Masa Kecil dan Polisi

namsianto wakhid
Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta
Konten dari Pengguna
13 Maret 2022 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari namsianto wakhid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi dari shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi dari shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa kecil pasti rasanya kita ingin mau menjadi apa kalau kita sudah besar kelak, seperti halnya kebanyakan teman sebaya saya yang bercita - cita ingin menjadi dokter, guru dan pilot begitupun dengan saya dulu yang berkeinginan untuk menjadi polisi.
ADVERTISEMENT
Karena saat dulu saya merasa kagum ketika saya melihat barisan yang berjejeran rapi dan akan gagahnya seorang polisi, dari situ saya bertekad untuk mempersiapkan diri agar bisa menjadi seorang anggota polisi.
Suatu acuan semangat tersendiri bagi saya untuk selalu berlatih setiap harinya, karena apalagi orang tua dan orang sekitar saya mendukung dan selalu memberikan motivasi buat saya, dan saya ingat betul ketika itu saya latihan di lapangan sepak bola desa.
Kemudian saat itu saya mendapatkan informasi dari teman saya bahwasanya akan dibuka pendaftaran di surabaya tanpa berfikir panjang saya langsung bergegas melengkapi administrasi untuk persyaratan - persyaratan yang dibutuhkan.

Sesudahnya saya meminta izin dan doa kepada kedua orang tua, saya lalu memutuskan untuk berangkat dengan harapan yang begitu tinggi.

Setelah melakukan pendaftaran dan seleksi jasmani, kemudian panitia mengatakan kalau kamu mendapatkan telepon dari panitia penyelenggara berarti kamu diterima tetapi sebaliknya kalau tidak mendapatkan kabar berarti kamu belum beruntung untuk tahun.
ADVERTISEMENT
Sebulan lamanya saya belum mendapatkan telepon dan akhirnya pas dimomen ketika bertepatan dengan ulang tahun ibu, saya mendapatkan telepon yang mengatakan bahwasanya saya lolos dan masuk menjadi anggota polisi, saat itu betapa bangganya orang tua saya dan begitu kagetnya orang yang dulu memandang remeh saya.