Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Akhir Kisah Nathan dan Salma
23 November 2021 12:33 WIB
Tulisan dari Nala Tazkia Azizid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Judul Buku : Thank You Salma
ADVERTISEMENT
Penulis : Erisca Febriani
Penyunting : Muthia Esfand
Penerbit : Sunset Road, Jakarta Selatan
Tahun Terbit : 2019
Jumlah halaman : xii + 400 Halaman
Harga Buku : Rp 99.000
Peresensi : Nala Tazkia Azizid/049/Farmasi B
Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang
Novel karya Erisca Febriani yang berjudul “Thank You Salma” merupakan buku ke-7 yang berhasil penulis terbitkan. Buku ini merupakan novel trilogi terakhir dari series Dear Nathan. Seperti judulnya novel ini menceritakan tentang kisah cinta. Bagi pembaca yang telah mengikuti kisah Nathan dan Salma dalam series sebelumnya tentu akan paham alur ceirta yang dituliskan dalam buku ini. Pada series buku pertama berjudul Dear Nathan yang dikisahkan bagaimana awal pertemuan Nathan dan Salma saat duduk di bangku SMA. Nathan murid yang dikenal dengan kenakalannya, dan Salma perempuan manis yang hidupnya nyaris sempurna. Buku pertama ini banyak berkisah tentang romansa anak SMA dengan segala problematikanya dan juga membahas permasalahan keluarga.
ADVERTISEMENT
Kelanjutan dari kisah Nathan dan Salma penulis tuliskan pada buku kedua berjudul Hello Salma. Konflik dalam Hello Salma juga lebih bervariasi, mulai dari Nathan yang dikeluarkan dari sekolah dan kandasnya hubungan keduanya. Pertemuan Nathan dengan Rebbeca perempuan baru yang hadir dalam hidupnya. Tentang Salma gadis pintar yang selalu juara kelas namun gagal dalam ujian masuk Perguruan Tinggi. Salma yang depresi akhirnya dipertemukan kembali dengan Nathan, pria yang amat dirindukannya dalam sebuah komunitas.
Buku terakhir dari seri Dear Nathan dan Hello Salma berjudul Thank You Salma ini merupakan titik balik dari apa yang sudah dilakukan Nathan dan Salma selama ini. Buku ini lebih fokus ke masalah umum yang sering terjadi di masyarakat. Dikisahkan mereka bukan lagi pelajar SMA. Keduanya menjelma dengan status baru sebagai mahasiswa, namun status mereka bukan lagi menjadi sepasang kekasih. Bahkan keduanya pun sulit mengatakan apa hubungan yang mereka jalani. Nathan yang memiliki ketakutan kehilangan Salma untuk kedua kalinya memilih menggantungkan hubungannya. Sedangkan Salma lebih memilih untuk menunggu kepastian dari Nathan.
ADVERTISEMENT
Salma selalu meminta Nathan untuk berubah untuk menjadi lebih dewasa. Salma kecewa karena Nathan yang dikenalnya masih sama seperti Nathan yang dikenalnya saat SMA. Selalu menyelesaikan sesuatu dengan kekerasan. Cara pandang antara Nathan dan Salma telah berbeda. Menurut Nathan ia selama ini sudah berusaha berubah, namun perubahan yang dialami Nathan tidak seperti yang diharapkan Salma. Nathan punya cara sendiri, dan bagi Salma itu salah. Ego masing-masing lah memutuskan mereka untuk tidak bertemu dan mengabaikan perasaan satu sama lain.
Tiga tahun berlalu, keadaan sudah berubah. Salma mewujudkan cita-citanya menjadi penulis setelah menempuh pendidikan beasiswanya di London dan Nathan, ia pun menepati janjinya untuk menjadi pria dewasa. Salma memutuskan untuk memulai lembaran baru dan memendam masalah yang terjadi di masa lalu. Pada akhir cerita penulis menuliskan bahwa kisah cinta Nathan dan Salma akan berakhir bahagia. Kenyataannya penulis juga menuliskan suatu plot twist yang sangat mengagetkan. Bahwa Nathan dan Salma telah sepakat untuk menutup kisah cinta mereka dalam novel dengan akhir bahagia.
ADVERTISEMENT
Pembaca harus menerima kenyataan bahwa kisah mereka dalam dunia nyata tidak seindah apa yang mereka tuliskan. Mereka memutuskan untuk saling berdamai satu sama lain. Salma tidak bisa menyalahkan Nathan karena terlalu lama untuk menyatakan cinta. Karena Nathan pasti memiliki alasan tersendiri yang harus dia terima. Salma telah Bahagia bersama tunangannya dan Nathan, dia menjalani hidupnya sebagai pria dewasa dengan sangat baik.
Kelebihan yang menarik dalam novel “Thank You Salma” ini yaitu pembaca dibuat untuk bisa merasakan perasaan yang dituangkan penulis. Konflik dan berbagai permasalahan yang penulis berikan ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Pembaca juga dibuat untuk menebak akhir dari kisah mereka. Gaya bahasa dan penggunaan gambar ilustrasi yang membuat buku ini semakin menarik. Penggunaan kutipan-kutipan dalam dialog dan juga narasi mampu membuat pembaca ikut terbawa suasana.
ADVERTISEMENT
Jenis kertas yang dipakai juga tebal dan mudah untuk dibaca. Cover kertas juga dibuat lebih tebal dan memiliki tekstur yang berbeda dengan kertas lainnya. Tidak selalu tentang kisah percintaan, novel ini memberi pesan bahwa sesuatu yang ingin kita miliki harus kita perjuangkan sampai akhir. Penulis juga memberikan pesan tersirat yaitu beranilah untuk menyatakan perasaan kepada orang yang kalian cintai. Jika kita terlambat, maka kita tidak aka nada kesempatan kedua. Pada akhirnya kita akan menyesalinya.
Buku Thank You Salma merupakan bukan trilofi terakhir dengan sedikit kekirangan sehingga menjadi buku favorit dari semua series. Hanya saja penggunaan cover yang kurang variatif. Seharusnya penulis juga bisa memberikan cover dua pasang kekasih sebagai siluet. Maka, pembaca akan semakin penasaran apa yang akan terjadi. Penggunaan sinopsis pada cover buku juga harus diperbaiki karena penulis hanya mengutip dialog dalam teks. Penulis bisa menambahkan sedikit adegan dalam novel yang membuat pembaca semakin penasaran.
ADVERTISEMENT
Meskipun novel ini memiliki kelebihan dan kekurangan saya merasa bahwa penulis telah berhasil dalam menuliskan kisah ini. Setelah membaca novel ini saya sangat menikmati cerita yang disajikan dan ikut membayangkan kejadian yang dialami oleh tokoh Salma. Novel ini layak dibaca oleh anak remaja beranjak dewasa. Penulis juga menutup kisah ini dengan sangat baik. Alur yang diberikan oleh penulis tidak mudah ditebak dan memiliki akhir yang tidak terduga. Saya juga belajar bagaimana cara agar tetap memperjuangkan apa yang kita inginkan.