news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Mudik Lebaran 2025: Antara Kerinduan Keluarga atau Tren Semata?

Julia Zahro Firdausi Diana
Mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang
16 Maret 2025 9:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Julia Zahro Firdausi Diana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Mudik Lebaran selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan, Namun, di era modern ini, ketika gaya hidup dan teknologi terus berkembang, apakah mudik masih murni tentang rindu kampung halaman, atau justru telah bergeser menjadi sekadar tren tahunan?
ADVERTISEMENT
Lebaran adalah momen spesial bagi umat Islam. Momen untuk merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa, ini juga menjadi kesempatan bagi mereka yang merantau untuk kembali ke kampung halaman.
Mudik Lebaran merupakan suatu budaya tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Suatu momen yang selalu dinanti setiap Hari Raya Idul fitri tiba. Ribuan orang rela menempuh perjalanan panjang dari perantauan menuju ke kota asal demi mengobati rasa rindu untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Dapat dibayangkan bagaimana kondisi jalan raya pada saat itu, tentu saja suasana terminal, stasiun, dan jalan tol yang penuh sesak menjadi pemandangan khas setiap tahunnya. Namun, di balik kemacetan perjalanan ini, mudik bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan merajut kembali kebersamaan yang sempat terpisah oleh waktu.
ADVERTISEMENT
Kelelahan saat perjalanan merupakan suatu hal yang wajar, Kemacetan panjang di jalur utama, harga tiket naik yang membuat para pemudik harus memesan tiket jauh-jauh hari dan pintar mencari tiket dengan harga terjangkau, ini merupakan salah satu hal yang menjadi tantangan utama. Beberapa pemudik bahkan harus berangkat lebih awal demi menghindari macetnya jalanan. Adanya tantangan seperti ini, Pemerintah pun terus berupaya mengatasi masalah ini dengan adanya kebijakan seperti sistem one way, jalur khusus, dan layanan posko mudik untuk memberikan kenyamanan bagi para pemudik.
Seiring dengan berkembangnya zaman, pada era teknologi ini, cara orang mudik pun mengalami perubahan. Hal ini ditandai dengan hadirnya aplikasi pemesanan tiket online, maupun Google Maps yang dapat membantu pemudik untuk mencapai tujuan. selain itu, media sosial pun menjadi sarana berbagi pengalaman mudik, mulai dari tips perjalanan hingga kisah haru bertemu keluarga setelah lama terpisah oleh jarak dan waktu.
ADVERTISEMENT
Mudik juga memberikan pengaruh positif pada bidang ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari adanya UMKM lokal yang mempunyai keuntungan besar dengan naiknya omset warung, maupun toko oleh-oleh karena para pemudik yang mampir di warung makan sembari membeli oleh-oleh maupun souvenir yang akan diberikan untuk keluarga dirumah. Selain itu, tradisi mudik juga dapat mempererat ikatan silaturrahmi dengan keluarga maupun masyarakat di daerah yang selama ini ditinggalkan oleh para perantau. Momentum Lebaran pun menjadi ajang berkumpul kembali dengan keluarga besar untuk memperkuat kebersamaan.
Mudik Lebaran bukan hanya sekadar perjalanan pulang, tetapi juga simbol kebersamaan dan kerinduan yang mendalam. Meskipun terdapat tantangan dalam perjalanan pulang, Adanya semangat untuk mengobati rasa rindu bertemu keluarga tetap mengalahkan segalanya. Namun, di era sekarang ini, ada sebagian orang yang mulai melihat mudik sebagai sebuah tren atau kebiasaan tahunan, terutama dengan adanya media sosial yang sering menampilkan kemeriahan mudik.
ADVERTISEMENT
Jadi, apakah mudik karena kerinduan keluarga atau hanya tren semata?
Jawabannya tergantung pada niat dan tujuan setiap individu. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, mudik tetap menjadi tradisi penuh makna, sementara bagi yang lain, mudik mungkin lebih bersifat sebagai simbolis atau bahkan mengikuti tren sosial.
Nah, Bagaimana menurut pendapat kalian? tulis di kolom komentar yaa!