Konten dari Pengguna

Era Digital: Strategi Bisnis 'Delivery Makanan' Bagi UMKM, Untung atau Rugi

Najwa Choiria
Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Jurusan Pendidikan Ekonomi
24 Oktober 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Najwa Choiria tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi delivery online sebagai strategi bisnis bagi UMKM dibidang makanan. Foto:Freepik.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi delivery online sebagai strategi bisnis bagi UMKM dibidang makanan. Foto:Freepik.com.
ADVERTISEMENT
Perkembangan digital telah membawa dampak yang signifikan terhadap perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk di dunia bisnis. Salah satu perubahan besar terlihat pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak dibidang makanan. Salah satu strategi bisnis agar tidak tertinggal dengan pesaing (kompetitor) yang lebih besar dapat melakukan pemanfaatan perkembangan digital, seperti mengunakan delivery online yang berguna untuk menjangkau konsumen. Dengan munculnya berbagai platform digital ini, UMKM di bidang makanan memiliki peluang untuk memperluas jangkauan pasar mereka tanpa memikirkan batasan georafis dan menjadi cara untuk menarik konsumen karena dengan hanya beberapa klik, konsumen dapat memesan makanan dan mendapatkannya langsung di rumah, sehingga memberikan kemudahan tanpa batas. Namun, di balik kemudahan ini, muncul pertanyaan penting: apakah strategi ini membawa keuntungan atau justru menyimpan risiko kerugian?
ADVERTISEMENT
Menurut Rhenald Kasali, seorang pakar transformasi digital dan guru besar bidang Ilmu Menejemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, digitalisasi termasuk penggunaan layanan delivery online sangat penting bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang di-era ekonomi digital. Ia menyebutkan beberapa manfaat adanya strategi bisnis delivery online, seperti transformasi bisnis dimana sistem delivery online membantu UMKM makanan yang semula berjualan secara sistem tradisional menjadi lebih digital, selanjutnya adanya efisiensi dan adaptasi karena dengan adanya digitalisasi dan penggunaan delivery online memungkinkan UMKM untuk lebih efisien dalam menjalankan operasi bisnis, dan yang terakhir, yaitu adanya kesetaraan dalam persaingan dengan menggunakan strategi delivery online, karena UMKM dapat bersaing secara lebih setara dengan bisnis yang lebih besar, dan jangkauan pemasaran yang lebih luas. Selain, itu distribusi produk tidak lagi terbatas. Secara keseluruhan, Rhenald Kasali menekankan bahwa perkembangan teknologi delivery online bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan bagi UMKM untuk tetap kompetitif di tengah perubahan ekonomi yang semakin didorong oleh teknologi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pengusaha yang menggunakan platform delivery online terbilang cukup rendah. Hingga September 2022, hanya 34,10% UMKM yang menggunakan platform delivery online, dengan mayoritas masih menggunakan cara tradisional. Meski, demikian data ini meningkat dari pada data akhir tahun 2021 sebesar 32,23%. Selain itu, riset dari Alvara strategi bisnis menunjukkan bahwa UMKM di bidang makanan yang menggunakan layanan delivery online mengalami perkembangan signifikan. Sekitar 88,4% pelaku usaha melaporkan peningkatan pendapatan, dan 82,7% mencatat adanya peningkatan jumlah pesanan.
Untuk itu, agar memperoleh pendapatan yang lebih besar perlu adanya cara agar menghindari tantangan yang diperoleh dari adanya sistem delivery online yang digunakan. Cara yang dapat digunakan, yaitu dengan mempertahankan kualitas produk saat pengiriman dan memikirkan kemasan produk agar tidak terjadi insiden rusak atau tumpah pada saat pengiriman. Hal ini dilakukan agar mengoptimalkan keuntungan yang didapat oleh UMKM. Selanjutnya, yaitu adanya promosi dan pemasaran yang efektif, cara ini dapat diterapkan dengan menggunakan perkembangan media sosial untuk mempromosikan makanan yang dijual dan adanya promo yang menarik untuk diberikan kepada pelanggan khususnya pelanggan baru atau pelanggan setia, supaya mereka kembali lagi untuk membeli, dan yang terakhir, yaitu mengoptimalkan menu, cara ini dilakukan dengan cara pemilihan menu yang tidak memerlukan waktu lama dalam proses memasak agar konsumen tidak lama menunggu dan memiliki ciri khas makanan sendiri agar diingat oleh konsumen.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun, bisnis UMKM di bidang makanan dengan menggunakan strategi bisnis berupa delivery online sangat menguntungkan dan menjanjikan. Apalagi perubahan pola pikir masyarakat yang beranggapan bahwa jika memesan makanan melalui aplikasi berupa delivery online akan lebih cepat dan praktis karena tidak perlu memasak hanya menunggu pesanan makanan tiba di depan rumah. Namun, meskipun sangat menjanjikan seorang pengusaha harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan secara matang-matang tentang strategi bisnis apa yang digunakan dan jangan sampai ikut-ikutan dengan strategi bisnis usaha yang diterapkan orang lain. Hal ini juga diperlukan agar mengurangi risiko dari kerugian akibat salah memilih strategi bisnis. Meskipun kita ketahui bahwa strategi bisnis delivery online sangat menguntungkan. Namun, jika seorang pengusaha tidak mengetahui aspek apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kegagalan maka hasilnya akan tetap sama saja. Aspek yang perlu diperhatikan dalam menggunakan strategi bisnis delivery online, yaitu mempertahankan kualitas produk, promosi dan pemasaran yang efektif, dan mengoptimalkan menu. Jika, ketiga aspek tersebut telah dilakukan setidaknya kita sebagai pengusaha akan mengurangi sekitar 30% risiko kebangkrutan. Bisnis-bisnis diluar sana yang menerapkan strategi bisnis dengan cara ini memang dapat bertahan, tapi mereka tidak memikirkan bahwa ada 70% yang perlu diperhatikan juga, seperti adanya inovasi dalam hal produk makanan. Hal ini dinilai dengan cara ini konsumen akan lebih tertarik dan memilih produk yang kita jual. Untuk itu, meskipun adanya strategi bisnis yang baik berupa adanya sistem delivery online tetap harus memikirkan bagaimana agar tetap berkembang.
ADVERTISEMENT
Najwa Choiria. Mahasiswa Universitas Negeri Malang, S1. Pendidikan Ekonomi.