Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kolaborasi Megah Teater Pagupon, Payung Teduh, dan Reda Gaudiamo
#Narasastra | Kirimkan karyamu ke [email protected] | narasastra.wixsite.com/narasastra
2 Maret 2018 1:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari NARASASTRA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sepakat bahwa angka 100 adalah angka spesial? Nyatanya, 100 adalah angka dengan 3 digit pertama yang menandakan jumlah yang tidak lagi sedikit. Tersentuhnya angka tersebut sudah selayaknya diwarnai dengan sebuah perayaan spesial. Tentu hal itu juga berlaku pada pementasan teater. Rasanya, awal tahun 2018 ini akan terasa lebih spesial. Pasalnya, tepat pada 8 & 9 Maret tahun ini kita dapat menjadi saksi pementasan ke-100 Teater Pagupon berjudul Dedes.
ADVERTISEMENT
Kejutan tidak berhenti sampai di situ. Menariknya lagi, pementasan Dedes persembahan Teater Pagupon ini berhasil menggandeng Payung Teduh yang hadir dengan formasi baru dan Reda Gaudiamo untuk mengiringi musik pementasan. Seperti yang kita ketahui, Payung Teduh sempat vakum karena keluarnya 2 personel mereka, yaitu Is dan Comi. Kali ini mereka kembali bermusik untuk meredam kehausan rindu penggemarnya dengan come back-nya ke dunia teater--tepatnya Teater Pagupon--tempat mereka dilahirkan.
Sementara, Reda Gaudiamo adalah musisi yang tidak perlu diragukan lagi keberadaannya--ketika ia menyanyi, penikmat musik pun ikut mengerti asyiknya bersastra ria. Duet apiknya bersama Ari mampu menyihir pendengarnya untuk tenggelam bersama alunan musikaliasasi puisi mereka.
Sebagai pementasan ke-100 Teater Pagupon, Dedes sudah selayaknya dinantikan dan disaksikan secara langsung. Pementasan dengan jumlah yang dapat dibilang tidak sedikit cukup menjadi bukti solid dan produktifnya teater yang lahir dari ranah kampus ini. Disutradarai oleh Catur Ari Wibowo (Ari Ketjak), seorang maestro teater yang telah berkecimpung di dunia perteateran selama puluhan tahun, Dedes sepertinya akan menjanjikan pementasan yang megah.
ADVERTISEMENT
Dedes mengisahkan perjuangan seorang wanita yang bernama Dedes dalam menentukan jalan hidup untuk dirinya sendiri. Secara kejam Dedes diasingkan dari lingkungannya dan dipaksa memilih pria yang akan menjadi pasangan hidupnya. Ada pihak yang ingin mendapatkan Dedes dengan cara apa pun; termasuk dengan kekerasan. Demi keselamatan keluarga, teman-teman, serta lingkungannya, Dedes terpaksa harus bertindak lebih tegas. Meskipun harus mengorbankan nasibnya sendiri.
Lahir sebagai teater kampus, Teater Pagupon termasuk salah satu pinonir di dunianya. Sejak Desember 1984, teater dengan julukan "Rumah Burung Dara" ini sejatinya menjadi laboratorium teater bagi mahasiswa Prodi Indonesia Universitas Indonesia, di bawah naungan Ikatan Keluarga Sastra Indonesia (IKSI).
Dengan mengalirnya waktu, Pagupon menjadi wadah yang lebih fleksibel, semua orang tanpa mengenal status mau pun jabatan, dengan senang hati disambut untuk bergabung untuk mengekspresikan diri mereka di dunia teater.
ADVERTISEMENT
Suguhan lengkap yang ditawarkan Teater Pagupon dalam rangka merayakan produksinya ke-100 ini semakin mendekat. Dedes akan menunjukkan kemegahannya pada 8 & 9 Maret 2018 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pukul 20.00 WIB. Informasi selengkapnya dapat dilihat di media sosial Instagram @teaterpagupon. Pemesanan tiket dapat melalui narahubungnya di 089635518915 (Tifany).
Penulis: Akbar Prabowo Triyuwono/Narasastra
Foto: Tanisha Fortuna/Teater Pagupon