Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengkhianatan FRI-West Papua untuk Indonesia
14 November 2017 9:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Kabar Bangsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tanah Papua merupakan wilayah yang berada dalam teritori Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bangsa Papua adalah bagian dari Bangsa Indonesia. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
ADVERTISEMENT
Secara politik, Papua terintegrasi dalam NKRI sejak 1 Mei 1963, saat wilayah ini dikembalikan dari Kerajaan Belanda ke dalam pangkuan Republik Indonesia. Dunia internasional mengakui secara sah bahwa Papua adalah bagian Republik Indonesia setelah dilakukannya Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun 1969. Dengan demikian, Papua hingga saat ini merupakan bagian secara sah dari NKRI.
Namun dalam sejarahnya, Papua sering bergejolak, baik itu dari dalam maupun akibat intervensi dari luar. Sekelompok orang berusaha memisahkan Papua dari Indonesia.
Usaha tersebut tak hanya datang dari intervensi luar negeri saja, namun juga dari orang Indonesia sendiri. Seperti yang dilakukan oleh Front Rakyat Indonesia untuk Papua Barat (FRI-West Papua).
Mereka menyatakan untuk mendukung agar Papua Barat menentukan nasib sendiri melalui referendum. Dengan kata lain, mereka berusaha mendorong Papua Barat untuk merdeka. Padahal kota tahu, Papua adalah bagian integral dari NKRI.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, kelompok FRI-West Papua ini telah mengkhianati perjuangan orang-orang terdahulu Republik ini, dimana membebaskan Papua dari cengkeraman Belanda.
Akhir-akhir ini, FRI-West Papua hendak menyelenggarakan konferensi pers terkait serangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPN-PB) yang melakukan pemenyerangan bersenjata di lokasi tambang Freeport. Mereka juga akan protes terkait mobilisasi personil dan persenjataan di wilayah tersebut.
Kita tentu sudah paham bahwa dalam logika waras orang Indonesia, Papua adalah bagian sah darinya. Maka sudah sangat wajar bila aparat keamanan menjaga agar situasi tetap kondusif di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali Papua.
Apalagi, apa yang dilakukan oleh TPN-PB tersebut berupa penembakan mobil, penyerangan pos polisi, penyanderaan warga dan aksi kriminal lainnya. Maka sudah sangat wajar bila aparat keamanan Indonesia memiliki kewajiban untuk meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Tentu, tujuannya adalah untuk melindungi segenap warga yang merasa mendapatkan teror atas aksi dan tindakan tersebut.
Untuk itu, kita sebaiknya perlu bersikap bijak atas situasi yang terjadi di Papua ini. Kita tak perlu terprovokasi atas pernyataan FRI-West Papua karena hal tersebut tak sepenuhnya mewakili suara rakyat Papua seluruhnya. Kecuali mereka yang menginginkan distegrasi bangsa Indonesia.