Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Komitmen Puan Maharani Untuk Indonesia Sehat
20 November 2017 19:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Jack Separrow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Puan Maharai mempercayai sebuah diktum klasik, bahwa “mungkin benar, tak ada seorang pun yang benar-benar sehat. Ia hanya sedang tidak sakit!”. Kalimat sederhana yang, diakui atau tidak, mengandung implikasi tentang pentingnya menjaga kesehatan sebagai suatu anugerah. Sebab tak ada yang benar-benar sehat, maka seseorang bisa saja sakit ketika ada stimulus yang merangsang, dan tidak diketahui sebelumnya. Seseorang yang tak merasa sakit dan tak pernah memeriksakan kesehatan sebelumnya
ADVERTISEMENT
Itulah yang menjadi latar belakang munculnya komitmen Puan Maharani terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Bersama dengan Kementerian terkait terutama Kemenkes, Puan Maharani telah melahirkan banyak kerja, program, dan kebijakan produktif untuk mendukung cita-cita Indonesia Sehat sebagai bagian dari indikator keberhasilan pembangunan.
Sebab tak ada bangsa yang maju dan bermartabat ketika penduduknya tidak sehat, dan bangsa yang tidak sehat akan selalu bergerak lambat dalam segala hal, tertinggal dalam mengejar pembangunan, dan tak mampu bersaing dengan masyarakat global. Indonesia Sehat adalah komitmen sekaligus keniscayaan menuju Indonesia
Bagi Puan Maharani, kesehatan tidak melulu soal sakit dan penyakit tapi juga soal pendidikan untuk sehat. Sehingga ketika berbicara pendidikan kesehatan, maka ia harus menjadi bagian dari pola hidup (life style). Kemudian, lahirlah Kampung KB dan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) sebagai sebuah gerakan dan upaya preventif.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), termasuk juga BPJS Kesehatan adalah program untuk “menyembuhkan” dan melayani masyarakat yang sudah terkadung sakit. Pemberian Bantuan Makanan Tambahan (BMT), termasuk juga yang baru-baru ini digalakkan, yaitu penanganan gizi buruk dan penyakit stunting.
Maka, tak mengherankan ketika ada yang mengatakan Puan Maharani sebagai Srikandi Kesehatan Indonesia, yang serius memperjuangkan kesehatan untuk rakyat Indonesia.
Kemudian, komitmen itu terus berlanjut ketika Puan Maharani menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberantas penyakit Tuberkolosis. Hal ini disampaikan oleh Puan Maharani ketika menjadi panelis Diskusi Panel dalam First Global Ministerial Conference Ending TB in the Sustainable Development Era yang diselesanggarakan di Moscow, Rusia.
“Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai penghapusan TBC pada tahun 2030 sebagai bagian dari Agenda Pembangunan Nasional” tegas Puan Maharani mantap.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Indonesia termasuk salah satu negara dengan penderita TBC yang tinggi. Realitas inilah yang kemudian membuat negara berkomitmen untuk mengeliminasi TBC dengan beberapa cara, seperti: menemukan semua kasus TBC dan mengobatinya sampai sembuh; mencegah penularan TBC melalui pengendalian faktor risiko; mengatasi akses layanan bagi pasien TBC melalui pendekatan keluarga; penguatan jejaring layanan melalui district based public-private mix approach dengan melibatkan semua layanan; penguatan regulasi; membuat Peta Jalan Eliminasi sesuat target tujuan pembangunan berkelanjutan.
Pada titik inilah kemudian kita berkali-kali disadarkan akan kerja Puan Maharani, terutama komitmen dalam bidang kesehatan; sebuah kesadaran besar tentang cita-cita Indonesia Sehat.