Konten dari Pengguna

Sebuah Impian Anak Sulung

Naswa Aulia Khairunissa
Siswi SMP Trenmatika
26 Mei 2024 1:55 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naswa Aulia Khairunissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah pada umumnya terlihat hidup karena terdengar tawa riang di dalamnya. Namun, berbeda dengan rumah yang satu ini. Rumah yang terdapat 4 orang di dalamnya ini terlihat seperti rumah kosong. Kalea merupakan anak sulung dari 2 bersaudara, ia memiliki adik bernama Kamila yang saat ini sedang duduk di bangku kelas 4 SD. Orang tua Kalea merupakan orang yang sangat sibuk dengan pekerjaannya. Mereka sering sekali keluar negeri sehingga jarang untuk pulang ke rumah. Kalea dituntut oleh ayahnya untuk mendapatkan nilai di atas 90 diseluruh mata pelajaran. Jika tidak, Kalea akan dimarahi oleh ayahnya. Selain itu, ibunya memiliki sikap tidak peduli terhadap Kalea.
ADVERTISEMENT
Pada suatu hari, Kalea ingin membeli alat lukis. Melukis merupakan salah satu hobi Kalea karena dengan melukis, Kalea dapat menuangkan berbagai perasaannya ke dalam media lukis. Ia berharap dirinya dapat mengikuti lomba melukis. Banyak impian Kalea yang belum terwujud akibat tidak diizikan oleh kedua orang tuanya. Saat ingin keluar rumah, ia meminta izin terlebih dahulu dengan ibunya,
“Bun, Kalea izin keluar ya mau beli keperluan,” ujar Kalea meminta izin.
“Kepeluan apa lagi si kamu? Beli-beli mulu,” tanya Yuni yang merupakan sang ibu.
“Alat lukis bun,” ujar Kalea.
“Emang ga kapok-kapok ya anak ini. Pergi sana.” ujar ibunya menyuruh Kalea untuk pergi dari hadapannya.
Sumber: freepik.com
Setelah membeli alat lukis, Kalea merasa senang karena ia dapat melukis kembali. Kalea ingin melukis sebuah pemandangan laut karena sejak kecil ia sangat menyukai laut. Ia ingin mengutarakan perasaan rindunya terhadap laut karena sudah lama ia tidak pergi ke laut bersama keluarganya.
Sumber: freepik.com
Saat lukisan Kalea hampir selesai, tiba-tiba Rifan yang merupakan sang ayah pulang ke rumah. Ia melihat Kalea sedang melukis di halaman rumah. Mengetahui hal itu membuat dirinya marah besar, lukisan dan alat lukis milik Kalea dibuang sekian kalinya oleh ayahnya.
ADVERTISEMENT
“Kenapa sih susah banget dibilangin?! Ayah udah bilang berkali-kali buat jangan melukis! Melukis tuh ga ada gunanya, mending les sana, belajar dulu, nilai aja masih jelek, apa yang mau dibanggain dari dirimu?” ujar sang ayah marah.
Mendengar hal itu, Kalea menundukkan kepalanya sambil menahan tangisan. Setelah itu, Kalea langsung masuk ke dalam kamar, ia masih kepikiran tentang perkataan ayahnya. Terkadang Kalea tidak tahu harus bagaimana mencurahkan isi hatinya selain melalui media lukis. Ia tidak pandai untuk bercerita kepada orang lain karena biasanya ia hanya memendam perasaannya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, Kalea telah duduk di bangku kelas 3 SMA. Kalea mengalami banyak perubahan sejak beberapa tahun belakangan ini. Selain itu, nilai-nilai Kalea juga meningkat drastis, bahkan ia mendapatkan penghargaan juara 2 paralel di semester ini. Kalea berencana untuk melanjutkan kuliah di luar kota jika ia diterima di universitas impiannya yaitu Universitas Gajah Mada di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Setelah hasil pengumuman keluar, ia merasa terkejut bahwa dirinya diterima di universitas impiannya. Mengetahui hal itu, ia menghubungi kedua orang tuanya. Namun, hasilnya nihil. Kedua Orang tua Kalea tidak menjawab panggilan itu. Ia merasa sedih, padahal dirinya telah berusaha agar dapat membuat orang tuanya bangga.
Dua hari setelahnya, Kalea berangkat ke Yogyakarta. Untuk sementara waktu, ia menginap di rumah neneknya terlebih dahulu. Inilah pertama kalinya Kalea pergi sendiri ke luar kota. Ia merasa senang karena ia dapat pergi ke kota impiannya sejak SMP.
Saat di Yogyakarta, ia berniat berjalan-jalan untuk beberapa hari kedepan. Suatu ketika, Kalea pergi ke sebuah kafe dekat Malioboro. Kafe tersebut terdapat tempat melukis khusus. Ia telah memesan 1 tempat VVIP untuk melukis disana. Saat Kalea sedang melukis, ada satu sosok perempuan berambut hitam pekat yang menghampiri Kalea. Ia sangat memperhatikan bagaimana cara Kalea melukis.
ADVERTISEMENT
“Wow! Lukisan kamu kerenn bangett,” ujar sosok perempuan tersebut.
Kalea merasa terkejut. Ia tidak menyadari bahwa ada sosok perempuan yang memperhatikannya.
“Eeh, makasii kak,” ucap Kalea sambil tersenyum. Namun, disisi lain, ia sangat terkejut karena yang memuji lukisannya adalah pelukis idolanya, Christine Ay Tjeo.
Christine Ay Tjeo merupakan pelukis terkenal asal Bandung. Ia memiliki paras wajah yang cantik dengan hitam pekatnya. Karya Christine fokus pada kondisi manusia yang disaring melalui pengalaman subjektifnya sendiri. Karya pribadinya terkenal melekat dengan kesan mandiri, kokoh dan dingin. Ia pernah membuka eksibisi solo di Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura, hingga Korea Utara. Bahkan, karya Christine pernah terjual dengan seharga Rp.22,5 M.
“Kak Christine!! Aku suka banget sama lukisan kakak. Lukisan kakak tu bagus-bagus bangetttt,” ucap Kalea antusias.
ADVERTISEMENT
“HAHAHA, biasa aja kamu, anw makasii yaa,” ujar Christine.
Christine melihat detail hasil lukisan milik Kalea.
“OH IYA, kayaknya aku pernah liat acc instagram ituu deeh.” ujar Christine sambil menunjuk ke arah bawah bagian kanan yang terdapat nama instagram Kalea.
“Aduuh, itu akun khusus hasil lukisan aku kak. Aku sering posting hasil lukisan aku di akun itu,” ujar Kalea tersipu malu.
Akhirnya, mereka berdua mengobrol bersama. Banyak sekali yang mereka bicarakan, bahkan Kalea juga sempat bercerita tentang ayahnya. Christine memberitahu Kalea bahwa ia akan membuka sebuah pameran lukisan di Jakarta pada bulan Desember akhir mendatang. Chsristine meminta Kalea untuk menjadi Brand Ambasador di pamerannya. Christine merasa tertarik dengan berbagai hasil lukisan Kalea yang ditunjukan kepada dirinya. Ia juga ingin membantu dan menyakinkan orang tua Kalea bahwa anaknya dapat menjadi seorang pelukis. Namun, Kalea masih ragu untuk menerima tawaran tersebut. Ia takut orang tuanya akan marah dan tidak mengizinkannya.
ADVERTISEMENT
“Coba kamu hubungi ayah bunda kamu. Apa salahnya kamu buat minta izin dulu? Aku juga bakal bantuin kamu buat ngeyakinin mereka kok, nanti kamu kirimin G-Mail orang tua kamu yaa. Aku yakin mereka bakal ngizinin kok. Kan kali ini kamu serius dan kamu mau nunjukin ke mereka kalo kamu pasti bisa,” ujar Christine.
Kalea merasa sangat berterima kasih kepada Christine.
Sesampainya di rumah, Kalea mencoba menghubungi ibunya terlebih dahulu. Kalea merasa walaupun ibunya tidak peduli, ibunya masih dapat menghargai Kalea. Saat telepon tersambung, Kalea langsung berbicara,
“Halo bun, bunda sehat?”
Namun, ibunya memotong perkataan Kalea,
“Cepatlah, bunda sedang sibuk, jangan terlalu banyak basa-basi,” ujar ibunya kesal.
“Bun, Kalea ingin ikut buat jadi BA-nya Chistine Ay Tjeo. Boleh ga, bun?” tanya Kalea.
ADVERTISEMENT
“Ya boleh, bunda sudah tahu tadi ada yang mengirimi email ke bunda. Jika kamu serius, bunda akan bantu bilang ke ayah,” ujar ibunya.
“Okeey bun. Ale bakal lakuin yang terbaik. Doain ya buun,” ujar Kalea senang.
Namun, Kalea harus meminta izin kepada 1 orang lagi, yaitu ayahnya. Perasaan Kalea sangat takut. Ia takut ayahnya tidak mengizikan. Ketika telepon berdering, semakin bergetar perasaan Kalea. Telepon akhirnya tersambung.
“Hallo yah, Ale mau izin buat ikut jadi BA di pameran lukis Christine. Ale boleh minta izin buat ikut ga yah?” Kalea menghentikan ucapannya, tidak ada satupun suara. Hening seketika...
Akhirnya, Rifanpun menjawab, “Ayah baru tau dari bundamu. Yasudah, lakukan yang terbaik. Jangan mengecewakan ayah,” dan telepon langsung terputus.
ADVERTISEMENT
Walaupun hanya beberapa kata, perasaan Kalea sangat senang. Ia sangat berterima kasih kepada Christine karena akibat bantuan dari Christine kedua orang tua Kalea dapat mengizinkannya.
Pada bulan Desember awal, Kalea dan Christine pergi ke Jakarta. Kalea menginap di apartemen Christine selama beberapa hari. Pameran akan di mulai pada tanggal 27 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 spesial tahun baru yang artinya, akan dilaksanakan selama 5 hari. Beberapa hari kemudian, Kalea mulai melukis.
Sumber: infogambar.com
Pada hari pertama, Kalea membuat lukisan abstrak dengan warna warna basic yang ditambahkan berbagai ornamen khas Indonesia.
Sumber: freepik.com
Pada hari Kedua, Kalea membuat lukisan bunga mawar. Mawar sendiri memiliki arti kematian. Masa-masa itulah Kalea memiliki trauma yang berat dimana orang tuanya sering-seringnya bertengkar akibat masalah sepele. Kalea bahkan pernah disoraki oleh temannya ketika ia berpidato di depan kelas. Orang tua Kalea juga sering melampiaskan amarahnya terhadap Kalea terlebih jika nilainya di bawah 90. Bahkan, Kalea pernah ingin mencoba bunuh diri namun ditahan oleh adiknya.
Sumber: pinterest.com
Pada hari ketiga atau hari terakhir, adalah bagian Kalea membuat lukisan burung dara. Burung dara memiliki arti kedamaian. Kalea membuat lukisan ini karena ia merasa ia telah keluar dari masa terpuruknya.
ADVERTISEMENT
Ia telah banyak belajar hingga tercapai dirinya yang saat ini. Ia merasa dirinya yang sekarang lebih damai. Kalea tidak melihat dirinya yang cengeng, malas bersosialisasi, pendiam, dan lain-lain. Kalea merasa bahagia di kehidupannya yang sekarang. Christine yang mendengar arti dari lukisan Kalea merasa terharu. Christine merasa bangga bisa bertemu dengan Kalea di dirinya yang sekarang. Kalea juga sangat berterima kasih kepada Christine karena telah menjadikan lukisannya sebagai Brand Ambasador. Kalea merasa senang. Akhirnya, ia dapat mengutarakan isi hatinya lewat lukisan lagi.
Tanggal 27 Desember, tepat di hari pertama pembukaan pameran lukisan, hampir 500 orang yang datang ke pameran tersebut. Orang-orang sangat tertarik dengan hasil lukisan Kalea. Mereka sangat termotivasi dengan cerita Kalea. Bahkan, banyak orang-orang yang terharu dengan cerita di balik lukisan mawar miliknya. Pameran lukisan tersebut sangat ramai di media sosial. Bahkan, banyak artis-artis yang berniat untuk membeli salah satu lukisan Kalea dengan harga yang tinggi. Kalea juga menerima banyak tawaran di media sosialnya. Kalea sangat terharu. Ia merasa dirinya telah berhasil menjadi seorang pelukis.
ADVERTISEMENT
Kalea ingin menunjukan kepada ayah ibunya. Saat ingin menelpon orang tuanya, ternyata ayahnya telah ada di belakangnya.
“Ayah udah liat hasil lukisan kamu. Terima kasih telah memberikan hasil yang terbaik. Ayah bangga punya anak seperti Kalea,” ucap ayahnya yang ternyata di sampingnya ada ibunya.
Ibunya juga memberikan selamat kepada anaknya,
“Selamat atas lukisanmu, lukisanmu sangat indah. Bunda suka banget sama hasilnya. Makna lukisan kamu juga sangat bagus. Oh iya, nanti malam kita kumpul, okey?” ucap ibunya terkesan bangga.
Kalea merasa terharu, perjuangannya berhasil. Ternyata, menyakinkan kedua orang tuanya bukanlah hal yang gampang, tetapi itu bisa dilakukan salah satunya dengan menunjukkan keberhasilan kita.
Melukis yang merupakan hobi Kalea bukan hanya tentang gambar dan cat, tetapi banyak makna didalamnya.
ADVERTISEMENT