Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pengaruh Globalisasi pada Fashion di Indonesia
16 Oktober 2024 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nanda Alisya Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fesyen (fashion) merupakan hal yang memiliki pengaruh besar terhadap era globalisasi. Di era modern ini dunia fesyen selalu mengalami perubahan dan perkembangan, karena perkembangan fesyen selalu menjadi daya tarik banyak orang untuk mengikuti tren, khususnya kaum remaja.
ADVERTISEMENT
Perkembangan gaya fesyen di Indonesia cukup pesat, karena dapat dilihat dari banyaknya oulet atau mall yang menjual dan memamerkan berbagai macam gaya fesyen yang bervariasi, dari sana dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal dan menyadari akan adanya fesyen. Semakin cepat berkembangnya fesyen di Eropa, seperti Amerika, membuat kalangan yang memiliki ketertarikan pada fesyen mulai mencari tahu dan mengenali gaya fesyen di negara barat.
Masyarakat Indonesia berpikir tren fesyen di negara - negara barat seperti Amerika jauh lebih baik daripada tren dari negaranya sendiri, walaupun ada beberapa fesyen negara - negara barat yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia yang menganut kebudayaan timur. Selaku masyarakat Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh keluarga terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa.
ADVERTISEMENT
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat karena dipengaruhi oleh akses komunikasi serta teknologi yang sudah sangat mudah diakses serta dikendalikan. Hal ini menjadi masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh negara-negara maju dan mengakibatkan negara-negara berkembang akan tertinggal dalam arus globalisasi termasuk dalam bidang kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Banyak kebudayaan Indonesia yang mulai memudar bahkan hilang karena pengaruh dari globalisasi akan datangnya kebudayaan dari luar.
Banyak orang yang merasa bangga dan lebih percaya diri ketika menggunakan barang barang brended atau mahal dan ciri khas dari bangsa lain. Namun, mereka tidak melestarikan kebudayaan serta ciri khas dari bangsa Indonesia sendiri, banyak nilai-nilai penting dari kebudayaan yang mulai luntur.
ADVERTISEMENT
Pertukaran budaya dalam globalisasi membuat fashion menjadi salah satu aspek dari globalisasi yang memiliki dampak cukup kuat dengan dorongan teknologi yang mempermudah akses informasi mengenai fashion terkini dunia. Para remaja erat kaitannya dengan fashion yang selalu digunakan, istilah outfit kekinian sudah ramah terdengar di kalangan remaja.
Akan sangat baik jika fashion merupakan produksi lokal yang dapat menjadi membuat seseorang menjadi cinta tanah air. Akan tetapi, karena dampak globalisasi berasal dari berbagai macam negara, hal ini bisa memunculkan kegiatan penyebaran fashion dari negara diluar Indonesia.
Penyebab suatu fashion dari luar negara, memungkinkan terjadinya kegiatan impor pakaian. Seringkali fashion impor lebih menarik karena berlabel ‘global’ dan sedang ramai diperbincangkan sehingga secara tidak langsung memberikan sugesti-sugesti untuk memakainya.
ADVERTISEMENT
Fashion di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, begitu juga dengan perkembangan teknologi saat ini meningkat. Fashion berarti ‘Zaman Baru’ atau Era Baru, yang utama adalah anak muda yang sukses membangun image sebagai pribadi yang keren, lucu, pintar dan menarik melalui sarana komunikasi dunia maya.
Fashion tidak melulu soal pakaian dan atributnya untuk melindungi atau menutupi tubuh, tetapi juga sebagai identitas, atau status sosial untuk pengguna. Fashion berfungsi sebagai pelindung, penutup, kesopanan dan daya tarik.
Namun pada masa ini, orang-orang tidak hanya melihat dari kegunaannya tetapi memiliki nilai fashion pula. Namun, tidak menutup kemungkinan peran fashion itu sebagai identitas diri baik kelompok atau individual, mulai dari kepribadian, karakter, hingga menjadi ciri khas pemakaian gaya berbusana.
ADVERTISEMENT
Selain itu fashion bukan hanya sekedar pakaian busana yang tertutup akan tetapi aksesoris juga termasuk fungsional yang menjadi hiasan diri seperti kalung, cincin, gelang dan lain-lain. Fashion banyak mengubah gaya pakaian seseorang mengikuti zaman yang semakin berkembang dari masa ke masa hingga sampai saat ini banyak remaja khususnya mahasiswa yang lebih menyukai fashion kekinian dibandingkan fashion tradisional.
Sekarang banyak orang yang mengikuti perkembangan tren fashion dalam globalisasi sehingga suka menggunakan fashion yang sedang viral dan tren. Fashion yang dianggap sedang kekinian adalah fashion impor atau fashion luar yang datang dari globalisasi karena fashion tersebut mendunia dan banyak orang yang memakainya sehingga bermunculan persepsi bahwa fashion impor lebih kekinian, sebab mengikuti perkembangan jaman yang terus berkembang, sementara fashion lokal dianggap tidak mengikuti zaman
ADVERTISEMENT
Namun, ada pula orang yang berpendapat bahwa fashion lokal itu berkualitas dan sebanding dengan fashion impor, akan tetapi dari segi kekinian masih dikuasai oleh fashion impor. Ada cara yang bisa dilakukan agar fashion lokal tetap lestari dan bisa terus dikembangkan, yaitu dengan mencintai produk dalam negeri, membuat, memakai, dan berinovasi akan tertanam rasa bangga dan cinta pada Indonesia.
Ada begitu banyak produk lokal yang berkualitas salah satunya dari sektor pakaian atau fashion sebagai kekayaan di Indonesia patut untuk dihargai dan dicintai serta dilestarikan. Keberagaman yang dimiliki Indonesia menjadi keuntungan karena menjadikan Indonesia kaya akan budaya, dan memiliki ciri khas.
Kita harus memfilter atau menyaring budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya di Indonesia agar kebudayaan di Indonesia tetap terjaga.
ADVERTISEMENT