Konten dari Pengguna

Membentuk Sikap Peduli Siswa di Luar Kelas

31 Agustus 2017 19:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nardis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Membentuk Sikap Peduli Siswa di Luar Kelas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Masalah pendidikan di Indonesia tidak akan selesai jika hanya mengandalkan teori tanpa bertindak. Negara membutuhkan siswa yang peduli bukan hanya pendidikan, namun dengan masalah-masalah yang timbul baik dari sosial, hukum, politik dsb.
ADVERTISEMENT
Hal itu tidak lain demi kemajuan suatu negara. Namun fakta berbicara lain, sebagian besar siswa di indonesia hanya mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain, pelajar yang cerdas tidak peduli terhadap temannya yang malas, pelajar yang malas tidak perduli terhadap nilainya yang rendah, dan pelajar yang cerdas dan malas tidak perduli terhadap masalah-masalah yang dihadapi anggota masyarakat lain.
Inilah yang terjadi di negara berkembang ini, masih berkembang dengan pendidikannya, masih berkembang dengan hukumnya, masih berkembang dengan politiknya dan masih berkembang dengan tingkat korupsinya. Untuk mengatasi masalah ini, perlu kesadaran dari pelaku pendidikan itu sendiri, terutama guru untuk mengajarkan sikap peduli di luar kelas.
Pendidikan karakter yang lagi gencar di lakukan oleh pemerintah tidak akan bisa mengatasi masalah kepedulian pelajar terhadap pendidikan, polusi, kemiskinan, obat-obatan, korupsi, ketidak adailan sosial, dan konflik internasional. untuk itu, kunci dari masalah ini adalah bagaimana sikap sekolah dalam menyadarkan calon genarasi penerus bangsa ini untuk peduli terhadap masalah-masalah yanga ada di negara maupun dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Thomas Lickhona (2016: 448) sekolah dapat membantu membentuk sikap peduli pelajar dan warga yang aktif diluar kelas jika mereka:
1. Membuat siswa sadar tentang kebutuhan dan penderitaan orang lain di negaranya dan seluruh dunia 2. Menawarkan kelompok-kelompok yang dapat dijadikan contoh, seperti Oxfam amerika dan Amnesti internasional yang bekerja secara efektif untuk membantu orang-orang miskin dan tertindas, dan mengatur proyek aksi pelajar untuk membantu 3. Menyediakan role model yang menginspirasi, seperti program Giraffee Project Heroes, yang berkaitan dengan orang yang membantu orang lain di komunitasnya sendiri 4. Menyediakan role model teman sebaya yang positif 5. Memberikan kesempatan pada pelajar untuk melakukan kegiatan pelayanan sekolah khususnya dalam hubungan bantuan yang face to face, seperti class buddies dan in cross age tutoring 6. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan pelayanan pada masyarakatnya, dan jika memungkinkan mengintegrasikan program layanan tersebut dengan akademik 7. Menyediakan pendidikan di bidang keadilan sosial, politik perubahan, dan aksi warga masyarakat
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mengajarkan siswa untuk peduli, semangat kepedulian terhadap masyarakat di sekolah, negara dan dunia adalah salah satu penangkal yang paling menjanjikan untuk menghilangkan individualisme yang egois dan dapat membentuk budaya kita sesuai dengan nilai-niali bangsa .