Konten dari Pengguna

Simpati Berbayar

Najla Deva
Mahasiswi Sastra Indonesia semester tiga Universitas Padjadjaran
29 Januari 2025 10:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Najla Deva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
TikTok merupakan aplikasi yang menyediakan beragam jenis video online yang dimanfaatkan sebagai sarana hiburan, penyebaran informasi, dan promosi yang efektif. TikTok menjadi aplikasi yang populer karena sifatnya yang ringan dan menghibur. Ringan yang dimaksud adalah kemudahan dalam menggunakan aplikasi TikTok karena tersedianya berbagai fitur. Beberapa fitur TikTok yang dapat dimanfaatkan pengguna seperti koleksi musik, beragam jenis efek, dan siaran langsung. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa TikTok digemari.
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, masyarakat memanfaatkan media sosial untuk mencari keuntungan. TikTok hadir sebagai sarana yang menyediakan beragam keuntungan, salah satunya dengan melakukan siaran langsung. Akses siaran langsung umumnya sudah ada di berbagai media sosial lain seperti Instagram dan Youtube, tetapi TikTok tampil berbeda dengan menambahkan fitur gift sebagai bentuk apresiasi dari penonton. Gift adalah hadiah virtual yang diberikan penonton kepada kreator saat melakukan siaran langsung sebagai bentuk dukungan. Sebelum memberi gift, penonton harus membeli koin terlebih dahulu. Koin ini nantimya bisa ditukar menjadi gift. Harga satu koin TikTok sebesar Rp250. Sementara itu, harga gift TikTok sangat bervariasi kisaran Rp100,000–Rp1,000,000. Bentuk gift juga bermacam-macam, biasanya yang paling mahal akan menciptakan efek-efek tertentu. Awalnya banyak yang belum menyadari manfaat dari gift yang diterima. Hingga akhirnya diketahui bahwa gift tersebut dapat dikonversikan ke dalam rupiah dan dicairkan ke rekening orang yang menerima gift.
ADVERTISEMENT
Logo TikTok, Foto: Pixabay
Sadar akan banyaknya manfaat dan dapat dijadikan sumber pendapatan, banyak pengguna yang menomorduakan makna kegiatan siaran langsung tersebut. Awalnya fitur siaran langsung hanya digunakan untuk kepentingan hiburan dan berjualan. Namun, belakangan ini banyak pengguna yang melakukan siaran langsung dengan tujuan memperoleh gift. Fenomena ini muncul sebagai fenomena baru hingga maraknya istilah ngemis online atau kegiatan minta-minta virtual. Ngemis online umumnya serupa dengan fenomena mengemis pada umumnya, namun dilakukan secara online melalui berbagai aplikasi tertentu, salah satunya melalui TikTok. Pengemis memanfaatkan fitur siaran langsung TikTok sebagai sarana meminta-minta.
Hasil observasi terhadap beberapa pengguna TikTok yang melakukan kegiatan minta-minta gift saat siaran langsung, menunjukkan bahwa tampilan visual yang ditunjukkan adalah penggambaran kondisi finansial yang cenderung kekurangan. Hal ini ditunjukkan dengan latar belakang rumah tanpa cat, kebun belakang rumah, sumur, dan lain-lain. Pakaian yang digunakan cenderung terlihat sederhana seperti kaos atau daster. Pemilihan latar belakang tempat serta pakaian yang digunakan merupakan simbolisme ketidakberdayaan secara finansial, bahkan ada beberapa yang dengan sengaja memperlihatkan kekurangan fisiknya. Penggunaan daya tarik negatif dalam fenomena ini seperti kondisi rumah yang tidak layak huni, penampilan fisik, penyandang disabilitas, dan ucapan terima kasih yang dilebih-lebihkan seperti “terima kasih orang baik”, “sehat-sehat orang baik” serta beberapa doa yang dirapalkan. Hal ini menarik perhatian pengguna TikTok yang ditandai dengan munculnya rasa iba dan bersalah sehingga mereka merasa harus memberikan gift kepada pengemis.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi membawa dampak pada tersedianya berbagai platform atau aplikasi yang menjadi sarana untuk memperoleh keuntungan. TikTok hadir sebagai media sosial yang menyediakan beragam fitur, salah satunya fitur siaran langsung. Awalnya siaran langsung dimanfaatkan sebagai alat promosi, sarana hiburan, dan wadah berjualan yang efektif. Namun, lamban laun pengguna TikTok menyadari terdapat fitur gift yang dapat menghasilkan uang. Gift merupakan salah satu fitur TikTok yang bertujuan sebagai bentuk apresasi terhadap kreator yang sedang melakukan siaran langsung. Akan tetapi, hal ini dimanfaatkan sebagai alat untuk meminta simpati sehingga memunculkan fenomena ngemis online. Fenomena ngemis online ini dapat menumbuhkan faktor dan dampak negatif terhadap hak asasi manusia yang dapat memengaruhi kualitas generasi masa depan. Budaya meminta dan mengemis akan menjamur di kalangan masyarakat yang dapat menumbuhkan mental pemalas dan pengemis serta eksploitasi kemiskinan. Untuk mengatasi hal tersebut, Menteri Sosial menerbitkan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2023 tentang penerbitan kegiatan eksploitasi atau kegiatan mengemis yang memanfaatkan lanjut usia, anak, penyandang disabilitas, atau kelompok rentan lainnya. Harapannya dengan dikeluarkan surat edaran tersebut, fenomena ngemis online dapat perlahan berkurang.
ADVERTISEMENT