Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Fast Beauty: Sebuah Efisiensi atau Eksploitasi?
5 Januari 2025 12:27 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Nakhwa Galuh Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, menjadi cantik dan berpenampilan menarik merupakan hal yang tidak bisa lepas dalam kehidupan seorang perempuan. “How I love being a women.” Sebuah kalimat yang bisa diartikan bahwa perempuan senang menjadi diri mereka sendiri karena semua hal yang melekat dalam perempuan adalah sebuah kecantikan. Dengan kata lain, semua perempuan itu cantik. Namun, sebagian orang menganggap kecantikan sebagai sebuah kesedihan, tekanan, dan kewajiban yang membuat mereka memikul sebuah beban besar.
ADVERTISEMENT
Apalagi sekarang marak dalam kejadian apapun, perempuan yang “cantik” akan mendapat sebuah keistimewaan yang tidak didapat oleh yang lain. Hal ini membawa standar yang berbeda antara perempuan yang diakui eksistensi kecantikannya dengan yang tidak diakui. Dalam kehidupan sehari-hari akan banyak ditemui perempuan yang akan mati-matian berusaha agar menjadi cantik, karena menurut mereka saat menjadi cantik sebagian permasalahan hidup akan selesai. Faktor seperti inilah yang menyebabkan industri kecantikan memanfaatkan keadaaan dengan membuat fasilitas perempuan menjadi cantik seperti kosmetik dan skincare menjadi sebuah “fast beauty”.
Sesuai dengan pernyataan kepala BPOM, CEO Matha Tilaar menyebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir perkembangan bisnis personal care dan beauty di Indonesia terjadi begitu pesat dan cepat. Hal ini juga terbukti dari data BPOM yang menunjukkan jumlah badan usaha pemilik notifikasi kosmetik sudah mencapai 1904 pelaku. Tentu, ini adalah angka yang sangat fantastis jumlahnya. Namun, apakah ini adalah sebuah kejadian yang baik? Apakah fast beauty membawa dampak yang baik bagi industri kecantikan?
ADVERTISEMENT
Jika ditelaah lebih lanjut, setiap mendekati tanggal kembar di setiap bulannya seperti 10.10 atau 12.12 akan ada produk baru yang muncul dengan cepatnya dan menyebar ke seluruh penjuru. Ataupun saat satu produk dari satu brand mendapat peluang kesuksesan maka brand lainnya akan mulai masif menjual produk yang memiliki manfaat sama atau bahkan nama yang sama untuk menarik konsumen yang seang gencar mencari produk yang berkaitan. Hal ini terpaku kepada definisi fast beauty sendiri, yaitu strategi bisnis yang focus produksi cepat dan distribusi produk dengan harga yang lumayan terjangkau dan ketersediaan yang luas.
Tak hanya faktor daya minat konsumen yang tinggi aja, tetapi keberadaan media sosial yang berisi influencer yang gencar promosi sebuah produk seperti di Tiktok atau Instagram memiliki pengaruh kuat atas munculnya tren fast beauty. Brand kecantikan memanfaatkan para influencer ini untuk meraih kepercayaan dari konsumen yang mengikuti influencer tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, hal ini membawa sebuah dampak yang cukup “efisien” karena daya beli masyarakat yang tinggi juga memengaruhi kemenangan perekonomian pula. Tak hanya itu, saat permintaan konsumen tinggi, industri kecantikan akan meningkatkan kecepatan produksi dan distribusi pada masyarakat. Tentunya ketersediaan produk yang banyak juga akan bisa memenuhi pasar yang ada. Produksi dalam jumlah besar juga akan memangkas biaya produksi yang ada, hal ini akan menghemat pengeluaran sebuah pabrik pelaku industri kecantikan.
Namun, menurut saya fast beauty ini lebih banyak berdampak ke hal yang buruk. Yang pertama adalah sifat konsumtif masyarakat menjadi merajalela. Karena banyaknya pilihan produk, konsumen terkadang bingung akan memilih produk apa, bahkan mereka akan membeli banyak barang sekaligus dari brand yang berbeda untuk membandingkan manfaat yang didapat. Tak hanya itu, rasa ingin mencoba produk baru yang muncul dengan klaim hebat dan kemasan yang menarik hati juga menjadi permasalahan dari fast beauty ini. Sifat konsumtif ini membuat pelaku industri kecantikan memanfaatkan mereka sebagai ladang kapitalisme.
ADVERTISEMENT
Fast beauty juga memiliki daur produksi yang cepat. Hal ini yang terkadang menjadikan pelaku industri mengambil jalan yang lebih cepat untuk mengambil keuntungan dari masifnya permintaan konsumen. Dampaknya, terjadi penurunan kualitas produk yang dihasilkan karena dari awal pembuatan sampai peluncuran produk terjadi sangat cepat dan begitu aja. Walaupun kita tidak bisa menghakimi sebuah kualitas dari sebuah produksi, perlu diwaspadai karena akan ada peluang untuk formulasi produk yang belum terjadi sempurna.
Tak hanya itu, produksi yang besar juga akan membuat para pekerjanya tereksploitasi karena bekerja dengan tergesa-gesa dan harus menyelesaikan dalam waktu yang cepat. Hal ini bisa diiringi dengan jam kerja yang tidak wajar. Kita juga tidak bisa menyepelekan dampak yang terjadi pada lingkungan, sampah-sampah dari kemasan produk atau limbah yang dihasilkan dari masa produksi akan membahayakan ekosistem lingkungan. Apalagi saat produksi dalam jumlah besar, tak bisa dibayangkan seberapa banyak sampah yang akan diperoleh lingkungan karenanya. Sampah produksi industri kecantikan ini juga sebagian besar tak dapat di daur ulang kembali, jadi kit ahaus memikirkan juga dampak yang sangat serius ini.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang bisa kita lakukan terhadap tren fast beauty ini? Melihat dampak buruk yang dihasilkan kita sebagai konsumen, harus bijak memilih hal yang baik dari tren fast beauty ini. Saat kita melihat rawannya terjadi penurunan kualitas produk saat produk sudah disimpan lama atau kedaluarsa hanya karena kita kalap membeli banyak produk secara bersamaan. Hal ini, menyebabkan kita sendiri akan membuang-buang dengan percuma produk yang dibeli dengan uang. Pasalnya, uang tersebut daripada hanya untuk dibuang pada akhirnya lebih baik dialokasikan ke hal yang lainnya. Saat kita juga tak tergiur oleh harga yang murah dari produk fast beauty ini juga merupakan sebuah langkah baik yang perlu dilakukan. Mari lebih bijak memilah apa yang kita gunakan untuk tubuh kita dan tak terjebak oleh pikiran ingin cepat menjadi cantik dengan memburu tren fast beauty ini. Semoga artikel ini bermanfaat!
ADVERTISEMENT