Intip Karya Batik Wdrupadi, Klasik dan Fashionable

Nariko Christabel
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
19 Juni 2022 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nariko Christabel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fransiska Ade Wisni Wihandranti / Sumber : Dok Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Fransiska Ade Wisni Wihandranti / Sumber : Dok Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang secara resmi telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya bukan benda.
ADVERTISEMENT
Di tengah banyaknya trend fashion modern yang berkembang di tengah masyarakat, ternyata saat ini masih terdapat generasi muda yang peduli terhadap warisan bangsa Indonesia. Hal tersebut turut dialami oleh Fransiska Ade Wisni Wihandranti atau yang kerap dipanggil dengan Wisni.
Beberapa masyarakat yang memilih untuk menggunakan celana jeans, kaos, sampai dengan celana kain sebagai pakaian sehari-hari karena dianggap nyaman, justru berbanding terbalik dengan Wisni. Ia senantiasa selalu menggunakan atasan kutu baru yang dipadukan dengan rok batik hasil buatannya sendiri.
Masker dan Bucket Hat karya Wdrupadi / Sumber : Dok Pribadi
“Dengan memakai batik setiap hari itu sebagai bentuk kecintaan saya akan warisan budaya,” tuturnya. Selain senang mengenakan batik, Wisni juga turut melestarikan keindahan kain batik yang disulap menjadi karya indah, seperti rok, celana lilit, bucket hat, sampai dengan masker. Wdrupadi, itulah nama bisnis batik yang dijalankan olehnya.
ADVERTISEMENT
Label serta logo Wdrupadi sendiri terinspirasi dari salah satu tokoh wayang yang bernama Dewi Drupadi, yang memiliki sifat baik, teliti, cekatan, setia dan cantik parasnya. Dengan arti dari label dan logo tadi, Wisni berharap hal tersebut dapat tersampaikan pada pelanggan, sehingga Wdrupadi semakin dikenal oleh masyarakat.
Wdrupadi juga turut memiliki slogan yang dibawa sampai dengan saat ini, yakni “KAS” (Klasik, Anggun, Sporty). Klasik yang memiliki arti tidak lekang oleh waktu, anggun dalam kata maupun tindakan, serta sporty yang berarti dinamis akan perubahan serta cepat tanggap yang disertai semangat sportifitas.
Perjalanan Wdrupadi dimulai pada tahun 2010 ketika Wisni mulai konsen ke batik dan hendak meningkatkan kemampuannya dan mengikuti kursus. Sekitar tahun 2012 – 2015 ia mulai berkreasi untuk dirinya sendiri dan orang-orang terdekatnya. Selain itu, Wisni juga mulai membentuk tim jahit dan berkreasi dengan kain tenun, lurik, serta jumputan guna meningkatkan standar kualitas produknya. Selain menjual barangnya di Saung Batik Wdrupadi secara langsung, ia juga menjualkannya secara online melalui instagram @saung_batik_wdrupadi.
Hasil karya batik Wdrupadi / Sumber : Instagram Dok Pribadi
Karya batiknya pun semakin dikenal banyak oleh masyarakat, sehingga sekitar tahun 2016-2022 ia senantiasa mengikuti pameran di suatu mall sampai dengan pameran yang berskala nasional. Wisni juga kerap diundang oleh beberapa media televisi untuk diwawancarai terkait perjalanan bisnisnya, seperti di NET TV, MNC TV, dan media lainnya.
ADVERTISEMENT
Wisni juga berharap agar budaya batik dapat terus berkembang dan dikenal oleh seluruh masyarakat agar warisan budaya ini tidak ditinggal oleh negara kita sendiri. “Kenali, cintai, lalu ceritakan ke banyak orang tentang warisan budaya batik,” saran Wisni kepada generasi milenial guna membantu dalam melestarikan batik.