Konten dari Pengguna

Menyoal Candu Gadget: Kebiasaan Pengaruhi Kehidupan

Pika Piqhaniah
Mahasiswa Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta
12 Juli 2023 21:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pika Piqhaniah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret orangtua dan anak (pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Potret orangtua dan anak (pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Mata dan jarinya yang mungil sangat fokus menatap dan menggenggam alat canggih itu. Orang tuanya yang juga berada di sana ikut memainkan alat itu, ada juga yang hanya fokus melahap makanannya. Mereka terlihat santai melepas anak-anaknya yang hanya bermain dengan gadget. Anak-anak itu menonton video dan memainkan aneka macam permainan yang bisa diakses melalui gadget.
ADVERTISEMENT
Sempat aku berpikir, bukankah anak di usia seperti itu masih dini untuk mengenal gadget? Ya, gadget adalah contoh dari perkembangan teknologi yang telah terjadi. Seharusnya gadget tidak diberikan kepada mereka yang belum cukup umur untuk mengerti bagaimana cara penggunaan gadget yang baik.
Kebingunganku semakin bertambah saat melihat anak yang menangis ketika gadget yang dipegangnya direbut paksa oleh orangtuanya. Ia menangis dan berkata “Aku tidak ingin main, aku ingin nonton saja”. Sepertinya orang tua itu menyuruh anaknya tersebut untuk bermain dengan anak temannya yang juga masih berusia sekitar lima tahunan.
Namun anak itu menangis dan tetap kekeh memilih gadgetnya untuk menonton video. Ia menolak bermain dengan teman sebayanya itu. Sayang sekali, bukan? Mereka, anak-anak kecil itu menjadi enggan untuk bersosialisasi dan telanjur merasa nyaman menggunakan gadget di kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Mereka jadi kecanduan dengan alat canggih itu. Mereka merasa lebih nyaman dan asyik saat bermain dengan alat tersebut. Di usia emas seperti itu, seharusnya mereka diajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Di masa-masa tersebut, anak-anak berhak mendapatkan ajaran yang bisa membuat tumbuh-kembang mereka sesuai dengan usianya.
Entah sudah berapa lama anak-anak itu bermain dengan gadget. Dampaknya yang begitu besar mampu membuat anak yang seharusnya senang bermain dan mengeksplor dunia di lingkungan sekitarnya, malah enggan untuk berkomunikasi dan bertindak sesuai dengan usianya. Tidak menutup kemungkinan jika nanti setelah dewasa, mereka akan tetap memiliki kebiasaan buruk seperti itu. Bahkan kemungkinan besarnya adalah mereka tumbuh menjadi anak yang malas dan cenderung terikat dengan zona nyamannya.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan tentu saja sangat berpengaruh untuk kehidupan. Jangankan anak kecil seusia mereka, orang dewasa saja tidak mampu menahan kecanduannya terhadap gadget. Entah sampai kapan hal ini akan terus berlangsung. Semoga perkembangan zaman yang terjadi bisa memberikan pengaruh yang jauh lebih baik daripada yang dapat dilihat saat ini.