Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Stratifikasi Sosial Pada Kehidupan Selebriti Tanah Air
5 Desember 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Najwa Khairun Nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat ke dalam kelas-kelas atau tingkatan-tingkatan tertentu. Stratifikasi sosial membagi individu ke dalam tingkatan sosial berdasarkan berbagai faktor, seperti faktor ekonomi, kekuasaan, dan status sosial. Pengelompokan atau penggolongan kelas masyarakat tersebut sifatnya adalah hierarki vertikal yang akibatnya adalah memunculkan istilah kelas sosial atas atau upper class. Tingkatan kelas sosial tersebut terbentuk karena adanya suatu hal yang dihargai di tengah masyarakat. Lalu kemudian, stratifikasi sosial ini menjadi suatu fenomena sosial yang mencerminkan ketidaksetaraan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam masyarakat, stratifikasi sosial sering terjadi begitu saja tanpa adanya perencanaan, dimana individu atau kelompok dibedakan berdasarkan berbagai kriteria, seperti status sosial, pendidikan, atau ekonomi. Proses ini seringkali tidak disadari dan dapat berakar dari tradisi, norma, dan nilai yang ada.
Meskipun stratifikasi sosial dapat menghasilkan ketidaksetaraan, ia juga dapat berfungsi sebagai cara untuk membangun masyarakat. Stratifikasi sosial dapat memberikan peluang untuk kemajuan sosial dan pengembangan diri jika digunakan dengan benar. Namun, penting untuk memastikan bahwa stratifikasi tersebut tidak mengarah pada ketidakadilan atau diskriminasi yang sistematis. Dengan pemahaman yang tepat dan kebijakan yang adil, stratifikasi sosial dapat dimanfaatkan untuk kemajuan umum masyarakat.
Contohnya, perlakuan yang diberikan kepada walikota tentu berbeda dengan perlakuan yang diberikan kepada orang biasa. Hal ini tentu saja bernilai positif dan tidak menjadi masalah, justru malah dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada walikota tersebut. Namun, yang menjadi permasalahan adalah ketika stratifikasi sosial memicu terjadinya kesenjangan sosial.
ADVERTISEMENT
Seseorang seringkali tanpa sadar mengagungkan individu dengan strata sosial tinggi dan meremehkan mereka yang berada di strata sosial rendah, yang mengakibatkan perlakuan tidak adil. Sikap ini jelas sangat bertentangan dengan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kesenjangan sosial juga dapat semakin memburuk ketika seseorang dari strata sosial tinggi mengalami penurunan mobilitas vertikal. Kasus seperti ini pernah dialami oleh seorang public figur Indonesia, Ammar Zoni. Nama Ammar Zoni mulai melambung setelah membintangi sinetron "Tujuh Manusia Harimau" pada tahun 2014 silam. Semakin banyak sinetron yang dibintanginya, karir Ammar pun mulai melunjak dan semakin banyak penggemar. Pada saat itu, amar dikategorikan memiliki strata tinggi karena ketenaran dan bayaran yang mulai meningkat.
ADVERTISEMENT
Namun, keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Ammar Zoni Diketahui sebagai pengguna obat terlarang yang membuatnya harus mendekam di dalam jeruji besi. Hal ini tentu membuat para penggemar kecewa dan tidak ada lagi stasiun TV yang mau untuk bekerja sama dengannya. Tentu saja Ammar mengalami penurunan strata sosial dari yang tinggi menjadi rendah. Perubahan ini menunjukkan betapa cepatnya seseorang bisa kehilangan penghargaan dan kedudukan, serta bagaimana masyarakat bisa berperilaku tidak adil terhadap mereka yang jatuh dari strata sosial tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah fenomena yang akan selalu ada dan berkembang dalam masyarakat. Meskipun stratifikasi sosial tidak sepenuhnya negatif, tapi naluri manusia dapat menyebabkan munculnya kesenjangan sosial. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki kesadaran tinggi akan hak dan derajat yang sama bagi setiap individu, sehingga sikap buruk terhadap sesama dapat dihindari.
ADVERTISEMENT