Konten dari Pengguna

Pengaruh Jenis Kemasan dan Penyimpanan Pada Cabai Merah Segar

Amalia Nasution
Mahasiswa Magister Ilmu Pangan Institut Pertanian Bogor
8 Mei 2024 8:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amalia Nasution tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : https://www.shutterstock.com/id/image-photo/red-hot-chilli-peppers-pattern-texture-1096661960
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://www.shutterstock.com/id/image-photo/red-hot-chilli-peppers-pattern-texture-1096661960
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain menjadi bumbu masakan yang umum digunakan, cabai merah juga memiliki nilai tambah dalam hal kandungan nutrisinya. Mereka mengandung vitamin C, vitamin A, vitamin K, dan beberapa mineral penting seperti kalium dan magnesium. Selain itu, cabai merah juga mengandung senyawa antioksidan seperti karotenoid dan flavonoid yang dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit.
Cabai merah juga memiliki berbagai macam varietas, yang masing-masing memiliki tingkat kepedasan dan aroma yang berbeda. Beberapa varietas cabai merah bahkan digunakan dalam produksi sambal atau saus pedas yang terkenal di beberapa negara.
Secara budaya, cabai merah juga sering menjadi simbol dari keberanian atau keberanian dalam banyak masyarakat di seluruh dunia. Misalnya, dalam beberapa tradisi makanan pedas di berbagai negara, mengonsumsi cabai merah yang sangat pedas dianggap sebagai tanda keberanian atau ketahanan terhadap rasa pedas. Maka, perlu sekali kita mempelajari pengaruh jenis kemasan dan penyimpanan pada cabai merai segar agar kualitas dari cabai merah selalu baik.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian dari Lamona et al. 2015, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar cabai merah dapat selalu segar dalam waktu yang lama :
Susut bobot cabai dapat menjadi indikator penurunan mutu produk pertanian, terutama pada cabai segar. Penyimpanan pada suhu rendah dapat memperlambat proses penurunan kandungan air cabai, namun susut bobot biasanya cenderung lebih tinggi pada suhu 10°C daripada 15°C. Kemasan plastik film PP efektif menahan kehilangan air, menghasilkan susut bobot yang lebih rendah dibandingkan dengan kemasan lainnya. Penelitian ini menegaskan pentingnya penanganan pasca panen yang tepat, termasuk pemilihan kemasan dan suhu penyimpanan, untuk menjaga kualitas cabai merah.
ADVERTISEMENT
Penurunan kekerasan cabai menandakan kekeringan karena kehilangan air, terutama pada cabai yang disimpan dalam kemasan jala plastik. Pelunakan tekstur cabai juga terjadi, dikarenakan perubahan komposisi dinding sel saat buah matang. Biasanya variasi kekerasan cabai berkisar antara 0.30 hingga 0.43N, dipengaruhi oleh jenis kemasan dan suhu penyimpanan. Kemasan yang mampu menahan kehilangan air, seperti karung plastik dan plastik film PP, dapat mempertahankan kekerasan dan kualitas cabai lebih baik.
Warna merah pada cabai disebabkan oleh pigmen karotenoid dengan variasi warna dari kuning jingga hingga merah gelap. Berdasarkan dari penelitian Lamona et al. (2015) tingkat kecerahan cabai berkisar antara 34.95 hingga 38.03, dengan suhu penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kecerahan. Cabai yang disimpan pada 10°C memiliki kecerahan lebih tinggi daripada pada suhu 15°C dan suhu ruang, karena kehilangan air yang lebih rendah pada suhu lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Perbedaan jenis kemasan dan interaksi antara jenis kemasan dan suhu penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap kecerahan cabai. Namun, kemerahan cabai dipengaruhi oleh suhu penyimpanan, dengan cabai pada suhu 10°C dapat memiliki kemerahan lebih tinggi daripada pada suhu lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa suhu penyimpanan memengaruhi perubahan warna cabai selama penyimpanan.
Umur simpan cabai dari berbagai kemasan dan suhu penyimpanan sampai batas maksimal kelayakan. Penelitian Lamona et al. (2015) menunjukkan bahwa hingga hari ke-5, terjadi kerusakan pada cabai yang disimpan, dengan perubahan tekstur dan pertumbuhan cendawan yang jumlahnya melebihi 40% pada setiap kemasan. Pada kemasan jala plastik, terjadi pengkerutan kulit dan penurunan bobot hingga 20% karena kehilangan air selama penyimpanan. Kemasan karung plastik menyebabkan kerusakan lebih banyak oleh pertumbuhan cendawan dan busuk basah, sementara pada plastik film, terjadi busuk basah dan fermentasi anaerob yang menghasilkan bau. Cabai dapat bertahan paling lama 29 hari pada kondisi optimal menggunakan plastik PP pada suhu 10°C.
ADVERTISEMENT
Sumber :
Lamona A, Purwanto YA, Sutrisno S. 2015. Effect of Different Packaging and Low Temperature Storage on the Quality Changes of Fresh Red Curly Chili. J. Keteknikan Pertan. 03(2):1–8.doi:10.19028/jtep.03.2.145-152.
Nurdjannah R, Purwanto YA, Sutrisno. 2014. Pengaruh Pengemasan dan Penyimpanan Dingin Terhadap Mutu Fisik Cabai Merah. 11(1):19-29.
Pandey SK, Yadav SK, Singh VK. 2012. A overview on Capsicum annum L. J. Pharm. Sci. Technol. 4(2):821–828.
Ropikoh S, Idris M, Nuh GM, Zainal M. 2024. PRODUK PANGAN ( The Development Of Food Product Packaging And Storage Technology ). 6(April):30–38.