Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024 Manfaatkan Photocell sebagai Saklar Otomatis
15 Agustus 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Naiya Kartika Ave tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Batang, Agustus 2024- Desa Kemiri Timur, yang selama ini masih menggunakan sistem penerangan tradisional, kini mulai berinovasi dengan memanfaatkan teknologi lampu cerdas. Inovasi ini memungkinkan lampu untuk otomatis menyala atau mati sesuai kondisi cahaya di sekitar, berkat penggunaan photocell sebagai saklar otomatis. Photocell ini bekerja dengan cara mendeteksi intensitas cahaya, sehingga saat hari mulai gelap, lampu akan menyala sendiri, dan saat terang, lampu otomatis mati.
ADVERTISEMENT
Inovasi ini diusulkan oleh Naiya Kartika Ave, Program Studi Teknik Listrik Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro yang tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kemiri Timur. Melihat bahwa banyak lampu di desa sering kali dibiarkan menyala sepanjang hari, Ia berpikir untuk menawarkan solusi yang bisa membantu mengurangi pemborosan listrik. Dengan memanfaatkan teknologi photocell, warga desa tak perlu lagi repot-repot mengatur lampu secara manual.
Sejak diterapkannya teknologi lampu cerdas ini, warga Desa Kemiri Timur mulai merasakan manfaat yang nyata. Selain menghemat energi, mereka juga dapat menekan pengeluaran untuk tagihan listrik. Kepala Dusun Kalisari Desa Kemiri Timur, Pak Kisworo, mengungkapkan bahwa dengan adanya lampu cerdas yang dilengkapi photocell di Desa Kemiri Timur, beberapa warga nggak perlu lagi repot-repot nyalain atau matiin lampu setiap saat. " Lampu ini otomatis nyala sendiri saat hari mulai gelap dan mati ketika pagi tiba. Selain bikin hidup jadi lebih praktis, teknologi ini juga bantu ngurangin tagihan listrik dan lebih ramah lingkungan. Jadi, nggak cuma hemat energi, tapi juga bikin desa lebih aman dan nyaman di malam hari," ujar Pak Kisworo.
ADVERTISEMENT
Selain itu, inovasi ini juga membawa dampak positif bagi lingkungan. Penggunaan energi yang lebih efisien berarti emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit listrik bisa ditekan. Walaupun kecil, langkah ini bisa dianggap sebagai kontribusi Desa Kemiri Timur dalam upaya global mengurangi jejak karbon dan menjaga kelestarian lingkungan.
Proyek ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat desa. Warga merasa bahwa teknologi ini sangat bermanfaat dan berharap agar inovasi serupa bisa diaplikasikan di bidang lain. Misalnya, mereka ingin melihat teknologi cerdas diterapkan dalam pengelolaan air, pengolahan limbah, atau bahkan pertanian, yang bisa lebih efisien dan ramah lingkungan.
Keberhasilan penerapan teknologi lampu cerdas ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi sederhana namun efektif, desa-desa lain juga bisa merasakan manfaat serupa, baik dari sisi penghematan energi, pengurangan biaya, maupun peningkatan kualitas hidup masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, langkah inovatif yang dilakukan di Desa Kemiri Timur ini membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi solusi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat pedesaan. Semoga dengan adanya inovasi seperti ini, desa-desa lain bisa terinspirasi untuk terus berinovasi demi kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Penulis : Naiya Kartika Ave (Teknik Listrik Industri, Naiya Kartika Ave)
DPL : Putri Rizka Citaningati, S.E., M.SEI. ; Diah Rahayu Wulandari, SKM, M.Kes ; Ir. Budi Setiyono, ST. MT.
Lokasi : Dusun Kalisari, Desa Kemiri Timur, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah