Konten dari Pengguna

Dinamika Kakak Beradik

Nasywa Syafira
Mahasiswa Jurnalistik, Politeknik Negeri Jakarta
10 Juni 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nasywa Syafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret tiga perempuan bersaudara, sumber: pngtree.com
zoom-in-whitePerbesar
Potret tiga perempuan bersaudara, sumber: pngtree.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aku merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakakku yang pertama bernama Tyas, yang kedua bernama Daffa. Kami bertiga sesama perempuan, dan memiliki selisih masing-masing 3 tahun.
ADVERTISEMENT
Hidupku memang sederhana, tidak mewah seperti orang lain. Namun aku sangat bersyukur memiliki dua kakak yang sangat hebat. Saat aku kesulitan mengerjakan tugas, dua kakakku selalu sigap untuk membantu. Saat aku memiliki masalah, mulai dari hal sepele hingga yang berat, dua kakakku selalu membantu dan mendengar keluh kesahku.
Aku dan kedua kakakku tumbuh di keluarga yang tidak bisa mengungkapkan perasaan sayang satu sama lain. Tetapi, saling membantu dan merangkul menurutku merupakan bahasa cinta yang kami lakukan hingga saat ini. Walaupun aku belum sehebat kedua kakakku, aku berjanji akan mengikuti jejaknya. Aku janji akan terus membantu dan merangkulnya, selayaknya mereka berdua menyayangiku.
Kakakku yang pertama menempuh pendidikan di kampus yang sama denganku, tetapi berbeda jurusan. Kakakku mengambil jurusan Akuntansi, dan lulus ditahun 2020. Setelah lulus, kakak pertamaku melanjutkan karirnya di PT Erajaya Swasembada. Tetapi, sekarang ia menjalankan karirnya di perusahaan Scarlett Beauty, dan mengambil posisi finance. Banyaknya faktor dan tekanan lah yang membuatnya pindah ke perusahaan lain.
ADVERTISEMENT
Kakak keduaku menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jakarta, jurusan Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital. Ia sedang menjalani semester terakhirnya dengan mengerjakan tugas akhir.
Meskipun kami bertiga sering bertengkar, tetapi pada akhirnya kami selalu saling memaafkan. Sifat kedua kakakku yang galak dan menjengkelkan, terkadang membuatku kesal dan benci. Tetapi, semua itu mereka lakukan karena sayang padaku.
Kakak pertamaku menjadi tulang punggung keluarga sejak orang tuaku bercerai. Ya, ayahku sudah melepas tanggung jawabnya dan pergi entah kemana. Memiliki kakak yang tangguh dan hebat merupakan anugerah yang sangat berharga. Aku belajar banyak hal darinya.
Kakak pertamaku jarang sekali menunjukan kesedihannya. Ia selalu terlihat baik-baik saja dan menyembunyikan rasa sedihnya. Terkadang, aku merasa menjadi adik yang gagal saat tidak bisa menolong kakak pertamaku. Aku sangat berharap bisa membantu dan membahagiakannya.
ADVERTISEMENT
Kakak pertamaku merupakan sosok yang sangat pintar dan ambisius. Ia juga sangat galak dan tegas. Ia selalu bertekat untuk mengejar impian dan karirnya. Terkadang aku merasa malu dan minder, karena sifatku yang berbanding terbalik dengannya. Tak heran bila Ia dikenal baik dan disenangi orang-orang sekitarnya.
Kakakku yang kedua merupakan sosok yang tomboy dan terlihat ceria. Pembawaanya yang ramah dan asik membuatnya memiliki teman baru dengan cepat, dan disukai beberapa pria. Aku belajar menjadi sosok yang ramah darinya.
Aku sangat bangga memiliki kedua kakak seperti mereka. Walaupun sifat kami berbeda, kami mencoba untuk terus belajar mengerti satu sama lain. Kedua kakakku selalu merangkul dan ada untukku saat duniaku tidak baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya aku sedikit malu menulis tulisan ini. Ya, aku tidak pandai mengungkapkan rasa sayang dan cinta, terlebih untuk kedua kakakku. Tetapi, dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku sangat menyayanginya. Aku sangat bersyukur, dan bangga bisa menjadi adik dari kedua kakakku.
Terkadang aku bingung, mengapa kakakku bisa hidup menjadi kakak. Saat aku kesulitan mengerjakan tugas, kakakku selalu membantuku. Lalu, saat Ia kesulitan sepertiku, kepada siapa Ia meminta tolong?. Saat aku tidak memiliki uang, kakakku selalu memberikanku uang. Saat kakakku tidak ada uang, kemana mereka akan memintanya?. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang selalu berputar di kepalaku.
Kedua kakakku merupakan pembuka jalan untukku. Mulai dari sekolah, hingga menempuh pendidikan di universitas. Aku termotivasi dan mengikuti jejaknya. Aku ingin sekali bisa seperti mereka.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya, aku selalu bersyukur pada Tuhan karena sudah menciptakan kedua kakakku. Setiap selesai sholat, aku selalu mendoakannya. Aku selalu berdoa, semoga kedua kakakku selalu diberikan kesehatan, dilancarkan rezekinya, dimudahkan urusannya, dan mendapat pasangan yang baik. Kedua kakakku pantas mendapatkannya.
Terkadang, aku sedih saat kedua kakakku bercerita tentang perlakuan yang tidak mengenakkan dari orang sekitarnya. Aku ingin sekali marah, karena kedua kakakku sangat baik dan tidak pantas mendapatkan perilaku seperti itu. Tetapi, kedua kakakku selalu memaafkannya dan mengajarkanku untuk menjadi pribadi yang pemaaf dan tidak menjadi pendendam.
Semakin dewasa, aku semakin menyadari betapa berharganya hidup dengan persaudaraan yang saling memiliki satu sama lain. Jika boleh memilih, aku ingin terus menjadi adik yang disayangi mereka selamanya. Aku takut tidak bisa hidup tanpa kedua kakakku. Aku takut mereka meninggalkanku nantinya. Meskipun tetap akan terjadi, sampai saat ini aku masih belum bisa membayangkannya.
ADVERTISEMENT
Jika kehidupan selanjutnya benar-benar ada, aku akan terus memilih kedua kakakku menjadi kakakku. Aku sangat bersyukur sekaligus bahagia memiliki mereka. Tidak bisa kuungkapkan semuanya dalam tulisan ini.
Aku merupakan harapan terakhir orang tuaku. Aku sangat beharap bisa membahagiakan kedua kakakku dengan perjuanganku. Aku ingin bisa sekuat dan sehebat kedua kakakku. Aku ingin menyelesaikan studi dan melanjutkan karir sebaik mungkin. Aku ingin membuktikan kalau aku adik yang berhasil berkat bimbingannya.
Aku tidak bisa membayangkan menjadi teman-temanku yang anak pertama, atau bahkan anak tunggal. Bagaimana mereka bisa hidup tanpa kakak dan saudara. Bagaimana bisa mereka tumbuh tanpa bimbingan dari seorang kakak, dan lain sebagainya.
Terima kasih kedua kakakku, atas kasih sayang dan segala hal yang sudah kalian beri untukku. Terima kasih sudah menjadi kakak yang baik untukku. Tolong terus temani dan doakan aku, agar kelak bisa seperti kalian dan bisa membalas jasa yang sudah kalian berikan padaku.
ADVERTISEMENT