Konten dari Pengguna

Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) Pada Remaja

Najibah Syalidatun Nahlah
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat
18 Agustus 2023 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Najibah Syalidatun Nahlah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kardiovaskular (Sumber gambar: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Kardiovaskular (Sumber gambar: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Salah satu pokok permasalahan yang terjadi dalam populasi global adalah masalah kesehatan masyarakat yang berupa penyakit menular dan penyakit tidak menular. Hal ini menjadi beban ganda karena penyakit menular masih menjadi masalah yang belum terselesaikan, tetapi di sisi lain kasus penyakit tidak menular semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
WHO menyebutkan bahwa penyakit tidak menular (PTM), terutama penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis hampir 70% menjadi penyebab kematian di dunia. PTM menjadi penyebab kematian utama di Indonesia dan merupakan penyakit katastropik yang biasa diderita pada lansia.
Seiring berjalannya waktu, terjadi pergeseran penyakit akibat transisi demografi dan transisi epidemiologi, tren PTM mulai mengancam usia remaja. Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Cut Putri Ariane, mengatakan bahwa hal tersebut akan berdampak bagi SDM dan perekonomian Indonesia. Karena pada tahun 2030-2040 Indonesia akan mengalami bonus demografi, dimana populasi usia produktif jauh lebih banyak dibandingkan usia non produktif (P2PTM Kemenkes RI, 2020)
Sumber gambar: Unsplash
Hal yang paling utama untuk menurunkan prevalensi PTM adalah mengubah perilaku gaya hidup tidak sehat. Pada usia remaja seharusnya sudah memahami pentingnya gaya hidup sehat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatannya. Pengetahuan mengenai PTM merupakan bekal awal bagi remaja untuk mencegah dan menghindari faktor risiko PTM.
ADVERTISEMENT
Selain itu, melakukan pencegahan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Saat 1000 hari pertama kelahiran (HPK) dan usia remaja fokus pencegahan dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan gizi seimbang. Dalam memenuhi pedoman gizi seimbang juga harus disertai dengan aktivitas fisik yang rajin dan teratur. Sebab, kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko terjadinya PTM.
Pencegahan lainnya yang dapat dilakukan pada usia remaja adalah deteksi dini, yaitu dengan melakukan skrining untuk menemukan faktor risiko sedini mungkin. Deteksi dini bertujuan untuk mengendalikan faktor risiko PTM dan menindaklanjuti lebih cepat orang yang berisiko PTM agar mendapat penanganan.
Pencegahan PTM pada remaja dapat membantu menurunkan prevalensi PTM di Indonesia. Karena faktor risiko yang dimiliki saat remaja akan berpengaruh pada kejadian PTM di usia dewasa hingga lanjut usia nanti.
ADVERTISEMENT
Referensi
P2PTM Kemenkes RI. (2020). Penyakit Tidak Menular Kini Ancam Usia Muda. DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT. https://kemkes.go.id/article/view/20070400003/penyakit-tidak-menular-kini-ancam-usia-muda.html
Penyakit Tidak Menular (PTM), Penyebab dan Pencegahannya. (2020). IHC Rumah Sakit Krakatau Medika. https://krakataumedika.com/info-media/artikel/penyakit-tidak-menular-ptm-penyebab-dan-pencegahannya