Konten dari Pengguna

Wujud Cinta Puan Maharani Untuk Bung Karno

Jack Separrow
Cukup dengan menjadi diri sendiri. Saja!
12 Desember 2017 19:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jack Separrow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wujud Cinta Puan Maharani Untuk Bung Karno
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Satu yang tak pernah lupa untuk disyukuri oleh Puan Maharani adalah sebuah kenyataan, bahwa dirinya terlahir dari garis keluarga yang istimewa, setidaknya dalam konteks sejarah bangsa ini. Puan Maharani adalah putri dari Megawati, Presiden ke-lima yang tercatat sebagai Presiden perempuan pertama dalam sejarah Indonesia, sekaligus cucu dari Sang Proklamator kemerdekaan bangsa ini, Ir. Soekarno (selanjutnya Bung Karno).
ADVERTISEMENT
Tak hanya hubungan secara biologis, Puan Maharani digadang-gadang akan menjadi penerus ideologi Bung Karno. Puan Maharani adalah satu keturunan Bung Karno yang aktif dalam dunia politik, dan akan menjadi penjaga serta pengawal ajaran, ide, dan gagasan kebangsaan yang menjadi ciri khas kecemerlangan Bung Karno.
Tentu saja tidak akan pernah sama, tapi Puan Maharani selalu berusaha untuk melakukannya. Semua itu tampak, kemudian, dalam gagasan dan idenya untuk membangun bangsa ini. Terutama posisi Puan Maharani yang kini menjadi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Maka sejatinya, apa yang dilakukan oleh Puan Maharani adalah upaya untuk melanjutkan cita-cita sekaligus bukti kecintaannya terhadap Bung Karno.
Namun, Puan Maharani tak hanya “memainkan peran” sebagai penjaga dan perawat ideologi Bung Karno semata melainkan secara konsisten pula Puan Maharani ikut menjaga dan merawat segala peninggalan yang berkaitan dengan Bung Karno, termasuk peninggalan yang berupa fisik. Hal tersebut dilakukan oleh Puan Maharani, selain sebagai rasa syukur, juga sebagai upaya untuk “memuliakan” sejarah.
ADVERTISEMENT
Upaya itu dilakukan dengan cara, misalnya, keinginan Puan Maharani untuk merawat tempat bersejarah di Bengkulu. Puan Maharani berniat untuk melakukan perawatan dan renovasi terhadap rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu, baik dari segi ornamen maupun isinya dengan tanpa merubah aslinya. Sesekali Puan Maharani mengunjungi tempat itu, untuk menghadirkan kembali sejarah masa lalu. “Jasmerah”, begitu salah satu ajaran Bung Karno yang tetap dipegangnya.
Tak hanya itu, berbarengan dengan akan dilaksanakannya Asian Games XVIII 2018 di Indonesia, wajah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) kini semakin menakjubkan. Seperti diketahui, stadion tersebut dibuat dan diarsiteki langsung oleh Bung Karno, dan kini dipercantik oleh cucunya sendiri; Puan Maharani, yang sekaligus sebagai Wakil Ketua Tim Pengarah yang bekerja keras mempersiapkan Asian Games XVIII 2018 ini.
ADVERTISEMENT
Begitulah bukti cinta Puan Maharani untuk Bung Karno.
Artinya, Puan Maharani adalah “anak biologis sekaligus ideologis” yang secara konsisten ikut bersusah payah dalam merawat, menjaga, dan peduli terhadap segala peninggalan Bung Karno, baik yang sifatnya ideologis maupun fisik. Perawatan dan penjagaan atas segala peninggalan itu bisa dimaknai sebagai komitmen Puan Maharani untuk tidak melupakan sejarah, sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur yang terejawantahkan melalui cara-cara yang, mungkin, lebih “elegan”.