Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peranan Penting Mahasiswa Muhammadiyah dalam Era Transisi Post COVID-19
28 Februari 2022 18:19 WIB
Tulisan dari namsianto wakhid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam usaha pemerintah menerapkan suatu kebijakan - kebijakan strategi untuk memerangi virus COVID-19 demi mempertahankan tingkat kesehatan publik, salah satu usaha pemerintah dalam memerangi penyebaran COVID-19 itu sendiri dengan mengeluarkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat PPKM dan vaksinasi gotong royong. Terlepas itu semua aturan kebijakan itu tersebut diberlakukan dimaksudkan untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19 yang masih merajalela ditengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dari sisi lain patut dicermati juga bersama bahwasanya pemerintah sampai saat ini dalam mengeluarkan kebijakan - kebijakan dirasa kurang relevan. Karena pada kenyataannya tidak semua keputusan yang baik itu dirasakan oleh semua orang atau disemua lini masyarakat. Maksudnya adalah bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintahtidak sepenuhnya membawa masyarakat pada rasa aman dan sejahtera, akan tetapi Yang paling merasakan dampaknya adalah industri pariwisata, sektor usaha mikro kecil menengah UMKM,
Banyak industri yang merumahkan karyawan untuk sementara bahkan sampai pada pemutusan kerja, dan melepas karyawan kontrak. khususnya bagi masyarakat kecil, Masyarakat yang memiliki status pekerjaan informal yang sumber pendapatan ekonominya didapat sehari-hari dan tidak memiliki gaji pokok atau pendapatan tetap (seperti pedagang kaki lima, ojek online, tukang becak, dll.) Implikasinya bahwa jumlah pengangguran dan orang miskin meningkat. Karena masih banyak pabrik - pabrik berhenti, restoran dan gerai belanja ditutup, dan angka pengangguran meroket di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tantangan semakin berat. Karena pemerintah saat ini bukan hanya memikirkan tentang kesehatan masyarakat tetapi juga harus memikirkan perekonomian rakyat yang semakin hari semakin sangat mengkhawatirkan.
Keputusan perlu dibuat dengan mempertimbangkan tentang bagaimana cara terbaik meningkatkan akses kesehatan dan melindungi kesejahteraan masyarakat. Karena pandemi COVID-19 ini juga sangat menyerang perekonomian dengan sangat hebat. Banyak orang yang mengalami PHK akibat persebaran yang begitu cepat Karena itulah yang paling merasakan dampak dari kebijakan PPKM atau kebijakan lainya yang mempermasalahkan kegiatan sosial. Hal ini sangat memprihatinkan karena tidak semua orang memiliki simpanan yang bisa mendukung dalam situasi sekarang. Seperti yang saya sudah singgung pada bagian awal bahwa dengan menerapkan aturan kebijakan tidak sepenuhnya memberi kenyamanan pada warga.
ADVERTISEMENT
Maka dari pemerintah seharusnya menyiapkan dan mensosialisasikan strategi lanjutan setelah penerapan aturan tersebut. Sehingga tidak memunculkan masalah baru di masyarakat, Karena itu sebenarnya pemerintah harus mengambil suatu kebijakan yang pasti dan mengamankan semua sektor supaya seimbang antara sektor kesehatan yang terlindungi dan juga sektor perekonomian terkendalikan.
Karenanya negara melalui Pemerintah tidak akan mampu berdiri sendiri pada sendi - sendi masyarakat saat ini. Oleh sebab itu, kehadiran serta peran mahasiswa terutama kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan dan memperbaiki tatanan kehidupan untuk lebih baik. Kita sebagai kaum muda antara lain sebagai agent of change dan agen of control Kader IMM dapat mensosialisasikan di antara pemerintah dan masyarakat dalam halnya untuk menjembatani dan menangani permasalahan permasalahan yang tidak dapat ditangani secara langsung oleh pemerintah kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dan dapat berperan aktif dalam gerakan nyata contohnya sebagai relawan kesehatan bagi mahasiswa kesehatan, dapat membantu dalam mensosialisasikan informasi untuk masyarakat dan dapat bergerak dalam gerakan semangat solidaritas untuk masyarakat yang saat ini mengalami dampak ekonomi karena COVID-19. Dengan melalui semangat solidaritas dan pembangun perubahan bagi bangsa, mahasiswa dapat turun secara langsung untuk bersama-sama membangun gerakan dalam menangani krisis ekonomi lokal dan krisis ekonomi rumah tangga agar tetap memiliki penghasilan untuk menghidupi keluarganya.