Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Perangi Anemia! Mahasiswa KKN Undip Kenalkan PUKAU: Puding Kacang Hijau Sedot
11 Agustus 2024 12:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Haajid Azzakah Nasywa Da'i tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wonogiri (01/08). Anemia merupakan kondisi berupa penurunan kadar sel darah merah atau hemoglobin sehingga tidak bisa mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Berdasarkan posyandu remaja yang telah terlaksana di Desa Pulutan Wetan, terdapat beberapa remaja putri dari berbagai dusun yang menderita anemia. Anemia tidak hanya terjadi pada kelompok usia tertentu tetapi juga dapat terjadi pada remaja yang masih berada pada masa pertumbuhan. Apabila dibiarkan, anemia dapat menimbulkan dampak berbahaya seperti penurunan konsentrasi, penurunan aktivitas fisik, gangguan pertumbuhan fisik dan mental, serta memiliki dampak negatif pada pertumbuhan janin. Anemia dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang anemia, pola tidur tidak teratur, kesalahan pola makan, menstruasi, peradangan akut, dan kelainan bawaan.
ADVERTISEMENT
Saat ini pencegahan dan penanggulangan anemia menjadi fokus pemerintah. Penurunan angka anemia dapat terjadi apabila terjalin kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi yang memiliki potensi pangan lokal, seperti kacang hijau. Hal ini karena kacang hijau mengandung 7,5 g zat besi dalam setiap 100 g. Selain kandungan zat besi, kacang hijau dipilih karena memiliki harga yang murah dan jumlah melimpah serta keberadaannya yang masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Inovasi pangan olahan kacang hijau dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip, Haajid Azzakah, yaitu dengan mengolah puding kacang hijau sedot. Puding kacang hijau sedot merupakan metode lain untuk menikmati puding kacang hijau yang dikombinasikan dengan susu. “Olahan kacang hijau menjadi bubur dan sari kacang hijau cenderung mainstream sehingga perlu dikreasikan agar remaja tertarik untuk mengonsumsi, yaitu melalui puding kacang hijau sedot ini. Puding sedot ini menawarkan kepraktisan dalam mengonsumsi puding, yaitu dengan menyedot puding langsung dari botol menggunakan sedotan tanpa harus repot-repot menyendok puding dari wadah”, ucap Haajid.
ADVERTISEMENT
Pengenalan puding kacang hijau sedot ini dilakukan kepada remaja Desa Pulutan Wetan di Posko KKN Undip yang terletak di Dusun Suru pada hari Kamis, 01 Agustus 2024. Kegiatan dilakukan dengan pembagian brosur yang berisi pengertian, ciri-ciri, penyebab, bahaya, dan pencegahan anemia serta resep pembuatan puding kacang hijau dilanjutkan dengan penyampaian materi. Setelah penyampaian materi, dilakukan kegiatan menonton video demonstrasi pembuatan puding kacang hijau sedot. Resep pembuatan dan video demonstrasi puding kacang hijau sedot tercantum dalam brosur. Brosur tersebut dapat dibawa pulang sehingga dapat membuat puding kacang hijau sendiri di rumah.
Setelah mencapai akhir acara, masing-masing remaja memperoleh produk puding kacang hijau sedot. Hal ini disambut antusias oleh remaja karena puding kacang hijau sedot ini termasuk produk baru yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Ayu, remaja kelas 11 SMA berkata, “Sejauh ini cuma makan kacang hijau yang diolah jadi bubur dan sari kacang hijau, jadi minum puding kacang hijau sedot ini baru pertama kali. Terobosan baru sih, jadi nggak bosen”. Melalui kegiatan ini, diharapkan remaja dapat mulai mencukupi kebutuhan zat besi melalui olahan pangan lokal sehingga dapat menurunkan angka anemia.
ADVERTISEMENT
Penulis: Haajid Azzakah Nasywa Da’i, Mahasiswa S-1 Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, KKN Reguler Tim II Universitas Diponegoro 2024, Desa Pulutan Wetan, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri
Dosen Pembimbing: Feri Satria Wicaksana Effendy, S.H., M.H.