuat oleh warga asli torso. Namun sekarang, tidak hanya warga troso yang memproduksi kain torso tetapi desa laian juga memproduksi kain torso.

produk dari salah satu warga troso kredit by Nailia Bunga

Pembuatan Tenun torso

Pembuatan tenun trosos sebagian besar masih menggunakan teknik tradisional yaitu Teknik tenun gedok dan seiring berjalanan waktu, Teknik pembuatan tenun berkembang menjadi Teknik ikat.

Cara pembuatannya pun semakin susah dan rumit, untuk proses pertama yaitu proses ngeteng plangkan, yaitu menyususn semua benang secara sejajar dan rapi. Benang yang digunakan adalah benag pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan dkedalam pewarna alami.

Selanjutnya benang dikaitkan dengan plangkan atau rangkaian kayu berbentuk kotak yang biasanya disebut nali atau mengikat motif dengan rafia.

Proses kedua merupakan proses pemberian motif pada benang yang akan ditenun dengan alat tradisonal dan hasilnya menjadi selembaran kain yang disebut kain tenun torso. Biasanya kain torso dijadikan pakaian, penghias interior rumah dan lain lain.

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) kredit by Nailia Bunga

Beberapa motif tenun torso

Ada banyak motif pada tenun torso seperti : misris,blanket,rangrang dan baron yang sangat khas dan hanya di dapatkan di sentra tenun torso jepara.

Tidak hanya itu, ada banyak motif kain lainnya seperti, motif krisna, motif ukir motif cempaka, dan motif sby yaitu motif yang dipopulerkan oleh bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena dipakai disaat masa kampanye pemilu di Indonesia.

salah satu motif kain tenun troso kredit by Nailia bunga

Harga Jual Kain Tenun Troso

Satu lembar kain tenun torso harganya sangat bervariasi dimulai dari seratusan sampai jutaan rupiah tergantung dengan motifnya dan juga masih menggunakan Teknik pembuatan tradisional dan juga menggunakan tenaga manusia.

Tenun jenis katun dihargai mulai dari Rp 100.000 sampai Rp 300.000 rupiah per lembarnya dan untuk kain jenis sutra dihargai mulai Rp 300.000 sampai 1.000.000 per lembarnya.