Opelet Tua Saksi Bisu Jakarta Tempo Dulu

Astrid Cahaya
Accounting.
Konten dari Pengguna
25 Juni 2022 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
420
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astrid Cahaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Adrian Pranata, Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Adrian Pranata, Unsplash.
ADVERTISEMENT
Serial Si Doel Anak Sekolahan cukup populer di akhir tahun 90-an. Bahkan di tahun 2018, drama keluarga Betawi ini diangkat ke layar lebar dengan judul Si Doel The Movie. Salah satu ikon film yang mengangkat kehidupan masyarakat Betawi yang terkenal adalah Opelet. Ya, opelet identik dengan kehidupan budaya masyarakat Betawi. Opelet adalah mobil penumpang yang memiliki kapasitas kecil. Masih ingat ketika saya kecil, ibu saya selalu membawa ke pasar menggunakan angkutan umum opelet.
ADVERTISEMENT
Opelet dapat mengangkut sekitar enam hingga delapan penumpang, kadang lebih sehingga kami harus berdesak-desakan. Padahal waktu kecil juga ada transportasi lain seperti bajaj, namun kebanyakan orang memilih opelet karena pelayanannya yang cepat dan biaya yang lebih murah.
Entah tahun berapa ada peremajaan angkutan umum di Jakarta, opelet dianggap sudah tidak layak lagi mengangkut penumpang. Hanya ada beberapa jalur yang dilintasi opelet, salah satunya kawasan Benhil dan Salemba. Saya masih sering menggunakan opelet ini sampai SMP. Hingga hari ini, jika melintas di daerah Benhil dan tampak opelet, saya masih suka mengenang suasana Jakarta dahulu.
Opelet bukan hanya sekadar angkutan umum tua dan ketinggalan zaman bagi saya, tetapi juga menjadi saksi bisu kenangan saya akan kota Jakarta semasa kecil. Selain opelet, bajaj merah juga menjadi kenangan tak terlupakan akan kota Jakarta. Kita tidak akan menemukan bisingnya deru mesin khas bajaj merah di kota lain kecuali Jakarta. Meski berisik, panas, dan ugal-ugalan saat mengendarai bajaj, ini adalah transportasi umum favorit. Dahulu belum ada ojek daring seperti sekarang, sehingga bajaj menjadi transportasi yang paling banyak dicari oleh warga Jakarta.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan peremajaan pada bajaj merah. Suaranya yang brisik dan asap hitam pekat dari knalpotnya dianggap mencemari ibu kota. Akhirnya Bajaj beralih menjadi lebih modern menggunakan bahan bakar gas (BBG). Bajaj merah akhirnya punah, dan suara gemuruhnya hanya tinggal kenangan sekarang.
Opelet dan deru mesin bajaj merah adalah nostalgia terindah saya untuk Jakarta. Saat ini, Jakarta telah berubah menjadi kota metropolitan dengan gedung pencakar langit dan kendaraan transportasi modern seperti TransJakarta, LRT dan MRT. Usia telah menggusur opelet dan bajaj merah dari habitatnya. Tetapi kenangan saya tentang opelet dan bajaj merah tidak akan pernah hilang, itulah yang selalu membuat saya merindukan Jakarta tempo dulu.
ADVERTISEMENT
Dirgahayu ke-495 untuk Kota Jakarta. Kota tercinta tempat aku dilahirkan dan mengukir banyak kenangan indah semasa kecil. Semoga selalu terdepan, semakin indah dengan keragamannnya, dan semakin maju.
#HUTDKI495