Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Bangun Ekonomi Kreatif : Ulik Proses Tak Hanya Hasil
3 April 2023 6:59 WIB
Tulisan dari Nala Admiranti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kerap kali kita hanya gemar memandang dan inginkan sebuah hasil yang memuaskan, serta enggan pedulikan sebuah proses. Nyatanya proses adalah kunci yang membuat semua lebih bermakna, pengalaman berharga yang didapatkan dari sebuah proses adalah bekal untuk dapat tangguh hadapi rintangan akan masa depan. Begitu juga dalam membangun sebuah bisnis ekonomi kreatif, saat melihat teman serta kerabat yang bisnisnya sukses akan ada rasa kagum, “Enak banget ya hidup dia, bisnis nya sukses dimana mana”. Faktanya dia hanya mengekspos tentang hasil yang didapat saja, hasil yang dia dapat adalah buah dari suatu proses yang telah ia hadapi. Jatuh bangun dalam membangun bisnis yang telah dia hadapi hendaknya juga kita ulik, tidak ada yang instan bukan? Jadi kalo kamu berfikir bahwa hidupnya hanya penuh hoki dan bahagia doang, sepertinya kamu salah besar deh. Beberapa dari kamu mungkin sedang diposisi insecure ngelihat suksesnya bisnis teman atau kerabat, sedangkan kamu masih terperangkap dalam pikiran negatif yang membuat kamu ga berani mulai dan berhenti dengan membuat planning saja.
ADVERTISEMENT
Nah daripada insecure mending kita sama sama belajar gimanasih proses panjang dalam membangun bisnis yang terinspirasi dari JNE, iya gasalah lihat kok belajar dari JNE. Perusahaan ekpedisi terbesar di Indonesia ini layak banget loh kita jadiin role model dalam membangun bisnis. Tapi sebelum itu kamu harus tau dulu nih bisnis ekonomi kreatif itu apasih, agar nantinya kamu ga salah kaprah. Ini dia inshight nya buat kamu.
A. Bisnis Ekonomi Kreatif itu apa?
Ekonomi kreatif mulai diperkenalkan secara luas melalui buku The Creative Economy: How People Make Money from Ideas oleh John Howkins. Menurut penulis ekonomi kreatif sendiri hadir dari aktivitas masyarakat yang memaksimalkan waktu yang dimiliki untuk bisa menghadirkan ide kreatif dan juga menghindari aktivitas yang berulang-ulang. Keinginan untuk terus berkreasi melalui ide yang disampaikan melalui pengertian ekonomi kreatif diharapkan menghadirkan kemajuan, terutama dalam aspek ekonomi para pelaku usaha itu sendiri. Jadi bisa diartikan bisnis ekonomi kreatif itu adalah kegiatan berbisnis yang mengandalkan kreativitas, inovasi dan wawasan dari sumber daya manusia sebagai aspek utama untuk menuju kejayaan. Bisnis ekonomi kreatif ini cocok banget buat Gen Z. Dengan sudah lebih mengenal teknologi, seringkali lebih kreatif dan terus mengikuti perkembangan zaman. Pastinya Gen Z bisa lebih mahir memaparkan ide cemerlang untuk melakukan penawaran dalam platform yang sudah tersedia disitus online. Apalagi dengan adanya isu bahwa negara kita akan mengalami bonus demografi, bagi kamu yang belum tau bonus demografi sendiri adalah suatu keadaan dimana masyarakat Indonesia akan didominasi oleh usia produktif (usia 15-64 tahun) daripada usia non produktif. Berdasarkan prediksi yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030-2040. BPS memperkirakan bahwa setidaknya sekitar 64% usia produktif dari total penduduk yang diproyeksikan yakni 297 juta jiwa. Kondisi ini tentu saja peluang besar untuk kita semua, dengan banyaknya usia produktif semestinya bisa menyongsong maju terhadap ekonomi kreatif Indonesia yang akan dapat berkontribusi membangkitkan ekonomi bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
B. Bingung, Mau Mulai Dari Mana?
Membangun sebuah bisnis memang bukan hal yang mudah, selain keinginan yang kuat kamu juga pastinya harus mempersiapkan dana, mental, wawasan yang luas dan lain sebagainya. Tapi itu tidak harus membuat kamu enggan untuk memulai, karena gaada langkah pertama yang benar benar sempurna, udah berani mencoba aja kamu udah keren. Bisnis yang besar yang kamu kagumi itu pernah ada dalam situasi yang sedang kamu lalui, kita bisa mengambil inspirasi dari perusahaan bidang ekspedisi dan logistik yaitu Jalur Nugraha Ekakurir atau yang akrab kita sapa dengan JNE. 26 November 1990 H. Soeprapto Suparno mendirikan JNE yang bermula hanya miliki 8 orang pegawai. Banyak yang dapat kita ambil dari kisah terbangunnya JNE, 3 hal dibawah ini akan bantu kamu yang lagi bingung, simak baik baik ya :
ADVERTISEMENT
1. Miliki Tujuan, Mimpi dan Motivasi
3 Hal ini ibarat jantung dari segalanya, hidup yang miliki tujuan, mimpi dan motivasi akan banyak bercerita tentang masa yang akan datang. Kamu harus tentukan tujuan membangun bisnis ini untuk apa, mimpi ini untuk apa, dan apa motivasi kamu membangun bisnis ini. JNE sendiri terbangun karna adanya mimpi dan motivasi ingin menjadi tuan rumah dinegeri sendiri, kamu juga bisa contohi JNE. Masih banyak lagi selain itu, kamu bisa saja menjawab agar dapat menjadi orang kaya dermawan yang bisa membantu khalayak ramai dengan bisnis nya. Atau punya motivasi ingin menjadi pengusaha termuda di dunia, ataupun menjadi kebangaan orang tua kali ya hahaha. Jadi intinya dari semua ini adalah kamu harus miliki tujuan agar semua terasa jelas dan kamu lebih bersemangat karena miliki tujuan yang harus dicapai.
ADVERTISEMENT
2. Membuat Rincian Lengkap Planning
Setelah kamu mengetahui tujuan kamu, lanjutkan dengan membuat planning. Kamu harus mulai memikirkan apa bidang bisnis yang akan kamu geluti, apa nama yang ingin kamu beri pada bisnis kamu, berapa modal kisaran yang harus dimiliki untuk bisnis tersebut, kamu harus juga mengetahui target pasar kamu gimana. Jika ingin bercontoh dari JNE, mereka sendiri membuat rencana membangun bisnis dengan modal 100 juta dengan keyakinan pasti mereka sudah tau apa saja yang akan mereka dapatkan dari uang 100 juta tersebut, mulai dari membeli mobil demi keperluan kantor, dan juga menyewa ruangan dari uang tersebut dan lain sebagainya. Jadi jangan lewatkan tips yang satu ini yaa.
3. Berikan Aksi
ADVERTISEMENT
Kamu juga harus terus maju dan memberikan aksi yang nyata terhadap bisnis kamu. Mulai bangun bisnis sesuai bidangnya, mulai bergerak mencari konsumen dengan gencarkan promosi melalui situs online dan sebagainya, sebisa mungkin manfaatkan era digital seperti saat ini apalagi memandang kamu ingin membangun bisnis ekonomi kreatif. Selain itu mulai bangun bisnis kamu dengan partner atau karyawan dengan semangat gotong royong.
C. Bijak Lewati Proses Dan Rintangan
Kata orang nikmati saja prosesnya, hmm menurut kamu gimana dengan pepatah itu? Memang kita harus menikmati sebuah proses agar yang kita hadapi tidak terlalu berat. Tapi ingat ya jangan terlalu terlena dalam proses yang bisa bikin kamu lupa tujuan awal. Nah dibawah ada inshight yang akan memambah wawasan kamu sebagai pemula dalam bisnis ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
1. Rintangan selalu menghampiri, bertemanlah dengan inovasi
Ada kalanya bisnis kita diuji melewati tantangan, mulai dari persaingan pasar yang ketat atau bahkan rintangan dari dunia sendiri seperti dengan adanya Covid-19. JNE telah membuktikan dari tahun 1990 hingga sekarang masih dapat mempertahankan eksistensinya. Tahun 1998 Indonesia dilanda masa krisis moneter, tentunya ini menjadi rintangan untuk JNE terhadap bisnis yang telah ia bangun, namun dengan sikap tenang tak gegabah JNE dapat meluncurkan inovasi yang bernama Super Speed (SS) layanan dengan fokus utama kecepatan dan penyampaian sesuai waktu. JNE banyak mengeluarkan inovasi sebagai antisipasi persaingan pasar yang ketat, mengeluarkan kreativitas dalam bentu ide cemerlang yang menjadi tumpuan ekonomi kreatif yang lebih maju. Sebagai contoh inovasi yang diberikan JNE yaitu Pesona, YES (Yakin Esok Sampai), Reguler, OKE, Jesika, JNE Pipo dan lain sebagainya. Ini hendaknya jadi acuan bagi kamu yang para pejuang bisnis ekonomi kreatif. Teruslah peka terhadap tantangan yang dihadapi, peka terhadap perubahan serta perkembangan zaman dan lainnya.
ADVERTISEMENT
2. Proses diiringi dengan konsisten
Sering dengar kan konsisten adalah kunci? Pepatah itu 100 persen benar, JNE dapat menjadi perusahaan yang besar karena bisa konsisten melewati semua proses. JNE sempat merasakan keterbatasan SDM sehingga setiap karyawan harus bisa multitasking, customer service pun harus merangkap sebagai kurir bahkan office boy. Namun itu tak jadikan halangan untuk mereka konsisten dan tabah melewati setiap proses seiring berjalan waktu mereka bisa mendapatkan karyawan 50 ribu karyawan, Hebat bukan?. Sebagai pebisnis ekonomi kreatif kamu harus bisa konsisten membangun bisnis, konsisten terus berkarya menghasilkan jasa dan barang yang bermanfaat bagi khalayak ramai.
3. Tulus membuatnya semuanya lebih berarti
Ketulusan membuat hidup lebih bermakna, membuat apa yang kita lakukan terasa lebih indah. Membangun bisnis juga perlu dilakukan dengan tulus sepenuh hati, JNE merintis karir dengan menyebarkan ketulusan melalui rayakan peresmian bersama Yayasan Tuna Netra dan yatim piatu dikampung Makassar, Jakarta Timur. Setelah menjadi perusahaan ternama mereka juga tak lupakan hal itu, JNE terus mendukung UMKM Indonesia dengan sangat baik. Itulah yang dapat kita petik dan amalkan dalam membangun bisnis ekonomi kreatif. Dengan ketulusan kita akan menghargai proses dan hasil. Dan yang ga kalah penting kamu harus bahagia menjalani proses bertumbuh ini, proses menuju masa kejayaan bisnis ekonomi kreatif yang sedang kamu usahakan. Seperti Connecting Happiness yang menjadi tagline JNE artinya semangat yang harus terus dijalankan, bukan hanya dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, tapi juga berbagai program yang memberikan manfaat.
ADVERTISEMENT
Itu dia wawasan buat kamu si pejuang bisnis ekonomi kreatif, semangat hadapi proses bertumbuh untuk membuat kamu lebih maju yaa!