Konten dari Pengguna

Jakarta Kota Multikultural

Astrid Cahaya
Accounting.
23 Juni 2022 13:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
420
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astrid Cahaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya telah tinggal di Jakarta sepanjang hidup saya dan itu luar biasa! Tidak banyak yang bisa saya katakan karena kota ini adalah tempat kelahiran saya. Jakarta riuh, penuh semangat dan penuh kreativitas.
Foto: Ondang Dahlia
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ondang Dahlia
Makanan di Jakarta sangat enak! Aneka masakan kuliner dari berbagai daerah tersedia di Jakarta. Baik itu masakan daerah maupun internasional, semuanya mudah ditemukan di Jakarta. Favorit saya adalah satai Padang. Meski Jakarta memiliki makanan khas seperti kerak telur, namun makin sulit ditemukan. Anak-anak zaman sekarang pun banyak yang tidak mengenal makanan khas Betawi yaitu kerak telur.
ADVERTISEMENT
Jakarta memang surganya belanja, mall-mall besar atau kecil bertebaran di setiap sudut kota. Pembeli harus pandai menawar, terutama saat berbelanja di Pasar Tanah Abang. Ini adalah salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Asia Tenggara. Banyak pedagang dari berbagai daerah di Indonesia mengambil dagangannya dari Pasar Tanah Abang. Selain harganya yang murah, modelnya juga selalu up-to-date.
Foto: Ondang Dahlia
Jika kamu ingin berbelanja barang-barang berkelas, banyak juga mall yang bisa dikunjungi. Jalan Sudirman dan SCBD merupakan kawasan favorit belanja warga kelas sosial menengah ke atas.
Dahulu Jakarta identik dengan bajaj dan metromini, namun sekarang sudah sangat jarang ditemui lagi. Jakarta merupakan kota urban dengan sistem transportasi umum yang baik. Naik bus kota seperti Transjakarta atau MRT merupakan kemajuan pesat yang ditawarkan Jakarta kepada warganya.
ADVERTISEMENT
Lebih dari sekadar lalu lintas yang padat dan aneka jajanan kaki lima, Jakarta memiliki budaya yang masih kental dan lestari. Ondel-ondel adalah hiburan saya semasa kecil, atau naik delman berornamen ondel-ondel di Monas. Pengalaman itu menjadi kenangan masa kecil yang tak terlupakan.
Jakarta sering digambarkan sebagai kota metropolitan yang ramai, dengan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di sepanjang jalan yang ramai. Namun di balik hiruk pikuk lalu lintas dan gedung-gedung berkilau, kita akan menemukan bahwa Jakarta secara aktif merangkul budayanya yang beragam. Jakarta menjadi cetak biru budaya dan sejarah bangsa.
Di hari jadi DKI Jakarta yang ke-495, semoga Jakarta makin maju, bersih, tertata, dan bisa menjadi kota yang lebih nyaman bagi warganya.
ADVERTISEMENT
#HUTDKI495