Konten dari Pengguna

Peran Mahasiswa PTKI dalam Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Islam

Naswa Iqwalia Putri
Mahasiswa Prodi Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7 Oktober 2024 8:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naswa Iqwalia Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar: GooglePlay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar: GooglePlay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin canggih, teknologi informasi telah mengambil alih banyak aspek dalam kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pembelajaran dan pendidikan. Umat Islam juga turut merasakan dampak dari perkembangan teknologi ini, terutama dengan hadirnya berbagai aplikasi yang mendukung pembelajaran Islam. Pengembangan aplikasi-aplikasi ini tidak hanya membutuhkan inovasi teknologi, tetapi juga pemahaman mendalam tentang ajaran Islam agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi umat, tanpa menyimpang dari nilai-nilai dalam agama Islam.
ADVERTISEMENT
Aplikasi pembelajaran Islam saat ini sudah berkembang pesat, mulai dari Al-Qur'an digital, aplikasi hadis, hingga pengingat waktu salat dan zakat. Salah satu contoh yang banyak digunakan adalah Al-Qur'an digital, yang memudahkan pengguna untuk membaca, mendengar, mempelajari terjemahan, dan tafsir ayat-ayat Al-Qur'an di mana saja. Kehadiran aplikasi-aplikasi semacam ini sangat membantu umat Islam, terutama di zaman modern yang penuh dengan kesibukan. Aplikasi tersebut mempermudah mereka yang mungkin tidak punya banyak waktu untuk menghadiri majelis ilmu secara fisik.
Dalam konteks ini, mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) memiliki peran penting. Mereka berada di garis terdepan dalam menghubungkan ajaran Islam dengan kemajuan teknologi. Dengan latar belakang pendidikan agama yang kuat, mahasiswa PTKI mampu memastikan bahwa konten dalam aplikasi sesuai dengan syariat Islam. Pengembangan aplikasi ini harus dilakukan dengan melibatkan ulama dan pakar Islam untuk merancang materi-materi yang sesuai dengan kebutuhan umat, sehingga pengguna dapat belajar dengan tenang dan yakin bahwa apa yang mereka pelajari sesuai dengan ajaran agama.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa PTKI juga memiliki akses terhadap berbagai kajian kontemporer yang menggabungkan ilmu agama dan teknologi. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru, seperti aplikasi hafalan Al-Qur'an yang interaktif atau bahan ajar digital yang dapat digunakan di pesantren atau madrasah. Inovasi-inovasi ini sangat relevan di era digital, di mana kebutuhan akan akses pembelajaran yang mudah dan cepat semakin meningkat. Teknologi seperti Virtual Reality (VR) juga memiliki potensi besar dalam mendukung pembelajaran Islam, misalnya dengan menciptakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan ziarah virtual ke tempat-tempat bersejarah dalam Islam, seperti Ka'bah dan Masjid Nabawi.
Contoh Virtual Reality Modern Ka'bah. Gambar: LightArtVR
Namun, salah satu tantangan besar dalam pengembangan aplikasi ini adalah kualitas informasi. Mahasiswa PTKI, sebagai calon pengembang aplikasi, harus memastikan bahwa aplikasi yang mereka kembangkan menggunakan sumber yang valid dan terpercaya. Selain itu, aplikasi juga harus memperhitungkan variasi pengguna, seperti anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Setiap kelompok usia memerlukan pendekatan yang berbeda. Misalnya, untuk anak-anak, aplikasi bisa dikemas dengan elemen yang lebih menyenangkan dan interaktif, seperti game atau animasi.
ADVERTISEMENT
Fitur lainnya yang bisa dikembangkan adalah pembelajaran berkelompok secara daring. Dengan fitur ini, umat Islam di seluruh dunia dapat berinteraksi, berdiskusi, dan berbagi ilmu melalui platform yang aman dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Fitur semacam ini bisa membantu memperkuat rasa kebersamaan antarumat, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari komunitas muslim.
Namun, ada tantangan lain yang perlu dihadapi, di balik potensi besar ini yaitu ketergantungan pada teknologi. Meski aplikasi dapat membantu umat dalam memperdalam ilmu agama, penting untuk diingat bahwa teknologi hanya sarana. Nilai-nilai keislaman harus tetap dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar bergantung pada aplikasi. Oleh karena itu, mahasiswa PTKI harus memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan benar-benar memudahkan umat untuk semakin dekat dengan Allah SWT, bukan malah menjadikan teknologi sebagai tujuan akhir.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi antara mahasiswa PTKI, pakar teknologi, ulama, dan masyarakat sangat diperlukan dalam pengembangan aplikasi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan umat. Mahasiswa PTKI harus mengambil peran aktif dalam mengembangkan aplikasi pembelajaran Islam yang relevan dengan perkembangan zaman, tanpa melupakan nilai-nilai dasar yang diajarkan oleh Islam. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi ini tidak hanya menjadi alat bantu pembelajaran, tetapi juga sarana untuk memperkuat iman dan pengetahuan umat di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, mahasiswa PTKI memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan aplikasi pembelajaran Islam yang relevan dan bermanfaat. Inovasi di bidang ini bisa menjadi kontribusi besar dalam mendekatkan umat Islam dengan ajaran agama, sekaligus menjawab tantangan zaman digital. Aplikasi yang mereka ciptakan akan menjadi bukti nyata bahwa teknologi bisa digunakan untuk memperkuat iman dan amal, selama diarahkan dengan bijak dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
ADVERTISEMENT