news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rapat, Kunjungan, dan Evaluasi: Melihat Kerja Cerdas Puan Maharani

Jack Separrow
Cukup dengan menjadi diri sendiri. Saja!
Konten dari Pengguna
14 November 2017 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jack Separrow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rapat, Kunjungan, dan Evaluasi: Melihat Kerja Cerdas Puan Maharani
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kerja seorang pemimpin meniscayakan kemampuan untuk mengorkestrakan. Seperti dalam pertunjukan dan pagelaran sebuah orkestra, maka yang paling menentukan bagus dan tidaknya sebuah karya musikalitas ditentukan oleh satu sosok yang berdiri di depan; seorang derigen. Sebab memimpin adalah soal kemampuan, maka ia tidak bergantung pada persyaratan yang “paling”, kecuali kemampuan untuk memimpin. Kemampuan untuk mengorkestrakan itulah yang dimiliki oleh Puan Maharani, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
ADVERTISEMENT
Dalam konteks kerjanya sebagai Menko PMK, Puan Maharani tidak lepas dari koordinasi, sinkronisasi, dan pegendalian kebiajakan yang terejawantahkan melalui, setidaknya, tiga hal, yakni pelaksanaan rapat, kunjungan, dan evaluasi.
Pelaksanaan rapat menjadi penting dilakukan dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi berbagai program dan kebijakan dari Kementerian atau Lembaga yang secara struktural berada dalam naungan Kemenko PMK. Rapat tidak hanya bisa dimaknai sebagai pertemuan biasa, melainkan sebagai cara untuk menyatukan persepsi dan tujuan dalam pembangunan. Rapat menjadi tolak ukur dan pijakan dalam menentukan agenda yang akan dilaksanakan. Setidaknya, dalam hal ini, Puan Maharani telah melakukan sebanyak 79 kali rapat koordinasi untuk memastikan berbagai program kerja berjalan sesuai dengan yang diagendakan. Kemampuan koordinatif semacam inilah yang dimiliki oleh Puan Maharani.
Rapat, Kunjungan, dan Evaluasi: Melihat Kerja Cerdas Puan Maharani (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sementara itu terkait dengan kunjungan, dalam banyak kesempatan, kita kerap kali disajikan tentang Puan Maharani yang merakyat melalui berbagai kunjungan kerja atau kunjungan biasa. Membersamai rakyat tanpa jarak atau aturan-aturan yang mengikat. Posisinya sebagai Menteri yang melekat, tak membuat interaksinya dengan siapapun menjadi tersekat. Komunikasi yang dibangun pun terbilang cekatan, karena bisa memahami dengan siapa dan konteks apa komunikasi itu dilakukan.
ADVERTISEMENT
Puan Maharani bisa menyesuaikan tema dan gaya komunikasi yang digunakan, sehingga bisa dipahami dengan baik oleh berbagai lapisan dan tingkat pendidikan. Mulai dari tingkat profesor, politi, hingga anak SD, Puan Maharani mampu melakukan komunikasi dengan baik dengan semuanya. Dalam konteks kunjungan ini, setidaknya Puan Maharani telah melakukan kunjungan produktif sebanyak 147 kali di 16 Provinsi atau sekitar 71 Kabupaten/Kota.
Pada tataran evaluatif, Puan Maharani menjadikan rapat dan kunjungan langsung sebagai sarana untuk melakukan evaluasi (penilaian) terhadap berbagai program dan kebijakan yang telah direncanakan. Rapat dan kunjungan menjadi pertimbangan untuk melakukan evaluasi, sebab keduanya saling membantu dalam memberikan masukan dan pertimbangan evaluatif. Apa yang ditemukan oleh Puan Maharani ketika melakukan kunjungan menjadi pertimbangan untuk melakukan evaluasi dalam rapat-rapat selanjutnya sehingga terjadi pengoreksian secara berkala dan berkesinambungan.
ADVERTISEMENT
Cara kerja dan kemampuan semacan ini sudah cukup untuk menjadi modal berharga bagi Puan Maharani sebagai seorang derigen yang mengorkestrakan pembangunan manusia dan kebudayaan, sekaligus merupakan cara yang cerdas karena berperan seakan “tidak tampak”, tapi sejatinya Puan Maharani menjadi kunci dari seluruh kerja koordinatif, upaya sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan pada Kementerian-kementerian dan Lembaga di bawah tanggung jawabnya.
Sederhana; melalui rapat, kunjungan, dan evaluasi menunjukkan cara cerdas kerja Puan Maharani sebagai Menteri.