Konten dari Pengguna

Mahasiswa UMM: Upaya Peningkatan Kesejahteraan Mental Dengan Psikoedukasi Toga

Nanda Khafia
Mahasiswi S1 Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
23 Agustus 2024 11:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nanda Khafia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto bersama ibu PKK Desa Watugede
zoom-in-whitePerbesar
foto bersama ibu PKK Desa Watugede
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, baru-baru ini menjadi pusat kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang dilaksanakan oleh kelompok 66 dari Universitas Muhammadiyah Malang. Fokus utama dari kegiatan ini adalah peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesejahteraan mental, khususnya melalui penggunaan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai media regulasi atau mengelola stress. Program ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama bagi ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang sering menghadapi tantangan dalam mengelola tanggung jawab rumah tangga dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk program kerja yang dibawakan oleh mahasiswa adalah psikoedukasi tentang TOGA dan manfaatnya dalam mengatasi stress. Stress merupakan masalah nyata yang dialami oleh banyak ibu rumah tangga, khususnya mereka yang tergabung dalam PKK. Dengan mengedukasi masyarakat tentang tanaman obat keluarga, para mahasiswa bertujuan untuk memberikan solusi praktis yang dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
TOGA, atau tanaman obat keluarga, adalah tanaman yang sering digunakan sebagai obat herbal untuk memelihara kesehatan dan mengatasi gangguan kesehatan ringan. Program ini tidak hanya melibatkan teori tetapi juga praktek langsung melalui demonstrasi. Para mahasiswa mengajarkan kepada ibu-ibu PKK tentang cara menanam, merawat, dan memanfaatkan TOGA sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari mereka.
ADVERTISEMENT
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa bercocok tanam dapat memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Aktivitas ini membantu mengurangi kadar kortisol, hormon stress dalam tubuh, dan meningkatkan suasana hati. Selain itu, kontak dengan tanah yang terjadi selama bercocok tanam dapat merangsang pelepasan serotonin di otak, yang berfungsi sebagai antidepresan alami. Serotonin berperan penting dalam regulasi suasana hati dan kesejahteraan emosional, sehingga mengurangi gejala stress dan depresi.
psikoedukasi toga sebagai media regulasi stress
Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Watugede menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis TOGA dapat memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan mental masyarakat. Dengan mengintegrasikan edukasi psikoedukasi dan praktik langsung mengenai penggunaan tanaman obat keluarga, para mahasiswa tidak hanya membantu mengurangi stress yang dihadapi oleh ibu-ibu PKK, tetapi juga memberikan pengetahuan yang berguna untuk kesehatan mereka secara keseluruhan. Keberhasilan program ini menggambarkan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mental.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).