news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Vert Terre Ajak Anak Muda Dukung Produk Lokal, Donasi Online, dan Zero Waste

Rafida Ilma Nafi'a
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
1 November 2020 6:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafida Ilma Nafi'a tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Vert Terre adalah salah satu wadah pemuda Yogyakarta untuk hidup zero waste, berbasis eco-friendly atau ramah lingkungan store dan wearable untuk anak muda. Berawal dari hobi jualan dan ingin belajar hidup zero waste pada tahun 2018 Tiffani Rizki Putri Baihaqi (22) dan Ratri Sekar Wening (22) membuka usaha dengan berjualan sedotan stainless.
ADVERTISEMENT
“Awalnya hanya aku sama Tiffani yang mau pesan di luar kota, tapi ternyata banyak temen kita yang nitip. Terus kita berdua mikir apa kita berdua jualin aja, soalnya ternyata banyak anak muda yang seumuran kita kepingin belajar hidup ramah lingkungan, cuman belum ada wadahnya untuk mereka bisa beli kebutuhan mereka yang ramah lingkungan,” tutur Ratri (27/10). Dari situlah mereka menyadari ternyata banyak anak muda yang ingin mencoba gaya hidup zero waste.
Vert Terre memiliki nama yang unik, nama ini memiliki arti bumi hijau dalam bahasa Prancis. Toko ini pada tahun 2018 hanya ada dan bisa diakses melalui online shop karena mereka tidak memiliki tempat. Pada akhir November 2019 Ratri dan Tiffani memutuskan membuka toko ditempat bekas praktik orang tua Tiffani yang berlokasi di kawasan Sleman, DI Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Suasana toko ramah lingkungan Vert Terre, pada Selasa (27/10/2020)
Alasan Ratri dan Tiffani membuka toko adalah supaya pembeli khususnya pemuda yang datang bisa langsung melihat barang dan mereka bisa memberikan edukasi tentang gaya hidup zero waste atau ramah lingkunan serta mengenalkan produk lokal. Setelah sedotan stainless, Vert Terre menambah produknya seperti botol tumblr, natural soap, tas belanja, sampo, lulur, dan sebagainya. Uang hasil penjualnnya terus diputar untuk menambah produk lain secara bertahap.
Selain ramah lingkungan, Vert Terre juga memiliki alasan mengapa produk-produk lokal tidak kalah dengan produk non-lokal. Pertama, produk lokal lebih ramah lingkungan karena mereka hanya produsen kecil bukan produksi massa, jadi sampah yang dihasilkan produsen lokal pasti lebih kecil dari sampah pabrik. Kedua, bahan-bahan yang mereka pakai lebih natural, dan tidak memakai bahan kimia. Ketiga, produsen lokal biasanya lebih package free.
ADVERTISEMENT
“Misal kita beli sampo sebulan 2 kali berarti dalam setahun kita punya 24 botol sampo yang kosong dan ngga tau harus dikemanain, tapi kalo disini kalian bisa bawa wadah sendiri, jadi setahun kalian cuma nyampah sekali atau bahkan botolnya bisa kepake terus dan bahanya juga natural,” turur Ratri. Alasan lain yang membuat Vert Terre nenjual produk lokal adalah supaya sustainable buat ekonomi lokal dan hasil dari penjualan produk tersebut langsung tersalur ke tangan produsen.
Pengisian sampo menggunakan botol kaca bekas
Ratri menambahkan bahwa kebanyakan produk yang dijual Vert Terre merupakan poduksi kenalan mereka seperti, sabun dari Bentala, lulur dari industry rumah di Solo dan sampo produksi Sanggar Anak Alam yang hasilnya digunakan untuk pendanaan sanggar tersebut. Sekarang kebanyakan konsumen anak muda tidak terlalu memikirkan produsennya siapa, bahanya apa, uangnya digunakan untuk apa, tapi kalau kita beli di produsen lokal otomatis kita jauh lebih memahami itu.
ADVERTISEMENT
Di masa pandemi seperti sekarang Vert Terre bekerjasama dengan Lindungi Hutan untuk mengadakan penghijauan di Kampung Laut, Cilacap dengan membuka donasi menanam pohon. Caranya dengan membeli produk Vert Terre membuat produk bundling seperti masker kain dan bibit sayuran yang nantinya setiap satu produk akan menyumbangkan satu pohon mangrove di Cilacap. Pembukaan donasi ini dibuka sampai 01 Februari 2021, diharapkan bisa berpartisipasi dalam donasi yang diadakan.