Parpol dan Identitas Politik: Membangun Jati Diri Tanpa Memecah Belah

Nandi
Avonturir Desa Wisata Indonesia, Arranger Kesadaran Hukum HAM. Senang belajar, tertarik dengan isu Hukum Tata Negara, Hukum dan Perkembangan Masyarakat, Hak Asasi Manusia, Hak Sipil dan Aksi Sosial, Pendidikan, Kesenian dan Kebudayaan, dan Politik.
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2023 21:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Ilustrasi Pemilu (Sumber Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Ilustrasi Pemilu (Sumber Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam era politik yang semakin kompleks, peran partai politik (parpol) sebagai wadah untuk mewakili aspirasi masyarakat sangat penting. Namun, perlu diingat bahwa identitas politik yang dibawa oleh parpol haruslah berbeda dengan politik identitas yang sering kali menghambat dialog konstruktif dan persatuan dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT

Politik Identitas vs Identitas Politik

Sebelum menjelaskan pentingnya identitas politik yang tidak bersandar pada politik identitas, kita perlu memahami perbedaan antara keduanya.
Politik identitas merujuk pada strategi politik yang memanfaatkan identitas suku, agama, etnis, atau gender seseorang untuk memenangkan dukungan politik. Politik identitas cenderung memecah belah masyarakat, karena memfokuskan pada perbedaan daripada kesamaan.
Sementara itu, identitas politik merujuk pada keyakinan dan nilai-nilai yang dianut oleh sebuah partai politik. Ini mencakup pandangan ekonomi, sosial, dan politik yang membentuk dasar dari platform politik sebuah partai.
Identitas politik tidak bergantung pada atribut personal seperti suku, agama, atau gender, melainkan pada ideologi dan visi yang dimiliki oleh partai politik itu sendiri.

Pentingnya Identitas Politik yang Jelas

Ilustrasi politik identitas. Foto: Shutter Stock
Identitas politik yang jelas dan kuat adalah hal yang penting bagi sebuah partai politik. Ini membantu pemilih memahami apa yang dapat mereka harapkan dari partai tersebut dan bagaimana partai tersebut akan mempengaruhi kebijakan dan arah negara.
ADVERTISEMENT
Identitas politik yang kuat juga memungkinkan partai untuk membedakan diri dari pesaingnya dan memenangkan dukungan pemilih.
Namun, perlu ditekankan bahwa identitas politik ini tidak harus bersandar pada politik identitas. Sebuah partai politik yang mengandalkan politik identitas cenderung memanfaatkan perpecahan dan ketegangan dalam masyarakat. Ini dapat mengarah pada polarisasi yang lebih besar dan menghambat upaya untuk mencapai persatuan nasional.

Bagaimana parpol dapat memiliki identitas politik yang tidak bersandar pada politik identitas?

1. Fokus pada Ideologi

Parpol harus mendasarkan identitas politiknya pada ideologi yang jelas dan terdefinisi dengan baik. Ini bisa berupa pandangan ekonomi, pandangan terhadap hak asasi manusia, pandangan terhadap lingkungan, atau pandangan lainnya yang relevan.

2. Kebijakan yang Berkualitas

Identitas politik parpol harus tercermin dalam kebijakan yang konkret dan solusi yang ditawarkan untuk masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Ini akan membantu membangun kepercayaan pemilih.
ADVERTISEMENT

3. Dialog dan Kolaborasi

Parpol harus mendorong dialog dan kolaborasi antarpartai untuk mencapai konsensus dalam merumuskan kebijakan. Ini akan memperkuat citra parpol sebagai pemain yang konstruktif dalam politik.

4. Penekanan pada Persatuan

Identitas politik parpol sebaiknya menekankan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan inklusi. Ini membantu menghindari retorika yang memecah belah.
Dalam rangka mewujudkan sistem politik yang lebih sehat dan konstruktif, parpol harus berperan sebagai agen perubahan yang mempromosikan identitas politik yang kuat, tetapi tidak bersandar pada politik identitas yang merusak persatuan masyarakat.
Dengan cara ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis, di mana perbedaan dihargai, tetapi tidak digunakan sebagai senjata politik.