Kepekaan dan Respon Puan Maharani

Jack Separrow
Cukup dengan menjadi diri sendiri. Saja!
Konten dari Pengguna
1 Desember 2017 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jack Separrow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kepekaan dan Respon Puan Maharani
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri, bahwa seorang pemimpin haruslah peka melihat situasi dan kondisi yang dihadapi sekitarnya; bawahannya, atau mungkin rakyatnya. Kepekaan itu akan semakin bermanfaat ketika diiukut dengan respon yang baik dalam memberikan solusi. Kepekaan serta respon itulah yang dimiliki oleh Puan Maharani. Responsif-proaktif mesti dibedakan dengan ekspresif sebab Puan Maharani adalah tokoh politik yang tenang, ramah, dan tidak ekspresif untuk hal yang tidak penting.
ADVERTISEMENT
Dengan kapasitasnya sebagai Menko PMK, Puan Maharani mampu menunjukkan kepekaan dan responsifnya, terutama ketika dihadapkan pada terjadinya beberapa bencana seperti longsor, banjir, dan erupsi gunung yang akhir-akhir ini terjadi di negeri ini. Kedua kemampuan itu dapat menjadikan Puan Maharani sebagai solusi.
Puan Maharani secara praktis dan teknis ikut membantu dan memikirkan terjadinya bencana banjir di Pacitan dan Wonogiri, longsor di Yogyakarta, erupsi Gunung Agung di Karangsem, serta beberapa bencana lain yang melanda. Puan Maharani melakukan rapat koordinasi yang secara khusus membahas tentang proses dan mekanisme mencegah dan menghadapi bencana. Meski soal bencana adalah soal alam dan cuaca, tapi menurut Puan Maharani, diperlukan upaya manusia yang maksimal.
Puan Maharani memberikan arahan dan instruksi kepada semua pihak terutama Kementerian, Lembaga, dan instansi terkait untuk tanggap mengatasi bencana yang melanda. Puan Maharani juga menjelaskan, bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengantisipasi bencana sekaligus telah memberikan treatment yang tepat kepada para korban. Menurut Puan Maharani, perlu memberikan informasi dan peringatan kepada masyarakat sebagai bentuk tindakan preventif sehingga tidak dapat menyebabkan terjadinya banyak korban. Perlu siaga atas bencana.
ADVERTISEMENT
Kepekaan dan gaya Puan Maharani memberikan respon semakin bertambag ketika Puan Maharani siap untuk melakukan blusukan ke daerah-daerah yang terdampak bencana. Tidak sekedar unjuk sana unjuk sini memberikan instruksi tapi Puan Maharani mengunjungi langsung para korban untuk memastikan kondisi di lapangan, persediaan bantuan, serta perubahan mekanisme jika diperlukan. Sebut saja seperti kunjungan ke Pidie Jaya, Aceh dan para korban banjir di Bitung.
Artinya, di antara banyak tugas dan concern yang dihadapinya saat ini, Puan Maharani menganggap itu sebagai kepekaan dan respon terhadap kebutuhan masyarakat. Sebab, ketika pemimpin tidak mempunyai kepekaan dan respon yang tinggi terhadap masalah yang dihadapi oleh bawahannya, rakyatnya, maka untuk apa pemimpin itu ada?
Secara personal Puan Maharani adalah sosok yang mempunyai kepekaan emosional, dan hal itu membantunya dalam memahami kondisi masyarakat bawah dan bagaimana solusi yang diperlukan melalui serangkai kerja koordinatif-profuktif.
ADVERTISEMENT
Maka, kita tak perlu meragukan kepekaan Puan Maharani terhadap apa yang menjadi tugasnya serta respon Puan Maharani untuk permasalahan serta bencana yang dihadapi bangsanya. Kepekaan emosional serta respon kemanusiaan Puan Maharani menjadikannya sosok pemimpin perempuan yang dicintai. Bekerja dan mengabdi untuk negeri, Puan Maharani.