Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Kerja Puan Maharani Untuk Melindungi Hutbunla
20 Desember 2017 19:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Jack Separrow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Permasalahan hutan, kebun, dan lahan (hutbunla) menjadi fokus tersendiri dari pemerintah. Bahkan, Presiden mengeluarkan Inpres terkait hal ini, terutama cara dan solusi yang tepat untuk menghindari kebakaran, sebagaimana menjadi permasalahan klasik yang mengganggu bangsa ini, bahkan mengganggu bangsa lain.
ADVERTISEMENT
Puan Maharani, dalam posisinya sebagai Menko PMK mendapatkan tugas pokok dan fungsi yang strategis. Maka, tidak aneh ketika persoalan hutan menjadi salah satu aspek yang diperhatikan Puan Maharani. Sebab persoalan hutbunla tidak bisa hanya dilihat sebagai fisik saja, tapi menurut Puan Maharani, ia telah bergeser menjadi persoalan kemanusiaan.
Beberapa waktu yang lalu, Puan Maharani merasa miris terhadap nasib Taman Nasional Lorentz di Papua Barat dan Taman Nasional Tropical Rainforest Heritage Sumatera (TRHS), yang keduanya masuk dalam endangered list. Termasuk juga peristiwa kebakaran hutan yang kerap menghantui negeri ini.
Maka, dalam beberapa kesempatan, Puan Maharani selalu mengindikasikan pentingnya revolusi mental dalam konteks lingkungan hidup, yaitu meningkatkan kapasitas masyarakat untuk lebih peduli pada isu kebersihan dan lingkungan hidup, termasuk peningkatan kapasitas untuk melakukan mitigasi bencana. Revolusi mental, menurut Puan Maharani, akan memberikan dorongan secara psikologis sebagai sebuah gerakan untuk bersama-sama dan bergotong royong menjaga hutan, dan kekayaan alam lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu pulalah yang dikatakan Puan Maharani dalam Rakernas Pencegahan Kebakaran Hutan, Kebun, dan Lahan (Karhutbunla) Tahun 2017.
“Permasalahan karhutbunla membutuhkan gotong royong dari seluruh pemangku kepentingan. Mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. Karhutbunla tidak akan pernah selesai apabila satu pihak memadamkan tapi ada pihak lain yang membakar dan ada pihak lain yang tidak peduli. Tugas kita bersama untuk dapat membangun kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan, kebun, dan lahan,” tegas Puan Maharani dalam sambutannya.
Bagi Puan Maharani, persoalan karhutbunla adalah persoalan bersama. Perlu kerjasama dan gotong royong semua pihak. Puan Maharani menekankan, tak bisa satu pihak berpangku tangan sementara yang lain turun tangan. Terutama sekali, tak bisa satu pihak memadamkan sementara ada tangan-tangan jahat berkeliaran yang tega membakar.
ADVERTISEMENT
Maka, Puan Maharani juga mengharapkan Rakernas tersebut bisa menghasilkan kebijakan dan rencana aksi yang efektif kebakaran hutan sehingga jelas apa yang akan dikerjakan. Menurut Puan Maharani ada beberapa substansi yang perlu dieksplorasi dalam rakernas itu, yaitu upaya penguatan kapasitas lingkungan, langkah mitigasi, deteksi kebakaran dan early warning system, memperkuat kapasitas pemadaman, memperkuat pengawasan, dan penegakan hukum.
Persoalan kebakaran hutan, kebun, dan lahan adalah persoalan klasik yang mengkhawatirkan, tapi Puan Maharani tak pernah abai untuk ikut bersama menyelesaikan.