Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Narkoba Menjadi Perusak Masa Depan Bagi Generasi Muda
9 November 2024 18:26 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Nasywa Maura Wilona tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, narkoba, yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya lainnya, adalah zat atau bahan yang jika masuk ke dalam tubuh manusia baik melalui mulut, di hirup, maupun disuntikkan dapat memengaruhi pikiran, suasana hati, perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba memiliki efek adiktif yang kuat, menyebabkan ketergantungan yang membuat penggunanya sulit untuk berhenti. Zat ini juga memiliki efek toleransi dan membentuk kebiasaan, sehingga pengguna terus mencari dan membutuhkan narkoba.
ADVERTISEMENT
Narkoba memiliki tiga sifat yang sangat berbahaya, yaitu habitual, adiktif, dan toleran. Sifat habitual membuat pengguna terus-menerus teringat dan ingin kembali menggunakan narkoba. Sifat adiktif menyebabkan pengguna tidak bisa berhenti mengonsumsinya. Sementara itu, sifat toleran membuat tubuh pengguna semakin terbiasa dengan narkoba, sehingga memerlukan dosis yang semakin tinggi dari waktu ke waktu.
Narkoba dapat hadir secara halus, seringkali melalui promosi yang menarik dan menyentuh rasa bangga di kalangan generasi muda. Jaringan pemasarnya sudah sangat luas dan bersifat terputus, sehingga seringkali satu bandar tidak mengenal bandar lainnya. Jika masalah narkoba tidak ditangani dengan serius oleh seluruh lapisan masyarakat, maka cita-cita untuk menjadikan Indonesia bebas dan bersih dari narkoba akan sulit tercapai.
ADVERTISEMENT
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu masalah besar di Indonesia yang sangat diperhatikan oleh pemerintah, karena tindakan ini dapat merusak moral bangsa. Oleh sebab itu, pemerintah sangat peduli dan berkomitmen dalam menangani penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Di Indonesia, masalah ini semakin serius seiring dengan meluasnya penyalahgunaan dan distribusi narkoba. Dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba juga semakin beragam, sehingga upaya pemerintah untuk mengatasi dan mengurangi peredarannya menjadi tantangan yang tidak mudah pula.
Saat ini penggunaan narkoba di kalangan generasi muda semakin meningkat di Indonesia. Penyimpangan perilaku ini berpotensi membahayakan masa depan bangsa, karena seseorang yang sudah ketergantungan narkoba akan mengalami kecanduan yang menimbulkan rasa tidak nyaman hingga rasa sakit yang sangat parah pada tubuh.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari BNN, terdapat sekitar 2,2 juta remaja di Indonesia yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, dan jumlah ini berpotensi terus meningkat setiap tahunnya. Survei nasional tentang prevalensi penyalahgunaan narkotika pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 1,73% dari populasi Indonesia atau sekitar 3,3 juta penduduk berusia 15-64 tahun terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. Data ini juga mengungkap adanya peningkatan signifikan dalam penyalahgunaan narkotika pada kelompok usia 15-24 tahun.
Generasi muda sangat rentan terhadap penggunaan narkoba karena mereka berada dalam fase perkembangan fisik dan emosional yang sensitif. Mereka lebih mudah terpengaruh oleh tekanan sosial, dorongan rasa ingin tahu, dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru. Dimana masa remaja adalah fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Pada tahap ini, remaja berada dalam periode yang sangat sensitif atau rentan dalam menghadapi berbagai hal. Mereka mengalami perkembangan fisik dan psikologis yang diiringi oleh berbagai perubahan. Pola pikir dan perilaku remaja pun berubah seiring perkembangan moralnya. Jika seorang remaja kurang mendapatkan perhatian dari orang-orang terdekat seperti orang tua atau teman, maka kemungkinan penyimpangan perilaku akan meningkat. Lingkungan juga memainkan peran penting, seperti interaksi dengan teman sebaya yang menggunakan narkoba dan pengaruh negatif dari media. Selain itu, kurangnya pemahaman mengenai bahaya narkoba semakin meningkatkan kerentanan generasi muda terhadap penyalahgunaan narkoba. Penyimpangan ini umumnya bersifat negatif dan sering disebut sebagai kenakalan remaja.
ADVERTISEMENT
Penggunaan narkoba pada generasi muda membawa dampak buruk, seperti kerusakan fisik pada organ tubuh termasuk risiko HIV/AIDS dari jarum suntik, mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, psikosis, serta perilaku berbahaya, termasuk kekerasan dan kecenderungan bunuh diri.
Sedangkan, di bidang pendidikan, narkoba mengganggu konsentrasi dan menurunkan prestasi akademik, yang sering berujung pada putus sekolah. Secara sosial juga narkoba dapat merusak hubungan dengan keluarga dan masyarakat, mendorong isolasi, dan meningkatkan konflik.
Selain itu, ketergantungan narkoba memicu perilaku berisiko dan kriminalitas, seperti pencurian dan perdagangan narkoba, yang mengancam ketertiban masyarakat.
Narkoba telah menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi muda. Generasi muda, sebagai tulang punggung bangsa dan harapan masa depan, rentan terjerumus dalam penggunaan narkoba. Berbagai faktor, seperti tekanan teman sebaya, rasa ingin tahu, dan kurangnya pemahaman tentang dampak buruk narkoba, mendorong mereka untuk mencoba zat-zat terlarang ini. Sayangnya, dampak yang ditimbulkan tidak hanya merugikan pengguna, tetapi juga memengaruhi masyarakat secara luas.
ADVERTISEMENT
Dari dampak-dampak negatif yang sudah disebutkan diatas, pada akhirnya, dapat kita sadari bahwa penggunaan narkoba sudah jelas dapat merusak masa depan generasi muda. Efeknya yang merusak pada kesehatan fisik dan mental, pendidikan, hubungan sosial, serta kecenderungan kriminalitas, menjadikan narkoba sebagai ancaman serius bagi harapan dan masa depan bangsa.
Sebagai generasi muda, kita tentunya memiliki banyak impian dan cita-cita yang ingin diraih di masa depan. Namun, jika kita tergoda dan terjerumus dalam penggunaan narkoba, jalan untuk mewujudkan segala harapan itu akan menjadi jauh lebih sulit.
Narkoba tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga merusak kemampuan kita untuk berpikir jernih, belajar, dan berkembang. Hal-hal yang telah kita rencanakan dan harapkan, seperti menyelesaikan pendidikan, meraih karier yang sukses, atau bahkan menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman, bisa terhambat atau bahkan gagal tercapai karena ketergantungan pada narkoba.
ADVERTISEMENT
Kehilangan kendali atas diri kita sendiri hanya akan membawa kita semakin jauh dari masa depan yang kita idamkan. Oleh karena itu, menjaga diri dari pengaruh narkoba bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga soal mempertahankan mimpi dan peluang hidup yang lebih baik.