Parade 2022 Penari Bujangganong dan Sufi Pecahkan Rekor Muri

Nanang Diyanto DS
Seorang Perawat Kesehatan di RSUD Harjono Ponorogo, Pendidikan S-1 Keperawatan Hoby travelling Hoby potograpy Hoby menulis Pernah mendapatakan penghargaan The best nitizen jurnalisme 2016
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2022 7:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nanang Diyanto DS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penari Bujangganong dan penari Sufi dalam Parade 22 Hari Jadi Ponorogo. Dok Nanang Diyanto
zoom-in-whitePerbesar
Penari Bujangganong dan penari Sufi dalam Parade 22 Hari Jadi Ponorogo. Dok Nanang Diyanto
ADVERTISEMENT
Rekor baru dicatat oleh MURI, 2022 penari Bujangganong (Pujangga Anom) dan 100 penari Sufi berkolaborasi menari bersama di sepanjang Jl. HOS Tjokroaminoto sampai dengan Jl. Jenderal Sudirman Ponorogo. Masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan tersebut menjadi saksi dipecahkannya rekor MURI di Hari Jadi Ponorogo ke 526 tersebut.
ADVERTISEMENT
Sri Widowati perwakilan dari MURI, menyampaikan permohanan maafnya atas ketidakhadiran Dr. Jaya Suprana. Pesannya Ponorogo mempunyai banyak budaya yang spektakuler yang berkali-kali tercatat dalam MURI bahkan rekor dunia.
Tari Bujangganong dan tarian Sufi berkolaborasi. Dok Nanang Diyanto
Sri Widowati menyerahkan penghargaan dari MURI. Dok Nanang Diyanto
“Kabupaten Ponorogo kaya budaya asli maupun yang bersumber dari keagamaan sebagai kota santri, kegiatan kolaborasi seperti ini semoga bisa menginspirasi daerah lain.” ungkap Sri Widowati.
Sri Widowati mewakili Dr Jaya Suprana sekaligus menyerahkan penghargaan dari MURI kepada bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang didampingi wakil bupati Lisdia Rita.
Bupati Giri Sancoko dalam sambutanya, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan di Hari Jadi Ponorogo ke 526 ini.
Bujangganong (Pujangga Anom) dan Sufi Jawa. Dok Nanang Diyanto
Bupati Ponorogo menerima sertifikat muri didampi Wakil bupati dan Forpimda Ponorogo. Dok Nanang Diyanto
“Kolaborasi penari Bujangganong dan tarian Sufi adalah bentuk toleransi antara asli dengan budaya yang dibawa para Wali.” kata Bupati dalam sambutannya. Bujang Ganong itu adalah Sufi Jawa, sifat kesatria dan kepahlawananya selalu ditutupi dengan topeng untuk menyebunyikan kebaikan atau amalnya, lanjut Bupati Giri Sancoko.
ADVERTISEMENT
Para penari Bujangganong perwakilan dari pelajar SD dan SMP yang ada di Kabupaten Ponorogo, sedangkan penari Sufi berasal dari pondok-pondok pesantren yang tersebar di Ponorogo.
Ponorogo kota santri dan kota budaya, kegiatan keagamaan dan budaya tumbuh subur dan saling melengkapi, saling toleransi dan menjadi harmonisasi.