Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Pengobatan Naturopati
7 November 2022 22:05 WIB
Tulisan dari Nardiin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian mendengar metode pengobatan alternatif yang satu ini? Rasanya, pengobatan naturopati masih terdengar asing di kalangan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pengobatan naturopati adalah jawaban yang Tuhan berikan kepada saya setelah bertahun-tahun berhadapan dengan dermatitis atopik. Naturopati adalah sistem pengobatan alami untuk membantu tubuh menyembuhkan dirinya sendiri. Bentuk dari metode pengobatan ini sangat beragam mulai dari terapi, penggunaan tanaman herbal, meditasi, akupunktur, meditasi, dan konseling nutrisi.
Setahun yang lalu tepatnya pada tahun 2021. Saya mengalami puncak dari dermatitis atopik. Pada saat itu seluruh muka saya memerah, kulit saya mengelupas karena kering, dan beberapa bagian tubuh saya mengalami ruam yang menimbulkan rasa perih dan tidak nyaman. Saya sudah mencoba berbagai jenis body lotion dan cream untuk menyembuhkan kondisi kulit saya pada saat itu. Sayangnya, tak ada yang membuahkan hasil. Saya merasa frustasi dan hampir putus asa karena dermatitis atopik benar-benar mengganggu aktivitas harian saya.
ADVERTISEMENT
Karena merasa salep dan obat yang dokter berikan tidak dapat membantu saya. Akhirnya, saya mencoba mencari metode pengobatan lain untuk menyembuhkan dermatitis tersebut. Setelah mencari-cari informasi, saya menemukan seseorang yang bernasib sama dengan saya. Orang tersebut bernama Marlisa Abigail Tenggara. Marlisa memiliki komunitas eksim di Instagram bernama @seputareksim. Dalam akunnya, Marlisa menceritakan kisahnya menyembuhkan eksim atau dermatitis atopik tanpa steroid, yakni lewat jalur pengobatan alami. Selain Marlisa, saya juga menemukan seorang praktisi naturopati bernama Debby Jean Marie, beliau banyak membimbing orang-orang seperti saya untuk menyembuhkan sebuah penyakit lewat pengobatan alami.
Setelah menggali informasi dari dua orang tersebut, saya belajar bahwa ketika kulit sedang mengalami flare up maka tandanya tingkat inflamasi dalam tubuh seseorang sedang tinggi. Oleh karena itu, para ahli naturopati mendorong pasiennya untuk mengonsumsi makanan alami demi menurunkan peradangan tersebut, yaitu dengan mengkonsumsi whole foods, menghindari makanan penyebab inflamasi, seperti gluten dan produk olahan susu, serta menghindari highly processed food yang mengandung zat kimia.
ADVERTISEMENT
Saya menyadari bahwa selama ini saya salah karena saya hanya mengandalkan obat luar dan tidak mencoba untuk mengobati dermatitis atopik dari dalam. Setelah mengetahui metode nauropati, saya bertekad untuk berubah dan berkomitmen untuk mengubah pola hidup saya.
Saya menjalani diet ketat selama satu tahun dengan menghindari gluten, seperti roti, kue, pasta, dan semua makanan yang terbuat dari tepung terigu. Selain itu, saya juga menghindari semua makanan yang mengandung susu sapi, seperti es krim dan minuman boba. Selama satu tahun, saya menjalani pola hidup sehat sesuai ajaran naturopati dengan mengonsumsi sayur, buah, dan probiotik. Setiap pagi, saya juga mengkonsumsi jus seledri dan vitamin D. Minuman kopi pun harus saya ganti dengan matcha atau teh herbal lainnya karena kafein dalam kopi dapat memperburuk kondisi dermatitis atopik saya.
ADVERTISEMENT
Selain mengubah pola makan, saya juga melakukan aktivitas seperti meditasi dan yoga untuk mengontrol tingkat stres. Sebagai informasi, stress dapat memperburuk dermatitis karena tubuh akan melepaskan hormon stres yang disebut kortisol. Ketika dilepaskan dalam jumlah besar maka kortisol akan menekan sistem kekebalan dan meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Satu tahun tersebut bukanlah perjalanan yang mudah bagi saya. Namun, metode naturopati itulah yang menyelamatkan hidup saya. Lewat naturopati saya belajar bahwa tubuh kita diciptakan begitu canggih oleh Tuhan sehingga dapat menyembuhkan dirinya sendiri asalkan kita membantunya dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan. Setelah berjuang selama satu tahun, tidak hanya kesembuhan yang saya dapatkan, tetapi juga kebahagiaan serta kesehatan jasmani dan rohani.
ADVERTISEMENT