Akselerasi Demokrasi: Partai Politik Mulai Dipenuhi Selebriti

Danar Adithya Santoso
Mahasiswa Hukum Tata Negara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
11 Juni 2023 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Danar Adithya Santoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Calon Legislatif. Sumber : https://www.pexels.com/@sora-shimazaki/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Calon Legislatif. Sumber : https://www.pexels.com/@sora-shimazaki/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjelang pemilihan umum tahun 2024, pergerakan partai politik semakin terlihat. Kurang dari setahun waktu menuju pesta demokrasi, kalangan selebriti yang menaungi aktifitas masyarakat kini mulai hadir dalam partai politik. Tidak hanya sebagai branding partai politik, tetapi kalangan artis kini maju sebagai calon legislatif di masa pemilu yang akan datang nanti.
ADVERTISEMENT
Kehadiran para selebriti dinilai para pengamat sebagai buruknya kaderisasi partai politik. Hal ini disampaikan karena pengamat menilai kemampuan selebriti sebagai legislator sangatlah kurang, dan semaraknya caleg artis ini menjadi tanda nafsu bagi setiap partai akan haus kursi-kursi legislasi.
Hal yang demikian juga menjadi kontroversi internal partai, karena anggota lainnya yang berkiprah dalam partai tersebut dengan kurun waktu lama dan lebih ahli di bidang legislator merasa tersaingi oleh orang-orang yang memiliki nama tanpa memiliki ilmu kenegaraan. Hal ini penulis sampaikan atas informasi yang didengar langsung dari salah satu anggota Partai Politik dalam kegiatan dialog kebangsaan yang dilaksanakan di salah satu Universitas terkemuka akhir bulan Mei.
Dikutip dari JawaPos.com, “Tidak masalah, karena artis memiliki salah satu modal untuk menang, yaitu popularitas,” ujar Hendrawan selaku Ketua DPP PDIP kepada JawaPos.com, Jumat (22/6/2018). Dari tanggapan ini, hal yang demikian bukanlah fenomena baru. Namun, sudah berlangsung dari masa pemilu yang lalu.
ADVERTISEMENT
Partai politik ternilai sukses mencari perhatian publik untuk mengangkat derajat partai dengan menghadirkan berbagai artis. Semakin ramai kala artis tersebut membuka identitas partai politiknya kehadapan publik. Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan sebanyak 18 partai politik peserta pemilu telah mendaftarkan calon legislatifnya kepada KPU secara tepat waktu. ¾ Partai politik yang telah mendaftarkan caleg kepada KPU tercatat mendaftarkan artis dan publik figur sebagai calegnya.
Ilustrasi pendaftaran caleg kepada KPU RI. Sumber : https://www.pexels.com/@anthonyshkraba-production/
Adapun berita yang mulai tercuat akhir pekan ini bersangkut paut dengan munculnya kalangan selebritis di partai politik, yaitu kabar mengenai hangatnya keinginan proposional tertutup untuk dilaksanakan dalam pemilu 2024 nanti. Tanggapannya ialah, partai politik dinilai mencari kader selebriti hanya untuk memberikan nilai tinggi bagi partai karena sistem proposional tertutup tidak akan menyertai sebuah pilihan kepada sebuah calon saja, melainkan sebuah pilihan terhadap sebuah partai.
ADVERTISEMENT
Kesempatan emas terbuka bagi partai politik yang berfikir akan hal itu. Maka dari berbagai kabar hangat itu, bisa terlihat intensitas partai dalam mencari kader berhaluan artis dan publik figur yang memiliki nilai popularitas tinggi.
Kembali pada pembahasaan awal, mengenai maraknya selebriti dalam demokrasi yang akan datang tidak akan merubah dinamika kenegaraan dalam negara ini. Karena masyarakat akan lebih berfikir bagaimana mencari pemimpin daerahnya yang berkualitas dari segi sebagai legislator bukan sebagai publik figur. Maka dari itu, penulis sampaikan hal ini sedemikian rupa untuk membuka kembali integritas masyarakat yang peduli akan tingginya demokrasi dan keadilan di bangsa tercinta, bangsa Indonesia.