Konten dari Pengguna

Peran dan Tantangan Ahli Gizi dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Indonesia

Naira Assyanoor Fairus
Universitas Airlangga
19 November 2024 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naira Assyanoor Fairus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber dari p2ptm.kemkes.go.id
zoom-in-whitePerbesar
sumber dari p2ptm.kemkes.go.id
ADVERTISEMENT
Saat ini, Indonesia masih bergulat dengan masalah yang berkaitan dengan ketidakseimbangan asupan gizi pada masyarakat. Tingginya kasus malnutrisi di Indonesia, seperti stunting pada balita, merupakan salah satu bukti bahwa kurangnya asupan gizi yang dimiliki masyarakat Indonesia masih menjadi masalah utama. Hal ini disebabkan oleh kurangnya wawasan masyarakat indonesia terkait pentingnya menjaga pola makan seimbang serta bagaimana cara mereka menjaga pola hidup sehat. Ahli gizi berperan penting dalam memberi saran serta panduan tentang pola makan yang sesuai terhadap seseorang. Selain itu, seorang ahli gizi juga melakukan tindakan pengobatan terkait masalah nutrisi dan keseimbangan gizi seseorang.
ADVERTISEMENT
Peran ahli gizi di bidang kesehatan
Seorang ahli gizi dibutuhkan untuk melakukan penyuluhan serta konseling terhadap gizi pada masyarakat. Ahli gizi tidak hanya dibutuhkan di rumah sakit, tetapi juga di puskesmas, di klinik, ataupun menjalankan praktik sendiri. Dalam pelayanan kesehatan, ahli gizi memiliki berbagai peran, seperti mengelola penyediaan makanan di rumah sakit, memberi edukasi gizi kepada pasien, melakukan pemantauan gizi, melakukan pembinaan posyandu di puskesmas untuk balita, melakukan intervensi pencegahan gizi buruk, dan masih banyak lagi.
Tantangan ahli gizi di Indonesia
Saat ini, ahli gizi di Indonesia masih menghadapi tantangan yang kompleks baik dari segi ekonomi maupun sosial. Indonesia masih kekurangan tenaga ahli gizi, terutama di daerah terpencil. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya wawasan terkait hidup sehat dan tentunya akan berpengaruh terhadap kesejahteraan pada masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Terdapat ketimpangan besar antara wilayah kota dengan pedesaan terkait dengan fasilitas kesehatan. Kebanyakan wilayah pedesaan memiliki fasilitas kesehatan yang kurang memadai sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tidak maksimal. Kurangnya fasilitas yang memadai untuk menyokong penelitian dapat mempersulit tenaga ahli gizi untuk mendapat data yang akurat.
Tantangan-tantangan ini masih sangat perlu diperhatikan dan diatasi oleh berbagai pihak demi keberlangsungan hidup sehat di Indonesia.
Kesimpulan
Saat ini, Indonesia masih menghadapi masalah gizi buruk karena kurangnya konsumsi makanan sehat pada masyarakat dan sebagian besar masih belum menyadari pentingnya pola makan seimbang. Ahli gizi penting karena mereka tidak hanya menangani masalah gizi masyarakat, tetapi juga memberikan konsultasi gizi dan anjuran pola makan.
Tenaga ahli gizi terlibat dalam berbagai bidang pendidikan gizi, pendidikan pasien, pemantauan gizi, dan intervensi pencegahan malnutrisi. Namun, masih terdapat permasalahan seperti kekurangan tenaga ahli gizi terutama di daerah terpencil, kesenjangan fasilitas kesehatan antara perkotaan dan pedesaan, serta kurangnya fasilitas penelitian masih menjadi permasalahan dan penyelesaian permasalahan tersebut memerlukan perhatian semua pihak demi melangsungkan hidup sehat di Indonesia.
ADVERTISEMENT