news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kerja Puan Maharani dan Komitmen Soal “Kerja” dan “Ketenagakerjaan”

Jack Separrow
Cukup dengan menjadi diri sendiri. Saja!
Konten dari Pengguna
23 Desember 2017 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jack Separrow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kerja Puan Maharani dan Komitmen Soal “Kerja” dan “Ketenagakerjaan”
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Puan Maharani memiliki kepedulian terhadap isu “pekerjaan” atau yang berkaitan dengan “ketenagakerjaan”. Soal itu, tentu bukan urusan langsung Puan Maharani. Ada Kemenakertrans yang “paling” berkepentingan meski tidak berada di bawah tanggung jawab Kemenko PMK, Puan Maharani. Namun secara koordinatif, Puan Maharani ikut merasa bertanggungjawab jika berkaitan dengan “kerja”, “ketenagakerjaan”, dan “kemanusiaan”.
ADVERTISEMENT
Sebut saja bentuk komitmen Puan Maharani untuk melakukan revitalisasi pendidikan vokasional guna memperkecil angka pengangguran dan memperkuat daya saing sumber daya manusia Indonesia menghadapi persaingan global. Pendidikan siap kerja merupakan keniscayaan yang diupayakan Puan Maharani untuk digalakkan. Berbagai kerjasama terbangun, dan kebijakan tersusun. Maka, tidak aneh ketika kemudian angka pengangguran menurun.
Tak hanya itu, Puan Maharani juga peduli terhadap nasib para TKI yang ilegal. Bagi Puan Maharani, persoalan itu tidak bisa dianggap hanya soal “tenaga kerja” saja, tapi juga soal kemanusiaan. Hal ini ditunjukkan Puan Maharani ketika kunjungan kerja ke Arab Saudi dan melakukan kunjungan ke rumah penampungan para TKI Ilegal. Puan Maharani berbincang, melihat, dan menanyakan pelayan untuk mereka, terutama kesehatan.
ADVERTISEMENT
Reprsentasi dari humanisme Puan Maharani bagi para TKI, bahkan yang ilegal. “Bagaimanapun, mereka adalah warga negara Indonesia, pahlawan devisa bangsa.”
Sebagai bentuk kepedulian Puan Maharani terhadap tenaga kerja adalah ketika Puan Maharani memberikan bantuan 4.100 kartu BPJS Ketenagakerjaan pada peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diperingati setiap tanggal 20 Desember dan tahun ini dilaksanakan di Lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur. Bagi Puan Maharani, kesehatan pekerja harus dijaga. Tak akan ada produktivitas bagi pekerja yang tidak sehat secara fisik.
Seperti diketahui, dari 4.100 peserta tersebut seluruhnya adalah pekerja sosial yang terdiri dari 243 Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), 969 Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan 2888 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang didaftarkan selama 3 bulan oleh perusahaan-perusahaan dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran) BPJS Ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT
Artinya, Puan Maharani telah banyak melakukan kerja untuk kepentingan para pekerja atau “ketenagakerjaan”. Tidak secara langsung, memang, tapi apa yang dilakukan Puan Maharani berkaitan dengan cara-cara yang memungkinkannya memiliki kewenangan seperti pendidikan, kesehatan, kepemudaan, dan lain sebagainya.