Konten dari Pengguna

Faktor Risiko Terjadinya Obesitas Pada Remaja

Najmatul Azizah
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Ilmu Keperawatan
14 Oktober 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Najmatul Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa itu obesitas?
Obesitas adalah kondisi medis di mana terlalu banyak lemak di tubuh hingga mengganggu kesehatan. Jika indeks massa tubuh (BMI) seseorang melebihi 30 kg/m2, orang tersebut dikategorikan menderita obesitas.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana sih seseorang (khususnya remaja) bisa menderita obesitas? ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seorang remaja menderita obesitas.
1. Gangguan mental (psikologis)
Saat ini banyak sekali remaja yang memiliki gangguan pada psikologisnya karena tingkat stres dan depresi di Indonesia cukup tinggi.
Satu dari tiga remaja Indonesia mengalami gangguan mental, dan satu dari dua puluh di antara mereka mengalami gangguan mental dalam 12 bulan terakhir, menurut Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), survei kesehatan mental nasional pertama yang mengukur jumlah kasus gangguan mental pada remaja berusia 10 hingga 17 tahun di Indonesia.
Angka ini sama dengan 15,5 juta remaja dan 2,45 juta remaja secara keseluruhan. Panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5), yang digunakan di Indonesia untuk penegakan diagnosis gangguan mental, mengacu pada remaja dalam kelompok ini.
ADVERTISEMENT
2. Asupan Kalori Berlebihan
sumber foto : Najmatul Azizah
Asupan kalori berlebihan berarti tubuh mengonsumsi lebih banyak kalori daripada membakarnya saat beraktivitas. Tubuh membutuhkan lemak untuk tetap sehat, tetapi menyimpan terlalu banyak lemak dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
3. Kurang Aktif
Hidup sedentari atau kurang bergerak. Kurangnya bergerak meningkatkan penumpukan lemak yang dapat menyebabkan obesitas.
4. Gen
Gejala obesitas dalam keluarga. Jika salah satu orang tuanya obesitas, kemungkinan anaknya mengalami kelebihan berat badan meningkat.
5. Faktor Lingkungan
Makanan tidak sehat, ruang bermain atau olahraga yang kurang.
6. Gangguan Hormonal
Misalnya, sindrom ovarium polikistik. Beberapa gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS) terjadi pada wanita di usia subur. Gejalanya termasuk menstruasi yang tidak teratur, kista pada salah satu atau kedua ovarium, kadar hormon androgen yang berlebihan, pertumbuhan rambut yang tidak normal, dan jerawat.
ADVERTISEMENT
Apakah obesitas dapat diobati? Ya, ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan oleh penderita obesitas. Perubahan Pola Makan (Mengadopsi rencana kalori yang disesuaikan dan seimbang), olahraga, konseling atau terapi (untuk membantu mengatasi gangguan makan atau masalah emosional), medikasi (Beberapa obat dapat meningkatkan pembakaran lemak atau menurunkan nafsu makan), operasi (Dalam kasus obesitas ekstrim, operasi bypass lambung sama).
Lakukan beberapa hal di bawah ini agar terhindar dari obesitas.
ADVERTISEMENT
Anda juga dapat berolahraga secara teratur. Jika Anda ingin mencegah kenaikan berat badan atau mempertahankan berat badan yang turun, Anda dapat melakukan aktivitas intensitas sedang selama setidaknya 150 menit setiap minggu. Jika Anda ingin menurunkan berat badan, Anda dapat berolahraga selama 300 menit atau lebih setiap minggu.