Konten dari Pengguna

Pandemi, Siapa Takut? Pemuda Ini Sukses Temukan Potensi Diri di Masa Pandemi

Najmi Saidah
Mahasiswi Ilmu Komunikasi 2019, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
29 Oktober 2020 7:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Najmi Saidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Azka (22), yang sedang melakukan project untuk digital agency miliknya yang sesuai dengan potensinya.
zoom-in-whitePerbesar
Azka (22), yang sedang melakukan project untuk digital agency miliknya yang sesuai dengan potensinya.
ADVERTISEMENT
Banyak orang merasa dirugikan dengan kehadiran Covid-19 selama hampir setahun ini. Mereka beranggapan bahwa tahun ini merupakan tahun yang buruk dan lumayan menyebalkan. Namun, hal itu tidak berlaku untuk pemuda perantauan asal Sumatera ini. Aditya Azka atau kerap disapa Azka adalah seorang mahasiswa sekaligus bussinessman yang sedang menempuh pendidikan prasarjana di salah satu Universitas di Yogyakarta. Meskipun awalnya Azka sendiri cukup kesal dengan kehadiran pandemi yang membuat pemasukannya berkurang dan harus irit demi mencukupi kebutuhan perutnya. Tetapi pandemi juga membuat Azka lebih sadar akan pentingnya manajemen terhadap keuangan pribadinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Pandemi merubah semua sektor kehidupan Azka. Yang awalnya tidak terlalu peduli terhadap manajemen finansial, sekarang Azka jauh lebih peduli terhadap hal itu. Dari segi pola pikir Azka juga mengalami kemajuan yang lumayan berkembang. Azka yang dulu tidak terlalu memikirkan bagaimana uang datang, uangnya habis ke mana, dan sebagainya, karena Azka merasa hidupnya baik-baik saja. “Toh, masih ada orang tua yang kerja,” ujar Azka. Namun seperti kebanyakan orang, kehadiran pandemi lumayan berdampak terhadap keluarga Azka. Sejak itu, Azka mulai berpikir untuk mencari dan mendapatkan pemasukan minimal untuk dirinya sendiri, tanpa membebani orang tuanya lagi. Apalagi Azka adalah seorang perantauan yang membutuhkan dana lebih besar dibandingkan ketika Azka tinggal di rumah.
Azka menemukan potensi dalam dirinya sebagai seorang pebisnis. Dan memutuskan untuk memulai suatu bisnis dibidang yang Azka sukai, yaitu design. Mulanya hanya sekadar hobi dan iseng mencoret-coret layar komputernya, ternyata Azka menemukan fakta bahwa hobinya ternyata juga bisa menghasilkan dan sudah banyak orang yang berhasil melakukannya. Azka juga mengajak beberapa temannya untuk menjadi rekan kerjanya dalam menjalankan bisnis ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu portofolio atau project milik @makebetter.in (Digital agency yang dibangun Azka)
Bisnis Azka merupakan jasa dibidang Digital Agency, yang Azka mulai sejak bulan Juni 2020. Meski belum memiliki kantor, tidak menjadi penghalang bagi Azka dan teman-teman untuk menjalankan bisnisnya. Selain itu, support orang tua, sahabat-sahabat, serta satu orang spesial, menjadi salah satu faktor penting dalam Azka menjalankan bisnisnya sekarang. “Mungkin tanpa mereka, tekadku ga sekuat itu untuk memulai ini semua,” celetuk Azka sambil tertawa. Dukungan orang sekitar menjadi kekuatan tersendiri untuk Azka.
Berbagai rintangan ketika menjalankan bisnis pun dilalui oleh Azka. Selalu ada suka dan duka di dalamnya. Kesulitan yang sebenarnya Azka hadapi adalah bagaimana Azka mampu membuktikan kepada orang-orang terdekat bahwa Azka bisa bertahan dan konsisten dalam menjalankan bisnis ini dengan caranya sendiri. Meskipun masih terbilang baru, tetapi Azka sudah mampu untuk membayar kosnya sendiri dan tidak lagi meminta uang saku kepada orang tuanya. Bahkan cukup untuk Azka main-main selama di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Pandemi bagi Azka tidak selamanya buruk. Azka bahkan menemukan potensinya dan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Bagaimana tidak? Azka sudah tidak merepotkan orang tuanya lagi, bahkan membantu teman-temannya yang sekarang juga rekan kerjanya sambil mencari uang bersama. “Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, susah jangan dirasain doang tapi dilawan dong”, ujar pemuda asal Sumatera tersebut. Azka hanya menyayangkan karena pandemi membuat Azka tidak bisa menyalurkan hobinya yang lain, seperti menonton konser secara langsung dan bermain band. Azka juga sudah rindu kuliah tatap muka dan berkumpul bersama teman-teman di keramaian tanpa menggunakan masker lagi.