Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Petualangan Anak Gifted dan Sekolah Impian: Mencari Kesesuaian
2 Desember 2024 16:57 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nala Aniyyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umar si Anak Gifted
Umar, seorang anak berusia 10 tahun, memiliki kecerdasan yang luar biasa, yang terlihat dalam berbagai minatnya, seperti astronomi, geografi, matematika, dan coding. Meskipun kemampuannya jauh melampaui teman sebayanya, Umar menghadapi tantangan unik dalam aspek perkembangan sosial dan emosional. Ketidakmampuannya untuk memahami bacaan secara cepat, kesulitan dalam menulis, dan kurangnya motivasi untuk pergi ke sekolah adalah gejala yang menunjukkan bahwa Umar mungkin mengalami giftedness yang disinkroni—suatu kondisi di mana kecerdasan luar biasa hadir bersamaan dengan hambatan perkembangan lainnya.
Tantangan Anak Gifted: Kecerdasan yang Tidak Selalu Sejalan dengan Kemampuan Sosial-Emosional
ADVERTISEMENT
Pada usia sekolah dasar, perkembangan kognitif anak gifted mempunyai perbedaan unik yang membedakannya dari rekan sebaya lain. Salah satunya adalah kemampuan untuk memahami konsep-konsep kompleks dengan cepat dan lebih dalam daripada yang diharapkan pada usia mereka. Anak-anak ini sering kali menunjukkan minat yang kuat dalam topik-topik yang rumit dan menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang canggih (Syasli, 2020)
Menurut analisis dari psikolog yang menangani Umar, ia memiliki IQ di atas 140 (berdasarkan skala Wechsler), yang masuk dalam kategori gifted. Namun, kondisi ini tidak hanya memberi manfaat dalam hal kecerdasan kognitif, tetapi juga menghadirkan tantangan besar dalam aspek sosial dan emosional. Anak-anak gifted sering kali mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan norma-norma sosial di sekolah. Mereka mungkin merasa terasing karena tidak ada teman sebayanya yang dapat diajak berbicara tentang minat yang mendalam mereka.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, karena kecerdasan yang sangat tinggi, anak gifted sering kali merasa bosan atau tidak tertarik dengan materi yang diberikan di sekolah. Hal ini menyebabkan mereka sulit fokus, kurang termotivasi, atau bahkan menolak untuk mengikuti pelajaran yang dianggapnya terlalu sederhana. Pada kasus Umar, dia merasa tidak ada tantangan yang cukup besar dalam pembelajaran sekolah biasa, yang akhirnya menyebabkan munculnya masalah seperti menurunnya konsentrasi dan ketidakmauan untuk datang ke sekolah.
Pentingnya Pendekatan Pendidikan yang Tepat untuk Anak Gifted
Untuk memahami kondisi seperti Umar, penting untuk melihat bahwa anak gifted membutuhkan lingkungan yang bisa menantang mereka secara intelektual dan emosional. Tidak semua sekolah atau kurikulum dapat mengakomodasi kebutuhan khusus anak dengan kemampuan luar biasa ini. Anak gifted seperti Umar membutuhkan pendekatan yang lebih individualistik dan fleksibel. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan yang ideal yang dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kecepatan dan minat mereka, bukan yang mengandalkan satu metode yang berlaku untuk semua anak.
Pendekatan pendidikan untuk anak gifted sebaiknya mengintegrasikan pembelajaran yang lebih berbasis pada proyek, pengayaan materi, serta waktu belajar yang lebih terstruktur namun fleksibel. Anak-anak seperti Umar perlu diberi kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai topik yang mereka minati secara lebih mendalam, dan memperoleh ruang untuk bergerak bebas dan beraktivitas, baik dalam konteks fisik maupun kognitif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, guru yang bekerja dengan anak gifted harus memiliki kemampuan untuk mendampingi dengan pendekatan yang penuh kesabaran dan kreativitas. Pendidik perlu memahami bahwa anak seperti Umar tidak dapat diperlakukan dengan cara yang sama seperti anak lainnya, karena setiap anak gifted memiliki cara dan kecepatan belajar yang unik. Guru juga harus memiliki fleksibilitas dalam memilih cara untuk menyampaikan materi—apakah itu dengan metode visual, audio, atau kinestetik—sesuai dengan preferensi belajar anak tersebut.
Menghadirkan Motivasi Internal dan Dukungan yang Tepat
Salah satu tantangan terbesar bagi pendidik dan orang tua dalam mendampingi anak gifted adalah menemukan dan memelihara motivasi internal anak. Anak-anak gifted sering kali enggan mengikuti instruksi atau melakukan tugas-tugas yang mereka anggap tidak relevan dengan minat mereka. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang memotivasi mereka untuk belajar, bukan melalui pemaksaan atau hukuman, tetapi dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti minat mereka dan mengeksplorasi topik-topik yang menarik bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Orang tua dan pendidik harus bekerja sama untuk mengidentifikasi motivasi internal anak, serta menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional mereka. Ini mungkin berarti memberikan lebih banyak kebebasan dalam memilih topik atau kegiatan yang ingin dipelajari, serta memberikan dukungan yang konsisten terhadap minat dan bakat yang mereka miliki.
Sekolah yang Mampu Mengakomodasi Kebutuhan Anak Gifted
Pendidikan yang sesuai bagi anak gifted harus lebih dari sekadar memberikan tantangan akademik. Sekolah perlu menyediakan berbagai pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan kognitif, sosial, dan emosional anak. Sekolah juga perlu memahami bahwa anak gifted bukan hanya membutuhkan materi yang lebih sulit, tetapi juga membutuhkan pendekatan yang dapat menyentuh aspek emosional mereka.
ADVERTISEMENT
Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah pembelajaran yang berbasis proyek atau project-based learning yang memungkinkan anak-anak untuk bekerja secara independen dan menyelidiki topik yang mereka minati. Hal ini memberikan kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide baru tanpa merasa tertekan dengan jadwal yang kaku. Sekolah yang mendukung pengembangan sosial dan emosional anak gifted juga harus menyediakan layanan konseling atau pendampingan psikologis untuk membantu anak mengatasi perasaan terasing atau kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya.
reference:
Perdana,I., Syafril,S., Amriyah,C., (2024). Analisis Perkembangan Kognitif Anak Gifted and Talented Pada Usia Sekolah Dasar: Implikasi Pendidikan dan Tantangan.